Catatan Ibadah ke-1 Minggu 04 Maret 2018
(youtu.be/rJTbx38f55g dan youtu.be/UEPq3yy3MmY)
Tuhan mencatat jumlah orang di Alkitab karena jumlah ini penting bagi Tuhan. Kedua ayat tersebut menunjukkan bahwa jumlah orang taat bertambah. Ini sama pentingnya dengan jumlah orang yang diselamatkan. Tuhan akan mencatat setiap orang yang taat kepada-Nya. Maka, lupakan mimpi-mimpi pribadimu demi mewujudkan kehendak Tuhan. Kita tidak boleh egois. Jangan berada di tempat harta berada tetapi carilah dulu Kerajaan Allah maka semuanya akan ditambahkan.Ezra 2:35 bani Senaa: tiga ribu enam ratus tiga puluh orang.Nehemia 7:38 bani Senaa: tiga ribu sembilan ratus tiga puluh orang.
Selanjutnya, seorang pengedar narkoba memberikan kesaksian tentang perubahan hidupnya 180 derajat hingga menjadi pendeta. Karena kesibukan orang tuanya mencari nafkah, dia telah memakai rokok sejak umur 9 tahun. Ketika rokok dihisap, dia merasa nyaman karena ternyata di dalamnya telah diisi sabu-sabu oleh orang yang memberinya. Ketika SMP dia pernah babak belur dihajar temannya sehingga dia belajar ilmu tenaga dalam hingga kebal terhadap pukulan. Maka, dia manfaatkan kekuatannya untuk melakukan berbagai kejahatan, seperti menjambret, merampok di ATM, dan mencuri.
Suatu hari dia duduk di depan gereja (kebetulan gereja Mawar Sharon) untuk menghindari hujan. Lalu seseorang mengajaknya masuk ke dalam gereja agar dia tidak kehujanan. Dia pun menyetujuinya dan segera duduk di bangku usher paling belakang. Lalu dia mendengar pendeta berbicara setelah doa berkat dan tiba-tiba dia menangis tetapi dia tidak memahami peristiwa tersebut. Dia belum memahami hadirat Tuhan. Kemudian dia berusaha meninggalkan gereja tetapi dia tidak juga menemukan pintu keluarnya meskipun seluruh ruangan sudah diputari olehnya. Dia mendengar ada yang berkata: "Yesus mengasihimu" dan dia tak sadarkan diri hingga jam 4 sore padahal ibadahnya jam 10.
Ketika meninggalkan gereja, dia masih belum memahami semua peristiwa tersebut. Suatu hari dia kembali menggunakan narkoba dan pingsan di diskotik tetapi ada seorang teman yang menolong dan menunggui dia hingga pulih. Dia melihat satu orang ini terus memegang kakinya sambil menangis: "Tuhan, selamatkan orang ini." Karena peristiwa ini, dia bertekad bahwa dia tak akan pernah meninggalkan satu orang ini seumur hidupnya.
Lalu di gereja dia juga mendengar pendeta menyatakan bahwa dia akan menjadi pendeta. Setelah sekian waktu lamanya ternyata hal ini benar terjadi. Tuhan bisa melihatnya sebagai pendeta meskipun orang-orang saat itu masih melihatnya sebagai monster. Ketika baru bertobat, dia seperti kehilangan teman. Kalau mau berkumpul dengan yang baik, mereka akan bertanya-tanya apakah dia benar-benar bertobat karena ada kalanya dia masih mengulang lagi kesalahan yang sama. Kalau mau berkumpul dengan yang tidak baik, hati nuraninya sudah tidak mendukung.
Oleh karena itu, dia berpesan: "Selamatkan setiap jiwa yang terhilang. Mungkin penginjilan tidak penting bagi penginjil tetapi amat penting bagi yang menerima Injil."
Cara Penginjilan Pribadi:
1. Beritakan:
proclaim atau proklamasikan kepada orang terhilang bahwa Yesus mengasihinya
sehingga rela mati di salib untuk menebus dosanya.2. Tantang terima Tuhan dan segera baptiskan. Gereja Mawar Sharon tidak mempersulit orang-orang yang mau baptis. Namun, untuk menerima sertifikat baptis, mereka harus mengikuti kelas MSJ (My Spiritual Journey) terlebih dahulu.
3. Doakan kepenuhan Roh Kudus supaya dia bisa bangun mezbah doanya. Ketika membaptis orang, sekalian saja berdoa: "Tuhan penuhi aku dengan Roh Kudus" lalu tumpang tangan kepada orang tersebut.
4. Ajak bertumbuh dalam firman dan pelayanan.
TUHAN INI TUGAS KAMI
Berikan pada kami hati yang mengasihi jiwa-jiwa yang belum mengenal kasih
BAPA. Mereka yang dalam gelap, mereka yang tersesat, hati kami iba seperti
hati-Mu Yesus.
Tuhan, ini tugas kami, beri keberanian bagi kami. Taruhlah Roh yang rela
melayani dan menyenangkan hati Tuhan, itu yang kuingini.
Menyenangkan-Mu, senangkan-Mu, hanya itu kerinduanku. Menyenangkan-Mu,
senangkan hati-Mu, hanya itu kerinduanku.
0 komentar:
Post a Comment