Catatan Ibadah ke-1 Minggu
27 Mei 2018
Beberapa
teman baikku sering update status FB dengan
pertanyaan seperti: "Dimana
pangeranku? Kapan aku bertemu dia?" Lalu kujawab: "Ada di tangan Tuhan."
Beberapa saat kemudian dia bertanya-tanya lagi sehingga kujawab: "Jika ingin menemukan pangeran, tunggu
ibu peri mengubahmu menjadi Cinderela terlebih dahulu". Selanjutnya,
dia masih bertanya-tanya lagi dan kujawab: "Coba
cari di biro jodoh" tetapi dia malah takut ditipu.
Selanjutnya,
pasti dia akan tetap bertanya-tanya seperti itu. Dengan kata lain, dia akan
rajin bertanya-tanya: "MaNa DiMaNa jaNtuNg HaTi sAyA?"
karena dia penasaran. Sebenarnya sich mau kujawab: "JaNtuNg HaTi AnDa aDa di kAmpUng bArU" tetapi gue kagak
tahu dimana letak kampung baru... wkwwk... Oleh karena itu, kali ini aku segera
mengirimkan pesan WA perihal perkataan pak Jusuf tadi kepada beberapa teman
baikku yang belum menikah, termasuk dia. Siapa tahu setelah didoakan pak Jusuf
dia tidak bertanya-tanya lagi tentang keberadaan pangeran dan bisa semakin tenang
dengan statusnya.
Tadi
ps. Jusuf Soetanto menyatakan bahwa dia digerakkan
oleh Tuhan untuk mendoakan mereka yang belum punya pasangan. Maka, minggu
depan (Minggu, 3 Juni 2018) pak Jusuf mau mendoakan setiap orang yang ingin
mendapatkan pasangan, bukan mendapatkan pacar tetapi mendapatkan suami atau
isteri. Katanya cukup berdiri saja saat didoakan. Bagi yang ingin didoakan,
juga bisa live streaming saat jam
ibadah berlangsung di www.mstv.tv dan ini pasti bukan untuk
anak di bawah umur karena pernikahan dini pasti di luar rencana gereja.
Namun,
anak di bawah umur bukan hanya dilihat dari usia di KTPnya yach karena kedewasaan itu tidak ditentukan oleh fisik
semata. Nah, di bawah ini ada tiga ciri “anak
di bawah umur”, antara lain:
1.
Ingin bebas sehingga merasa risih
jika ada seseorang yang rajin mengabsennya dengan sering-sering telepon atau WA
atau sms untuk sekedar bertanya: "Lagi
apa? Sedang apa? Lagi makan ya? Makan apa? Dengan siapa? Apa dengan temanmu?
Temanmu yang mana? Tanggal sekian kamu ada acara? Apa kamu di rumah? Boleh mampir
ke rumahmu?" Ah, rasanya nggak
bebas. Single tuh lebih bebas
daripada yang punya pasangan karena bebas kemana aja dan bebas berteman dengan
siapa saja.
2.
Tidak mau serius atau berkomitmen
karena masih ingin bermain-main. Jadi, sikap atau kelakuannya masih seperti
bocah tua nakal yang enggan bertanggung jawab. Intinya: suka-suka gue mau
ngapain, yang penting happy.
3.
Ingin tampil beda. Jika bisa menikah
seperti kebanyakan orang, nggak hebat
donk. Kalau bisa berbeda, ini baru hebat... hehehe... Sementara banyak orang
suka berdandan untuk memikat hati lawan jenis, anak di bawah umur cuek-cuek
aja. Emang gue pikirin..., yang penting gue nyaman dengan diri sendiri.
Jadi, bagi “anak di bawah umur”: menikah itu nggak hebat, nggak bebas. #antimainstream
Hmmm..., suara seperti apa
ya yang didengar pak Jusuf sehingga mendadak dia ingin berdoa seperti itu? Mungkinkah dia mendengar
apa yang kudengar? Beberapa hari lalu aku mendapat mimpi geje alias nggak jelas
sehingga ingin kuabaikan. Namun, kejutan dari pak Jusuf membangkitkan mimpi itu
lagi. Ah, kenapa hidup ini memberikan beberapa kejutan yang tidak kuharapkan?
