Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 20 Jan 2019
Ada 7 Nilai Kristen, yaitu:
1. Bermartabat.
1. Bermartabat.
Ada orang yang berpindah CG karena teman dalam satu CGnya berkecimpung di
dalam bisnis yang sama atau sama-sama naksir wanita yang sama. Syukur-syukur
jika hanya pindah CG, tetapi bagaimana jika sampai pindah gereja atau pindah
agama? Apa orang Kristen tidak bisa bersaing dengan baik? Apa harus pindah CG
karena alasan tersebut? Apa saingan atau lawan bisnis harus menjadi musuh?
Di dalam olahraga tinju ada peraturan yang harus diikuti, antara lain:
tidak boleh memukul kepala bagian belakang dan tidak boleh memukul bagian bawah
perut. Lalu ada seseorang yang ikut MMA bertanya kepada pak Jose: "Apa tindakanku salah?" MMA
lebih keras daripada tinju karena kepala yang sudah jatuh pun tetap boleh
diinjak.
Di sini kita harus membedakan keras dan kasar.
Tinju merupakan olahraga yang keras. Jika melibatkan diri di dalam olahraga
semacam ini, tentu saja sudah harus siap dengan segala konsekuensinya. Namun,
tinju bukanlah tindakan yang kasar jika dilakukan sesuai peraturan yang telah
ditetapkan. Jika memukul bagian belakang kepala atau menggigit lawan, ini baru
disebut kasar karena tidak sesuai dengan peraturannya. Jika memukul orang lain
di luar tempat pertandingan, ini juga termasuk tindakan yang kasar.
Jika seorang petinju di atas ring dipukul pipi kanannya, dia tidak mungkin
memberikan pipi kirinya. Dia harus melawannya tetapi tidak memusuhinya.
Jadi, lawan tidak harus menjadi musuh. Lawan harus dihadapi dengan strategi
yang tepat untuk meraih kemenangan, tetapi musuh harus dibenci dan dihancurkan.
Jadi, jika bersaing di dalam bisnis yang sama, seperti sama-sama agen asuransi,
pikirkan strategi yang tepat untuk menang dari saingan, tetapi bukan untuk
memusuhi. Jika naksir wanita yang sama, bersainglah pula dengan sportif tanpa
perlu saling bermusuhan.
2. Integritas.
* Confidence: Saya
percaya pada diri saya sendiri.
* Kredibilitas: Anda percaya pada saya.
* Integritas: Tuhan percaya pada saya.
Mana yang mau Anda kejar terlebih dahulu? Apakah confidence dulu lalu kredibilitas lalu integritas atau urutannya dibalik? Kita bisa menipu diri sendiri dan juga bisa menipu orang lain untuk pencitraan, seperti berfoto di tempat gym padahal tidak pernah berolahraga. Namun, kita tidak akan pernah bisa menipu Tuhan. Oleh karena itu, lebih baik kita membangun integritas terlebih dahulu. Jika Tuhan sudah mempercayai kita, orang lain juga pasti akan mempercayai kita, dan kepercayaan diri pasti akan muncul dengan sendirinya.
* Kredibilitas: Anda percaya pada saya.
* Integritas: Tuhan percaya pada saya.
Mana yang mau Anda kejar terlebih dahulu? Apakah confidence dulu lalu kredibilitas lalu integritas atau urutannya dibalik? Kita bisa menipu diri sendiri dan juga bisa menipu orang lain untuk pencitraan, seperti berfoto di tempat gym padahal tidak pernah berolahraga. Namun, kita tidak akan pernah bisa menipu Tuhan. Oleh karena itu, lebih baik kita membangun integritas terlebih dahulu. Jika Tuhan sudah mempercayai kita, orang lain juga pasti akan mempercayai kita, dan kepercayaan diri pasti akan muncul dengan sendirinya.
Nilai 3-7 akan dilanjutkan pada ibadah selanjutnya...
0 komentar:
Post a Comment