Catatan Ibadah ke-1 Minggu
13 Mei 2018
Iblis
seringkali menyerang pikiran kita dengan pikiran-pikiran negatif. Oleh karena
itu, kita harus senantiasa menjaga pikiran kita dengan firman Tuhan karena
peperangan sesungguhnya terjadi di dalam pikiran. Kemenangan dan kekalahan kita
akan ditentukan oleh pikiran kita.
1 Korintus 2:12-16 Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.
Ada
orang yang pintar dengan sederet gelar mengikuti namanya tetapi dia tidak bisa
memahami Alkitab karena dia tidak memiliki Roh Allah. Sebaliknya, orang yang
memiliki Roh Allah atau Roh Kudus akan mengalami metanoia atau perubahan
pikiran sehingga semakin memahami pikiran Kristus.
Empat Pikiran
Kristus, yaitu:
1. Pikiran yang Serba
Mungkin.
Lukas 1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
Matius 17:20 Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
Pak
Rubin memiliki tiga orang anak yang semuanya bersekolah di Sidney. Ketika
lulus, anak bungsunya ingin melamar pekerjaan di Sidney tetapi dia sempat
kesulitan mendapat pekerjaan. Kedua saudaranya sudah pernah bekerja selagi
masih sekolah sedangkan anak bungsunya ini belum pernah bekerja.
Di
tengah kesulitannya mendapat pekerjaan, anak bungsunya menelepon kakaknya lalu
kakaknya menyarankan dia untuk melamar pekerjaan di perusahaan besar. Si bungsu
langsung menjawab: "yang kecil saja susah, apalagi yang besar". Ketika
mendengar percakapan tersebut, pak Rubin berkata: "Tidak ada yang mustahil
bagi Tuhan. Kamu lakukan saja yang kamu bisa dan kami akan berdoa untukmu. Yang
mustahil serahkan kepada Tuhan karena Dia ahlinya." Si bungsu
menjawab: "Papa ini pendeta, selalu
saja berkata seperti itu. Tidak tahu ya susahnya cari kerja."
Meskipun
demikian, si bungsu melamar pekerjaan di suatu department store besar yang kantornya ada di Sidney Tower. Ketika tiba di sana, dia terkejut karena saingannya
ada 200 orang dan semuanya diminta untuk menjawab pertanyaan: "Siapa namamu? Pernah bekerja di
perusahaan mana saja? Apa kelebihanmu?" Karena belum pernah bekerja,
dia hanya menjawab: "Nama saya Jo..
dan saya belum pernah bekerja."
Si
bungsu tidak yakin bahwa dia akan diterima bekerja di sana tetapi akhirnya dia
dipanggil lagi dan kali ini yang wawancara hanya 20 orang. Pewawancara langsung
berkata: "Saya ingat kamu. Kamu
satu-satunya orang yang belum pernah bekerja." Ternyata susah
mengingat 200 orang yang pernah bekerja dan jauh lebih mudah mengingat 1 orang
yang belum pernah bekerja. Pada akhirnya, dia diterima bekerja di perusahaan
tersebut hingga sekarang.
Filipi 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Ketika
pertama kali membangun gereja, pak Rubin tak ada dana. Ketika dia berkhotbah
tentang rencana pembangunan gereja, ada seorang jemaat yang duduk di bangku
belakang. Jemaat ini berasal dari sinode lain sehingga ini pertama dan terakhir
kalinya dia beribadah di gerejanya. Jemaat ini segera menulis di secarik kertas:
"saya akan mendanai seluruh biaya
pembangunan gereja" lalu dia serahkan kertas tersebut kepada usher dan usher menyerahkan ke pak Rubin.
Lantas
Pak Rubin mengumumkan hal tersebut dan setelah itu jemaat tersebut memberikan
beberapa cek sehingga pak Rubin bisa membeli tanah dalam 4 hari dan membangun
gereja yang besar. Sejak saat itu pak Rubin tidak berani meremehkan jemaat yang
duduk di belakang karena siapa tahu ada donator terbesar duduk di sana.
0 komentar:
Post a Comment