Catatan Ibadah ke-1 Minggu
22 April 2018
Cara mengobati
kekecewaan:
1.
Fokus dengan kebaikan Tuhan sampai hari
ini. Jika fokus kepada rumput tetangga yang terlihat lebih hijau, pasti
kecewa (padahal sebenarnya rumputnya sama saja). Jika fokus kepada orang lain
juga akan kecewa karena pada dasarnya setiap orang memiliki kekurangan atau tak
ada yang sempurna. Kesempurnaan hanya milik Tuhan sehingga fokuslah kepada-Nya.
2.
Mulailah dari sekarang buka diskusi
dengan hati yang mengasihi. Masing-masing pihak perlu berbicara dengan
motivasi hati mau memperbaiki diri dan bukan saling menyalahkan.
Mungkin
isteri berkata kepada suami: "Pa,
harga-harga barang di pasar mulai naik" lalu suami yang tidak peka dan
terbiasa dengan logika segera menjawab: "Iya,
saat ini memang ada penurunan kondisi perekonomian di negara kita"
padahal maksudnya adalah isteri memerlukan tambahan uang belanja.
Mungkin
isteri yang dari kalangan atas perlu berkata pula kepada suami yang dari
kalangan bawah: "Kalau makan, jangan
sampai terdengar suara kecapannya." Kalau makan di rumah sich tak masalah,
tetapi kalau makan di restoran hingga terdengar bunyi kecapannya atau bunyi
sendawanya, alamak (malu donk). Selain itu, isteri akan bertambah malu jika
terdengar bunyi suami berkumur sehabis makan. Jika ditegur, mungkin kumurannya
langsung ditelan karena tak ingin rugi sisa-sisa makanan. ^_^ Lalu ditambah
kebiasaan mengangkat kedua kaki di atas kursi atau lesehan. Nah, jika suami
melakukan hal-hal semacam ini, tidak heran jika isteri lebih senang pergi
bersama teman sosialitanya daripada pergi makan dengan suami.
Mungkin
isteri juga perlu menyampaikan kepada suami: "Pa, cara jalanmu seperti Goliat padahal cara jalanku seperti
Daud." Hehehe... bagus donk Daud mengalahkan Goliat. Maksudnya: kalau
jalan, suami jangan terlalu cepat karena isteri tidak bisa mengikuti sehingga
harus berlari-lari mengejarnya.
3.
Belajar mengampuni.
MUJIZAT dalam BERSYUKUR
Tangan Tuhan
tak kurang panjang untuk s’lalu menolong hidupku. Telinga-Nya tak kurang tajam untuk
mendengar seruan hatiku.
Ada mujizat
dalam bersyukur. Engkau tempat perlindunganku, Tuhan. Imanku tetap teguh
dalam-Mu. ‘ku menang, ‘ku menang bersama-Mu.
Haleluyah,
Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah. Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah, Haleluyah.
0 komentar:
Post a Comment