Pagi ini terdengar sepasang usher
membahas perzinahan, mungkin terkait trending topic di Jakarta karena terdengar
salah satunya berkata: "Tidak
bisa. Itu juga berzinah." Tak lama berselang terdengar sepasang usher lain yang kelihatannya sedang
membahas trending topic di gereja
karena terdengar salah satunya berkata: "Kali
ini banyak yang ikut puasa."
Hehehe... terkait trending topic I aku pun teringat akan ayat ini.
Hehehe... terkait trending topic I aku pun teringat akan ayat ini.
Matius 5:27-28 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Jika perzinahan dilakukan secara fisik, kemungkinan besar masih bisa
dilihat dengan mata jasmani kalau berhasil memergoki mereka. Lha, kalau
perzinahannya di dalam hati, bagaimana bisa mengetahuinya?
Beberapa hari lalu super hero kita meraih kebebasannya. Seorang Kristen
pun menulis sesuatu tentang dirinya berkaitan dengan hal itu dan sepertinya dia
terinspirasi oleh Yusuf anak Yakub. Mereka memang sama-sama senasib karena
dipenjara sekalipun tak bersalah tetapi keduanya sama-sama tidak kepahitan. Namun,
ada pula yang menyorotnya dari sudut pandang yang sedikit berbeda sekalipun
dalam buku cerita yang sama.
Kejadian 41:45 Lalu Firaun menamai Yusuf: Zafnat-Paaneah, serta memberikan Asnat, anak Potifera, imam di On, kepadanya menjadi isterinya. Demikianlah Yusuf muncul sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
Nah, setelah keluar dari penjara Yusuf beroleh isteri. Tampaknya ini
sudah jelas dari Tuhan karena ini pernikahannya yang pertama dan terakhir.
Matius 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
Lalu bagaimana dengan rencana pernikahan kedua super hero kita? Apakah
itu juga dari Tuhan? Seandainya yang kedua dari Tuhan, yang pertama disatukan
oleh siapa?
Matius 19:8-9 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."
Jika yang pertama disatukan oleh Tuhan lalu timbul perceraian karena
adanya ketegaran hati atau habisnya stok kasih dan pengampunan, bagaimana
dengan rencana pernikahan yang kedua? Bagaimana mengetahui bahwa itu dari Tuhan
dan bukan dari ego pribadi?
"Ajaran utama Kristen adalah hukum kasih. ... Dalam
perjalanan membina rumah tangga, sering kali kita menghadapi berbagai masalah.
Mulai dari masalah kecil hingga KDRT. Tidak jarang yang berujung pada
perceraian. Hancurnya rumah tangga diistilahkan sebagai GAGAL membina rumah
tangga. Bukan DOSA membina rumah tangga. Karena kegagalan bukanlah dosa. ...
Sekalipun Jemaat dan Gereja menghakimi orang-orang yang telah gagal membina
rumah tangga sebagai pendosa. Hanya Bapa-lah satu-satunya yang tidak
meninggalkan mereka;" (Sumber: Kompasiana)
Setahuku sich Tuhan membenci perceraian tetapi memang senantiasa mengasihi orang-orang yang telah bercerai sebagaimana Tuhan membenci dosa tetapi senantiasa mengasihi para pendosa. Namun, jika seseorang pernah bercerai, mungkinkah Tuhan menyetujui pernikahannya yang kedua? Ketika Daud berzinah dengan Batsyeba, sudah jelas Daud salah karena ada nabi Natan yang menegurnya dengan keras di depan para pegawainya dan anak yang dilahirkan Batsyeba pun mati sebagai bentuk hukuman dari Tuhan. Meskipun demikian, Tuhan tetap mengasihi Daud yang mau bertobat.
2 Samuel 12:9 Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.
Untuk trending topic era 4G ini,
kebenarannya seperti apa? Lantas aku teringat kesaksian teman kuliahku beberapa
waktu silam. Dia mengatakan bahwa dia menikah secara Kristen dengan seorang
duda di gereja xxx. Pada awalnya dia kesulitan karena tidak disetujui oleh
gereja itu tetapi ada pendeta xxx yang berjuang untuk membantu mereka. Alhasil,
mereka berhasil menikah di gereja tersebut tetapi tentu saja mereka harus ikut
kelompok sel.
Nah, setelah sekian waktu lamanya ikut kelompok sel, tentu saja kelompok
selnya semakin berkembang lalu membelah dan membelah lagi. Karena sudah tidak
bisa merasakan keakraban di dalam kelompok sel itu lagi, temanku pun pindah
gereja bersama pasangannya. Pendeta di xxx tahu nggak ya? Pastinya Tuhan tahu.
Jadi, jawabannya boleh ya? Kelihatannya sich memang diperbolehkan oleh gereja tetapi dengan catatan khusus. Meskipun demikian, aku bingung juga karena anak mereka pun meninggal pada usia kanak-kanak dan sampai sekarang mereka belum dikaruniai anak lagi. Jadi, sebenarnya boleh atau tidak sich? Apa rencana Tuhan atas mereka? Entahlah, semoga saja aku tidak mengalami masalah yang sama dan semoga Tuhan mengaruniakan seorang anak lagi kepada mereka sebagai pengganti anak yang telah diambil-Nya.
Pastinya kehilangan anak belum tentu merupakan suatu hukuman dari Tuhan karena Ayub juga pernah kehilangan anak sebagai suatu bentuk ujian dan dia lulus. Semoga temanku juga lulus. Selain itu, aku juga tahu pasti bahwa gereja xxx tidak mendukung perzinahan karena beberapa waktu silam aku juga tak sengaja mendapat informasi dari Google perihal perzinahan seorang pendeta dengan worship leader di gereja xxx itu. Pantas saja mereka harus resign saat itu juga. Sayang sekali sich karena kala itu mereka sedang naik daun hingga menjadi idola remaja masa itu.
1 Petrus 5:8-9 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Tak ada manusia yang kebal dosa, termasuk pendeta atau super hero atau
idola kita. Bagian kita hanyalah tetap berdoa dan berserah agar kita sanggup
berdiri teguh dalam iman, pengharapan, dan kasih.
JADIKANKU
RUMAH DOA-MU
‘ku bawa hidupku s’karang ke tempat kudus-Mu Tuhan. Di mezbah-Mu ‘kuserahkan seluruh hidupku. Penuhi hatiku s’karang dengan urapan yang baru agar aku lebih lagi mendengar suara-Mu.
Jadikan aku Tuhan rumah doa-Mu agar semua suku bangsa datang menyembah-Mu. Jadikan aku Tuhan rumah doa-Mu agar semua suku bangsa datang menyembah-Mu.
‘ku bawa hidupku s’karang ke tempat kudus-Mu Tuhan. Di mezbah-Mu ‘kuserahkan seluruh hidupku. Penuhi hatiku s’karang dengan urapan yang baru agar aku lebih lagi mendengar suara-Mu.
Jadikan aku Tuhan rumah doa-Mu agar semua suku bangsa datang menyembah-Mu. Jadikan aku Tuhan rumah doa-Mu agar semua suku bangsa datang menyembah-Mu.
0 komentar:
Post a Comment