Sunday, January 13, 2019

Sama-sama dari Debu

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 13 Januari 2019
Kejadian 2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Dari debu ke debu
Kita semua memang sama-sama dari debu, tepatnya berasal dari debu tanah, tetapi di dunia ini ada banyak debu tanah yang sudah kehilangan kemurniannya. Ada debu tanah yang sudah terkontaminasi logam (debu metal) sehingga beberapa di antaranya cenderung menjadi keras. Ada debu tanah yang sudah terkontaminasi virus atau bakteri (debu biologis) sehingga berpotensi menularkan penyakit.

Selain itu, ada debu tanah yang sudah terpapar bahan-bahan kimia organik atau anorganik (debu kimia atau debu radioaktif atau debu eksplosif) sehingga bisa menyebabkan radiasi, mudah meledak, atau mudah terbakar. Ada pula debu tanah yang sudah terpapar mineral atau bebatuan (debu mineral) sehingga ada yang bling-bling alias menyilaukan penglihatan, seperti debu-debu intan dahsyat. Ada pula debu tanah yang berkolaborasi dengan angin sehingga senantiasa membuat mata kelilipan atau iritasi.

Duh, lihat tuh! Meskipun awalnya sama-sama berasal dari debu tanah, tetap saja masing-masing debu tanah bisa menyerap partikel berbeda sehingga masing-masing debu tanah juga berpotensi memberikan dampak yang berbeda kepada sesama debu tanah. Perbedaan inilah yang seringkali menimbulkan beberapa masalah atau luka atau kewaspadaan.
Daniel 12:10 Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya.
Iya.. ya.. Ini sebabnya semua debu tanah harus lahir baru. Semua debu tanah harus dimurnikan dan diuji dalam peleburan atau pemrosesan yang kadang kala menyakitkan dengan tujuan memurnikan debu tanah tersebut dari partikel-partikel lain yang merusak karakteristik aslinya.
1 Korintus 15:47-48 Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga. Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga.
Mengangkat Kita
Hmm... Awalnya kita semua memang berasal dari debu tanah tetapi mereka yang telah lahir baru justru beroleh kekuatan untuk hidup sebagai mahkluk sorgawi. Inilah tujuan Tuhan Yesus datang ke dunia, yaitu mengangkat kita dari debu. Jadi, dari debu kita tidak harus kembali menjadi debu, tetapi kita diberi kesempatan untuk menjadi makhluk sorgawi karena Yesus telah bangkit dan mengalahkan kuasa maut.
1 Korintus 15:49-50 Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi. Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Jadi, sekalipun kita sama-sama berasal dari debu tanah, kita harus terus menerus berusaha menjadi makhluk sorgawi karena hal-hal alamiah yang bisa binasa tidak akan beroleh bagian di dalam Kerajaan Allah. Pada akhirnya nanti akan terlihat dengan jelas perbedaan karakteristrik antara makhluk-makhluk alamiah dengan makhluk-makhluk sorgawi. Meskipun demikian, jika kita masih di dalam masa pemrosesan, mungkinkah ada makhluk-makhluk transisi, yang sebagian alamiah dan sebagian sorgawi?
Galatia 5:16-17 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging — karena keduanya bertentangan — sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Ko Philip: "Saya memulai pelayanan saya dengan berpuasa 40 hari tanpa makan, tetapi tetap minum cairan. Ini bukan sekedar untuk meniru Yesus, tetapi untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan benar."
Menerima Roh Kudus
Oalah... selanjutnya semua debu tanah di gereja harus puasa dulu agar dagingnya lapar dan rohnya kuat karena senantiasa dipimpin oleh Roh Kudus. Maka, pada akhir zaman niscaya semua debu tanah tersebut bisa menjadi makhluk sorgawi dan tidak kembali menjadi debu...xixixixi...

ENGKAULAH TUHAN
Kurindu setiap waktu hidupi kebenaran-Mu, bukan dengan kuatku, namun kar'na Roh-Mu. Yesus Kau yang kupegang teguh.
Reff: Engkaulah Tuhan, Engkaulah Raja, berdaulat atas hidupku, kuberserah penuh.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.