Sunday, April 29, 2018

Dijagai dengan Damai Sejahtera ~ Pdt. Samuel Handoko

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 29 April 2018
Yesaya 26:3-4 Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya. Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.
* Damai sejahtera merupakan berkat Tuhan. Ada dua orang pelukis yang diminta menggambarkan damai sejahtera. Pelukis pertama menggambar pemandangan. Ketika diminta menggambar pemandangan, biasanya kita menggambar dua gunung dengan matahari di tengah lalu ada rumah-rumah, jalan, dan petak-petak sawah. Namun, pelukis ini menggambar pemandangan yang lebih baik daripada yang biasa kita gambar. Dia melukiskan pemandangan dengan sebuah danau yang tenang dan pepohonan yang hijau. Jika kita melihatnya, kita akan mengaguminya.

Sementara itu pelukis kedua menggambarkan sebuah kapal di tengah lautan berbadai dengan cuaca gelap dan petir yang menyambar-nyambar. Di tengah lautan tampak sebongkah batu karang yang berlubang dan di dalam lubang itu terlihat dua ekor burung sedang berlindung dari amukan badai. Lukisan kedua inilah yang dimaksudkan dengan syalom (damai sejahtera) dalam Alkitab.

Kedalaman kata Syalom dapat dibaca di Ulangan 28:1-14. Syalom merupakan janji Tuhan untuk memberkati umat-Nya dengan jaminan keselamatan, kecukupan, kesuksesan, perlindungan, pembelaan, kemenangan, keberuntungan, dan semua yang kita butuhkan.
Ulangan 28:13 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,
Alasan Tuhan memberikan Syalom dinyatakan dalam ayat 10. 
Ulangan 28:10 Maka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama TUHAN telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu.
Syalom Syalom
Syalom Syalom = perfect peace (damai sejahtera yang sempurna) tetapi juga bisa diartikan perfect and constant peace (damai sejahtera yang sempurna dan konstan, tidak bisa diganggu gugat).

* Damai sejahtera merupakan respon Allah atas keteguhan hati. Keteguhan hati berarti memiliki pikiran dan hati yang tertanam kepada Tuhan. Dengan kata lain, setiap hari keputusannya adalah:
1. Biarlah kehendak Tuhan yang jadi dan bukan kehendakku.
2. Keputusan imannya untuk percaya kepada Tuhan sudah final.
Sebaliknya, orang yang tidak teguh hati berfokus kepada masalah dirinya atau situasinya dan iman percayanya bisa digoyahkan.

Contoh orang yang teguh hati adalah Yusuf. Karena dijual saudara-saudaranya, Yusuf pun menjadi budak. Zaman dulu budak bisa dibeli seperti membeli hewan dan pembeli budak bebas memperlakukan budak sekehendak hatinya, seperti memperlakukan hewannya. Itu dulu.
Kejadian 39:10 Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.
Dari hari ke hari bisa dua hari, seminggu, sebulan, atau beberapa tahun tetapi setiap hari. Kala itu setiap hari Yusuf digoda oleh isteri Potifar tetapi dia meneguhkan hatinya untuk tidak mendengarkan bujukan isteri Potifar. Dia tidak takut kehilangan pekerjaan atau tidak diberi makanan oleh tuannya karena dia tidak berfokus kepada situasinya dan masalahnya sendiri. Keputusan imannya sudah final.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.