Catatan Ibadah ke-1 Minggu 02 Des 2018
ROMA
Ini ditulis oleh rasul Paulus dari Korintus saat persiapan ke Yerusalem. Paulus mau mengantar uang diakonia kepada jemaat miskin di Yerusalem. Ikut Tuhan juga bisa miskin tetapi Tuhan mau memberikan bantuan lewat jemaat Korintus. Di sini Paulus tidak berangkat sendiri tetapi ditemani beberapa orang untuk memastikan tidak adanya penyalahgunaan dana. Zaman dulu belum bisa transfer bank sehingga uangnya harus dibawa sendiri lalu ditukarkan dengan mata uang yang sesuai.
Perjanjian Baru paling banyak ditulis oleh Paulus karena dia sangat pintar dan multilingual. Dia bisa bahasa Yunani, Ibrani, dan Italia. Bahkan, Paulus juga warga Roma. Di Roma ada gereja yang didirikan oleh para pendatang yang kemungkinan hadir atau mendengar kesaksian orang-orang saat pencurahan Roh Kudus. Namun, gereja di sana belum menerima Perjanjian Baru. Maka, Paulus berinisiatif merepresentasikan Injil secara sistematis kepada pusat dunia waktu itu, yakni kota Roma yang sekuler dan sibuk. Kalau sekarang, pusat dunia ada di Cina dan Amerika.
Roma 1:16-17 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
Selain itu, Paulus juga mau meyakinkan orang Roma bahwa manusia dibenarkan hanya karena iman dalam Yesus Kristus Tuhan. Karena kepintarannya, jika Paulus mengatakan hal semacam itu, tidak akan ada yang mengatai dia bodoh. Kemungkinan besar dia hanya dibilang gila. Paulus pun bisa menjangkau orang Yunani yang kental dengan penyembahan berhala. Meskipun demikian, Paulus dengan rendah hati mengakui bahwa semuanya berasal dari Tuhan. Demi Yesus, Paulus meninggalkan semuanya dan menganggapnya sampah.
Roma 5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
Tuhan memang bisa memakai kelemahan kita, seperti dia memakai Petrus. Namun, Tuhan juga mau memakai kelebihan kita. Jika kita mengasah pengetahuan kita, Tuhan bisa memakai kita lebih lagi daripada sebelumnya. Awalnya Petrus hanya nelayan yang tidak bisa menulis tetapi kemungkinan besar dia belajar menulis sehingga dia bisa menuliskan kitab 1 Petrus dan 2 Petrus dengan bahasa yang indah. Karena ko Philip bisa berbahasa Inggris dan Mandarin, dia bisa berkhotbah di Cina dan Myanmar.
Bayangkan jika berkhotbah dalam bahasa Indonesia, lalu diterjemahkan dulu ke bahasa Inggris, dan baru diterjemahkan lagi ke dalam bahasa Myanmar, sepertiga waktu khotbah sudah terpotong. Oleh karena itu, anak-anak muda perlu terus mengasah pengetahuannya. 40 tahun lagi ko Philip mungkin sudah tidak bisa mengikuti perkembangan generasi milenial sehingga pelayanannya perlu dilanjutkan oleh generasi muda. Gereja ini terbagi ke dalam 4 generasi, mulai dari pelayanan anak hingga lansia dan masing-masing generasi 20 tahunan.
Roma 8:37-39 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Kita tidak perlu memperdebatkan apakah keselamatan bisa hilang tetapi ayat tersebut bisa meyakinkan kita bahwa Yesus tidak akan menyerah dengan kita. Yesus terlebih dahulu mengasihi kita. Ketika kita tidak setia, Dia tetap setia.
0 komentar:
Post a Comment