Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 6 Januari 2019
Jika kita berpuasa dengan sikap hati yang benar, kita pun akan memperoleh
12 upah dari Tuhan, yaitu:
1. Membuka belenggu kelaliman. (Yesaya
58:6a) Belenggu adalah hal-hal yang membatasi kita dalam melakukan kehendak
Tuhan.
2. Melepaskan tali-tali kuk (Yesaya 58:6b) atau membebaskan kita dari segala beban.
3. Memerdekakan orang yang teraniaya. (Yesaya 58:6c)
4. Mematahkan setiap kuk atau perbudakan, seperti menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk. (Yesaya 58:6c) Jika ada yang kecanduan narkoba, sebaiknya ikut berpuasa agar dapat melepaskan diri dari kebiasaan tersebut.
5. Beroleh kekuatan untuk melakukan kebaikan, seperti memecah roti bagi orang yang lapar. (Yesaya 58:7) Dengan berpuasa, kita bisa semakin hemat karena kita tidak perlu membeli makanan. Maka, uang yang biasanya kita pakai untuk makan bisa kita berikan kepada orang lain yang membutuhkan.
6. Mendapatkan terang pewahyuan Tuhan. (Yesaya 58:8a) Ko Fuji pernah mencoba berpuasa selama 3 hari tanpa makan sama sekali tetapi dia tidak kuat karena pada hari ketiga perutnya sudah bernyanyi. Ini karena dia belum terbiasa berpuasa. Ketika berpuasa, dia pun sering mendapatkan pewahyuan lewat mimpi dan penglihatan, seperti melihat siomay, martabak, nasi goreng... wkwwkw... just kidding. Namun, benar adanya bahwa puasa membuat kita semakin memperoleh banyak rhema.
7. Memperoleh kesembuhan. (Yesaya 58:8b) Jika
memiliki penyakit diabetes, dengan mengurangi makan, kadar gula darah akan
menurun. Jadi, puasa bukan hanya memberikan manfaat rohani tetapi juga
bermanfaat secara jasmani.2. Melepaskan tali-tali kuk (Yesaya 58:6b) atau membebaskan kita dari segala beban.
3. Memerdekakan orang yang teraniaya. (Yesaya 58:6c)
4. Mematahkan setiap kuk atau perbudakan, seperti menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk. (Yesaya 58:6c) Jika ada yang kecanduan narkoba, sebaiknya ikut berpuasa agar dapat melepaskan diri dari kebiasaan tersebut.
5. Beroleh kekuatan untuk melakukan kebaikan, seperti memecah roti bagi orang yang lapar. (Yesaya 58:7) Dengan berpuasa, kita bisa semakin hemat karena kita tidak perlu membeli makanan. Maka, uang yang biasanya kita pakai untuk makan bisa kita berikan kepada orang lain yang membutuhkan.
6. Mendapatkan terang pewahyuan Tuhan. (Yesaya 58:8a) Ko Fuji pernah mencoba berpuasa selama 3 hari tanpa makan sama sekali tetapi dia tidak kuat karena pada hari ketiga perutnya sudah bernyanyi. Ini karena dia belum terbiasa berpuasa. Ketika berpuasa, dia pun sering mendapatkan pewahyuan lewat mimpi dan penglihatan, seperti melihat siomay, martabak, nasi goreng... wkwwkw... just kidding. Namun, benar adanya bahwa puasa membuat kita semakin memperoleh banyak rhema.
8. Mendapat perlindungan dan penyertaan Tuhan, seperti perisai. (Yesaya 58:8c) Kebenaran menjadi barisan depan kita dan kemuliaan Tuhan barisan belakang kita sehingga ketika kita menengok ke belakang, kita tidak akan lagi melihat kegagalan-kegagalan kita.
9. Mendapatkan jawaban dari Tuhan dengan segera. (Yesaya 58:9a)
10. Kita akan bersinar terang jika berpuasa dengan sikap hati yang baik. (Yesaya 58:9b-10)
11. Tuhan akan senantiasa menuntun dan memelihara kita sekalipun di tanah yang kering atau masa paceklik. (Yesaya 58:11)
12. Membantu orang lain mengalami pemulihan. (Yesaya 58:12)
5 hal yang harus dilakukan agar puasa efektif
(Nehemia 9:1-3):
1. Berpuasa bersama-sama. Bergabunglah dalam persekutuan doa agar bisa
saling mengingatkan ketika lupa berpuasa. Ini seperti naik gunung. Jika
berhasil sendirian sampai di puncak, mana enak merayakannya sendirian? Jika
bersama-sama naik gunung, tentu kita bisa merayakannya secara bersama-sama
pula.
2. Memisahkan diri dari pengaruh yang negatif atau pencemaran dengan cara mengosongkan diri dari rutinitas, seperti membatasi jam menonton televisi atau film, membatasi main gadget, atau penggunaan media sosial.
3. Membereskan dan mengakui dosa.
4. Menyediakan waktu tambahan untuk firman Tuhan. Jika perlu, buat jurnal saat teduh yang berisi perenungan firman. Jika berpuasa, tambahkan jam perenungan firman-Nya karena rutinitas kegiatan harian seharusnya sudah dikurangi. Jika jam doanya tetap sama seperti biasa, apa gunanya berpuasa?
5. Berdoa dan menyembah Tuhan.
2. Memisahkan diri dari pengaruh yang negatif atau pencemaran dengan cara mengosongkan diri dari rutinitas, seperti membatasi jam menonton televisi atau film, membatasi main gadget, atau penggunaan media sosial.
3. Membereskan dan mengakui dosa.
4. Menyediakan waktu tambahan untuk firman Tuhan. Jika perlu, buat jurnal saat teduh yang berisi perenungan firman. Jika berpuasa, tambahkan jam perenungan firman-Nya karena rutinitas kegiatan harian seharusnya sudah dikurangi. Jika jam doanya tetap sama seperti biasa, apa gunanya berpuasa?
5. Berdoa dan menyembah Tuhan.
0 komentar:
Post a Comment