Sunday, March 4, 2018

Gerbang Ikan ~ Ps. Philip Mantofa

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 04 Maret 2018
(youtu.be/rJTbx38f55g dan youtu.be/UEPq3yy3MmY)


Di kitab Nehemia kita akan menemukan beberapa gerbang. Beberapa di antaranya adalah gerbang Domba yang menggambarkan penggembalaan, gerbang Ikan yang melambangkan penginjilan bagi jiwa-jiwa, dan gerbang Sampah yang melambangkan hidup suci atau kudus dengan membuang semua sampah dari hidup kita.
Matius 18:12 "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?
Kebanyakan orang Kristen hanya mau tinggal di kandang (mau diselamatkan saja) tetapi tidak mau menyelamatkan jiwa-jiwa lainnya yang terhilang. Seharusnya 99 itu ikut pergi bersama Yesus mencari satu yang hilang itu. Seandainya ko Philip ada di dalam situasi semacam itu, dia tidak mau menjadi bagian dari 99 yang tinggal di 'kandang'. Maka, Yesus akan pergi mencari seorang yang terhilang itu bersama ko Philip sehingga di 'kandang' hanya ada 98 orang. Anak sulung juga tak boleh iri kepada anak bungsu dan sebaiknya berinisiatif mencari anak bungsu yang terhilang bersama ayahnya. Jadi, kita yang telah diselamatkan harus menyelamatkan orang lain pula. Jangan berhenti di gerbang Domba tetapi harus ke gerbang Ikan pula.
Matius 4:18-19 Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Setiap orang akan direkrut oleh Yesus untuk penginjilan. Andreas pendiam dan Petrus ceplas-ceplos tetapi keduanya sama-sama direkrut oleh Yesus. Khotbah Petrus bisa menjangkau 3000 orang sedangkan Andreas mungkin hanya bisa menjangkau satu orang, yaitu Petrus tetapi keduanya dibutuhkan oleh Tuhan. Tanpa Andreas juga tidak mungkin ada Petrus. Setiap kita juga merupakan produk keselamatan orang lain. Jangan berpikir bahwa penginjilan hanyalah tugas mereka yang pandai bicara karena semua orang yang telah diselamatkan harus melakukan penginjilan. Penginjilan yang terbaik tidak memerlukan waktu khusus dan dapat dikerjakan dalam keseharian kita.
Markus 16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
Perubahan HidupMengapa Injil harus diberitakan kepada segala makhluk dan bukan hanya kepada manusia? Apakah Hitler masih kita pandang sebagai manusia? Ada kalanya beberapa orang kita pandang sebagai monster atau anak setan tetapi orang-orang semacam ini juga harus diberi Injil. Ini membutuhkan iman. Penginjilan tidak harus pergi jauh-jauh ke tempat lain. Penginjilan bisa dilakukan di halaman belakang rumah kita, kepada tetangga, kolega bisnis, dan setiap orang yang ada di sekitar kita.

Zakheus dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya tetapi Yesus mau menyelamatkannya. Tuhan bisa melihat masa depan Zakheus dan kita pun harus belajar melihat orang-orang terhilang sebagaimana Tuhan melihat mereka. Semua bermula dari apa yang dilihat oleh mata kita. Kita harus melihat kepada Yesus dan taat kepada-Nya. Mungkin kita melihat seseorang seperti monster tetapi Yesus telah melihatnya sebagai pengkhotbah. Namun, jangan takut akan diminta menjadi pengkhotbah karena tidak semua orang dipanggil untuk berkhotbah. Sekalipun mendaftar pun, belum tentu diterima.

Kita harus taat menyelamatkan jiwa-jiwa, termasuk menginjili mereka yang menakutkan. Dulu di Kanada teman-teman ko Philip tak bosan-bosannya mengajak dia ke gereja. Ketika ditolak, mereka pun menunggu sekitar seminggu atau 2 minggu karena mungkin takut kepada ko Philip. Namun, mereka terus melanjutkan usaha mereka untuk mengajak ko Philip ke gereja, termasuk dengan menulis kartu-kartu ucapan untuknya. Usaha mereka pun tidak sia-sia. Ko Philip pun berhasil menjadi 'ikan' yang tertangkap oleh jaring keselamatan. Selanjutnya, 'ikan' ini telah menjadi penjala ikan pula.
Nehemia 3:3 Pintu gerbang Ikan dibangun oleh bani Senaa. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.
Senaa merupakan sebuah kota yang berada di barat daya Yerusalem. (dekat Yerikho) Bani Senaa melihat bahwa kaum minoritas juga bisa mengubah keadaan karena mereka telah melihat bahwa tembok Yerikho yang tebal bisa rubuh karena ketaatan kepada Tuhan. Orang yang dipandang remeh ternyata juga bisa mengubah keadaan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.