Aku
bermimpi melihat gaun pengantin putih tergeletak begitu saja di atas kotak
karton putih besar tanpa tutup dan ruangan sekelilingnya hitam pekat. Tak ada
yang mengenakan gaun itu, tak ada apapun, dan tak ada siapapun di sana selain
gaun tersebut. Pada hari berikutnya aku pun bermimpi menghadiri sebuah pesta
pernikahan yang dihadiri banyak tamu berpakaian merah tetapi pengantinnya belum
terlihat. Aku pun kesulitan menemukan tempat duduk karena tidak ada yang
mengarahkan para tamu. Kursi di deretan tengah yang ingin kutempati tiba-tiba
sudah ditempati oleh seorang pria. Huff... aku pun mencari kursi lainnya. Pada
akhirnya aku pun menemukan kursi kosong di deretan kanan bangku barisan kedua
dari depan tetapi ketika aku mau duduk di sana, tiba-tiba aku terbangun.
Lalu
pada hari yang lain ketika bangun tidur samar-samar terdengar sebuah suara
berkata: "carilah jodoh yang baik". Aduh, aku mimpi apa tadi?
Kok tiba-tiba mendengar suara aneh tersebut? Seketika kujawab: "Tidak. Aku tidak bisa cari. Aku mau cari yang
lainnya. Lagipula mau cari dimana? Yang baik juga belum tentu benar. Aku juga
tidak membutuhkannya. Saat ini aku lebih membutuhkan hal lainnya."
Kemudian suara tersebut tidak terdengar lagi hingga pak Jusuf mengejutkanku
pada hari ini. Oh, ada-ada aja sich padahal aku sudah bersusah payah tidur
malam biar tidak bermimpi aneh-aneh. BAPA, 为什么? 我不要丈夫. 可以吗? 我很好! 谢谢.
Oh BAPA, BAPA-ku yang baik,
jika nanti ada yang tidak mau didoakan, tolong jangan dipaksa ya karena mungkin saja dia
masih tergolong “anak di bawah umur”.
Selain itu, pemaksaan kehendak bertentangan dengan sila kedua Pancasila, yaitu
kemanusiaan yang adil dan beradab. Inget ya... negara kita masih negara
Pancasila. ^_^
JALAN TUHAN
Verse 1: Ada
waktu di hidupku pencobaan berat menekan. Aku berseru mengapa ya Tuhan?
Nyatakan kehendak-Mu.
Verse 2:
Jalan Tuhan bukan jalanku. Jangan bimbang ataupun ragu. Nantikan Tuhan jadikan
semua indah pada waktunya.
Verse 3:
Hari esok tiada kutahu namun tetap langkahku maju. Kuyakin Tuhan jadikan semua
indah pada waktunya.
Chorus: Pada Tuhan masa depanku. Pada Tuhan kus'rahkan hidupku. Nantikan
Tuhan berkarya, indah pada waktunya.
Ending: Kuyakin Tuhan jadikan
semua indah pada waktunya, indah pada waktunya, indah pada wak..tunya..
Jangan terlalu banyak menitik beratkan pembuatan keputusan hidup anda hanya berdasarkan mimpi anda yang aneh. >> yeah... itu pasti halusinasi krn tdk sesuai dgn firman..
ReplyDeleteKita ingin bertindak lebih cepat daripada harus menunggu nanti, tapi kadang-kadang Tuhan ingin agar Anda menunggu. Dalam peperangan ini tidak usah kamu bertempur tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah bagaimana TUHAN memberikan kemenangan kepadamu ” (2 Tawarikh 20:17)
Kebanyakan orang berasumsi bahwa mereka harus mengikuti rute tradisional dalam hidup, menikah dan mendapatkan pekerjaan. Mereka begitu yakin itu adalah hal yang tepat untuk dilakukan, mereka akan menikah dengan seseorang yang mereka tidak suka dan menjadi seorang dokter gigi meskipun gigi memberi mereka gelisah. Tapi itu adalah mitos untuk percaya bahwa Kehendak Allah secara otomatis berarti melakukan sesuatu yang kita tidak benar-benar ingin lakukan. Jika Anda benar-benar bertobat, Dia dapat dan sering akan menanamkan dalam hati Anda keinginan membara untuk melakukan hal yang sangat Dia ingin Anda lakukan. Secara alami Anda diubahkan, keinginan Anda akan mulai sejajar dengan keinginan Tuhan. >> Siiipp... itu mitos.
Tanyakan pada diri sendiri, “Apa yang Firman Tuhan katakan.” Jika jawabannya tidak jelas seperti yang Anda pikir Anda butuhkan, bertanyalah, “Apa yang penasihat saya katakan?” Dan “Yang manakah dari salah satu pilihan saya yang benar-benar memuliakan Tuhan?” Teruslah menyesuaikan hasilnya sampai akhirnya Anda dapat berdiri teguh dan yakin dengan keputusan Anda tersebut.
http://amazingfacts.id/mengenal-kehendak-tuhan/