Catatan
Ibadah Natal ke-2 Minggu 23 Des 2018
Untuk lahir baru dan kembali ke jati diri kita sebagai anak Allah, kita
harus mengalami transformasi dan tidak sekedar direnovasi pada bagian-bagian
tertentu. Ini seperti gedung gereja kita yang telah dihancurkan total dan
sedang dibangun kembali.
Jika ada yang menjelek-jelekkan orang Kristen, tidak perlu mendebatnya
dan akui saja bahwa memang ada orang Kristen yang benar dan ada orang Kristen
yang tidak benar, tetapi Yesus berbeda. Yesus tidak pernah berubah dari
dulu, sekarang, dan selamanya.
Jika kita menderita bukan karena kesalahan kita, ini namanya di-bully. Ketika anak ko Philip di-bully oleh teman-teman lesnya karena dia
anak pendeta, ko Philip pun mengajaknya melihat pelayanannya dan memberitahunya
bahwa suatu saat nanti mungkin saja orang-orang yang mem-bully-nya akan menjadi pegawainya. Jadi, anaknya bisa melihat dunia
secara berbeda atau melihat dunia secara lebih luas daripada tempat lesnya yang
kecil itu.
Untuk mengetahui seseorang telah lahir baru atau belum, perhatikan tiga hal
ini, yakni:
1. Pertobatan. Seseorang yang telah lahir baru memang tidak
langsung sempurna tetapi tetap harus ada transformasi yang membuatnya menghasilkan
buah-buah Roh.
Galatia 5: 22-23 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Sebelum lahir baru jika ko Philip ditampar pipi kanan, dia akan balas
menampar pipi kiri plus plus anggota tubuh lainnya. Namun, setelah lahir baru
dia bisa menguasai dirinya.
Matius 3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
2. Pengakuan. Kita tidak perlu takut mengakui Yesus karena Dia
adalah Raja di atas segala raja. Kita pun bisa berseru kepada-Nya sebagai
seorang anak yang memanggil Bapanya.
Roma 10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
3. Ketaatan. Setelah bertobat dan mengakui Yesus, kita harus
mentaati perintah-Nya. Kita tidak boleh percaya kepada tanggal-tanggal tertentu
atau tahayul atau praktek mistis. Kita juga tidak boleh menyembah berhala atau
ilah-ilah lain. Jangan sekedar mengikuti kepercayaan nenek moyang karena nenek
moyang pun belum tentu mengetahui kebenaran. Yesus adalah satu-satunya jalan
kebenaran dan hidup. Jika ada banyak jalan menuju keselamatan, untuk apa
Yesus berkorban bagi kita dengan mati di kayu salib?
KARYA
TERBESAR
Kasih yang terindah, Hati yang mulia Hanya kutemukan di dalam-Mu Yesusku.
Pujian dari hatiku s’Lalu di setiap waktuku. Tiada pernah berubah kasihku.
Reff: Karya terbesar dalam hidupku: pengorbanan-Mu yang s’Lamatkanku.
Engkaulah harta yang tak ternilai, yang kumiliki dan kuhargai. Yesus, Engkau
kukagumi.
Bridge: Kematian-Mu menghidupkanku dan kupastikan pengorbanan-Mu tak akan
pernah sia-sia.
0 komentar:
Post a Comment