Sunday, January 27, 2019

Trending Topic I: Berzinah

Keluarga 4.0: Disiplin
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 27 Jan 2018

Pagi ini terdengar sepasang usher membahas perzinahan, mungkin terkait trending topic di Jakarta karena terdengar salah satunya berkata: "Tidak bisa. Itu juga berzinah." Tak lama berselang terdengar sepasang usher lain yang kelihatannya sedang membahas trending topic di gereja karena terdengar salah satunya berkata: "Kali ini banyak yang ikut puasa." 

Hehehe... terkait trending topic I aku pun teringat akan ayat ini.
Matius 5:27-28 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Jika perzinahan dilakukan secara fisik, kemungkinan besar masih bisa dilihat dengan mata jasmani kalau berhasil memergoki mereka. Lha, kalau perzinahannya di dalam hati, bagaimana bisa mengetahuinya?

Beberapa hari lalu super hero kita meraih kebebasannya. Seorang Kristen pun menulis sesuatu tentang dirinya berkaitan dengan hal itu dan sepertinya dia terinspirasi oleh Yusuf anak Yakub. Mereka memang sama-sama senasib karena dipenjara sekalipun tak bersalah tetapi keduanya sama-sama tidak kepahitan. Namun, ada pula yang menyorotnya dari sudut pandang yang sedikit berbeda sekalipun dalam buku cerita yang sama.
Kejadian 41:45 Lalu Firaun menamai Yusuf: Zafnat-Paaneah, serta memberikan Asnat, anak Potifera, imam di On, kepadanya menjadi isterinya. Demikianlah Yusuf muncul sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
Nah, setelah keluar dari penjara Yusuf beroleh isteri. Tampaknya ini sudah jelas dari Tuhan karena ini pernikahannya yang pertama dan terakhir.
Matius 19:6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
Lalu bagaimana dengan rencana pernikahan kedua super hero kita? Apakah itu juga dari Tuhan? Seandainya yang kedua dari Tuhan, yang pertama disatukan oleh siapa?
Matius 19:8-9 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."
Jika yang pertama disatukan oleh Tuhan lalu timbul perceraian karena adanya ketegaran hati atau habisnya stok kasih dan pengampunan, bagaimana dengan rencana pernikahan yang kedua? Bagaimana mengetahui bahwa itu dari Tuhan dan bukan dari ego pribadi?
"Ajaran utama Kristen adalah hukum kasih. ... Dalam perjalanan membina rumah tangga, sering kali kita menghadapi berbagai masalah. Mulai dari masalah kecil hingga KDRT. Tidak jarang yang berujung pada perceraian. Hancurnya rumah tangga diistilahkan sebagai GAGAL membina rumah tangga. Bukan DOSA membina rumah tangga. Karena kegagalan bukanlah dosa. ... Sekalipun Jemaat dan Gereja menghakimi orang-orang yang telah gagal membina rumah tangga sebagai pendosa. Hanya Bapa-lah satu-satunya yang tidak meninggalkan mereka;"  (Sumber: Kompasiana)

Setahuku sich Tuhan membenci perceraian tetapi memang senantiasa mengasihi orang-orang yang telah bercerai sebagaimana Tuhan membenci dosa tetapi senantiasa mengasihi para pendosa. Namun, jika seseorang pernah bercerai, mungkinkah Tuhan menyetujui pernikahannya yang kedua? Ketika Daud berzinah dengan Batsyeba, sudah jelas Daud salah karena ada nabi Natan yang menegurnya dengan keras di depan para pegawainya dan anak yang dilahirkan Batsyeba pun mati sebagai bentuk hukuman dari Tuhan. Meskipun demikian, Tuhan tetap mengasihi Daud yang mau bertobat.
2 Samuel 12:9 Mengapa engkau menghina TUHAN dengan melakukan apa yang jahat di mata-Nya? Uria, orang Het itu, kaubiarkan ditewaskan dengan pedang; isterinya kauambil menjadi isterimu, dan dia sendiri telah kaubiarkan dibunuh oleh pedang bani Amon.
Untuk trending topic era 4G ini, kebenarannya seperti apa? Lantas aku teringat kesaksian teman kuliahku beberapa waktu silam. Dia mengatakan bahwa dia menikah secara Kristen dengan seorang duda di gereja xxx. Pada awalnya dia kesulitan karena tidak disetujui oleh gereja itu tetapi ada pendeta xxx yang berjuang untuk membantu mereka. Alhasil, mereka berhasil menikah di gereja tersebut tetapi tentu saja mereka harus ikut kelompok sel.

Nah, setelah sekian waktu lamanya ikut kelompok sel, tentu saja kelompok selnya semakin berkembang lalu membelah dan membelah lagi. Karena sudah tidak bisa merasakan keakraban di dalam kelompok sel itu lagi, temanku pun pindah gereja bersama pasangannya. Pendeta di xxx tahu nggak ya? Pastinya Tuhan tahu.

Jadi, jawabannya boleh ya? Kelihatannya sich memang diperbolehkan oleh gereja tetapi dengan catatan khusus. Meskipun demikian, aku bingung juga karena anak mereka pun meninggal pada usia kanak-kanak dan sampai sekarang mereka belum dikaruniai anak lagi. Jadi, sebenarnya boleh atau tidak sich? Apa rencana Tuhan atas mereka? Entahlah, semoga saja aku tidak mengalami masalah yang sama dan semoga Tuhan mengaruniakan seorang anak lagi kepada mereka sebagai pengganti anak yang telah diambil-Nya.

Langit Tak Selalu BiruPastinya kehilangan anak belum tentu merupakan suatu hukuman dari Tuhan karena Ayub juga pernah kehilangan anak sebagai suatu bentuk ujian dan dia lulus. Semoga temanku juga lulus. Selain itu, aku juga tahu pasti bahwa gereja xxx tidak mendukung perzinahan karena beberapa waktu silam aku juga tak sengaja mendapat informasi dari Google perihal perzinahan seorang pendeta dengan worship leader di gereja xxx itu. Pantas saja mereka harus resign saat itu juga. Sayang sekali sich karena kala itu mereka sedang naik daun hingga menjadi idola remaja masa itu.
1 Petrus 5:8-9 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Tak ada manusia yang kebal dosa, termasuk pendeta atau super hero atau idola kita. Bagian kita hanyalah tetap berdoa dan berserah agar kita sanggup berdiri teguh dalam iman, pengharapan, dan kasih.

JADIKANKU RUMAH DOA-MU
‘ku bawa hidupku s’karang ke tempat kudus-Mu Tuhan. Di mezbah-Mu ‘kuserahkan seluruh hidupku. Penuhi hatiku s’karang dengan urapan yang baru agar aku lebih lagi mendengar suara-Mu.
Jadikan aku Tuhan rumah doa-Mu agar semua suku bangsa datang menyembah-Mu. Jadikan aku Tuhan rumah doa-Mu agar semua suku bangsa datang menyembah-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.