Sunday, March 11, 2018

Berpikir Positif Meskipun Situasi Negatif

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 11 Maret 2018

Beberapa hari kemudian di pos tentara kerajaan H terlihat tak segera ke ruangan admin. Maka, Beauty mengajaknya masuk bersama tetapi dia malah mengatakan bahwa dia sudah dipecat dan hari itu dia hanya diminta untuk serah terima tugas. Beauty heran: "Kok bisa begitu ya padahal kontrakmu belum berakhir? Kapan kejadiannya?" Lantas dia menceritakan kronologinya dan mengatakan bahwa dia memang baru 1 bulan 2 minggu. Karena tak leluasa berbicara di sana, Beauty pun menyatakan akan menghubungi dia lagi lewat WA. Dia pun setuju. Maka, Beauty masuk ke ruang admin dan meninggalkannya di pos tentara kerajaan.

Setiba di rumah Beauty baru mengetahui keseluruhan ceritanya karena warga lama tidak memberitahu apapun perihal H. Ternyata H hanya melakukan beberapa kesalahan input yang seharusnya masih bisa diperbaiki dengan mudah tetapi para admin senior memang menuntut kesempurnaan tingkat dewa. Di kerajaan Cabe selisih Rp0,01 akan mengakibatkan mereka marah-marah. Hampir tiap hari mereka pun marah-marah karena kesalahan sepele dan yang dimarahi juga berbeda-beda. Namun, Beauty berpikir positif bahwa Pangeran I dan isterinya S tak mungkin sepelit para admin lama karena dia diberi upah tinggi. Selain itu, kabarnya bulan depan kerajaan Cabe akan mengadakan acara kunjungan ke panti jompo sehingga semua rakyat telah dimintai sumbangan sukarela tiap kali habis gajian.

Beberapa hari kemudian keyboard laptop mungil tak berfungsi sehingga Beauty diberi keyboard baru. Lalu beberapa hari kemudian dia juga diberi monitor baru yang layarnya lebih dari 20" dan CPU orang lama juga sudah selesai direparasi. Maka, laptop mungil dia kembalikan ke IT. Eh, komputer barunya malah lebih sering menampilkan tulisan error. Tiap kali komputer dinyalakan, muncullah tulisan 'COM Surrogate has stoped working'.

Berkat Terhalang
Ketika membuka semua program admin, muncul pula peringatan serupa '... (nama program) has stopped working' karena IT belum bisa mengatasi error tersebut. Karena tulisan error tersebut sering muncul, Beauty pun bertanya-tanya: "Apakah ini peringatan untukku agar berhenti bekerja?" Di kerajaan-kerajaan lain belum pernah dia jumpai peringatan error sebanyak ini. Suara hatinya juga mengatakan bahwa dia harus segera keluar dari kerajaan Cabe karena kerajaan tersebut bukan tempatnya. Pada saat hampir bersamaan dia juga membaca status Facebook Lisa Raye yang berbunyi: "Sometimes The Company You Keep ARE The Reason Your Blessings Are BLOCKED."

Eh, tiba-tiba Beauty dipanggil Puteri S dan dia berkata: "Kamu kurang teliti ya? Di sini harus benar-benar teliti. Selisih Rp1,- pun akan menjadi masalah. Apa kamu bisa lebih teliti?" Ouw... kelihatannya N dan W telah membuat laporan ke S. Lantas Beauty mengatakan bahwa dia akan mengusahakannya karena melihat gelagat bahwa Puteri S akan mengusirnya dari kerajaan Cabe. Lalu Puteri S bertanya lagi: "Sudah berapa lama kamu di sini?" Beauty menjawab bahwa dia baru 1 bulan kurang beberapa hari. Maka, Puteri S mengatakan bahwa dia akan melihat perubahan Beauty di bulan depan.

Setelah meninggalkan ruangannya Beauty mulai menghitung lama kerjanya di sana. 23 hari? Ouw... berarti ini jawaban Tuhan atas pertanyaan hatinya. Dia baru 23 hari (termasuk hari libur) tetapi sudah diberi peringatan seperti itu. Kata orang tindakan yang diulang-ulang selama 21 hari akan menjadi kebiasaan tetapi dia tetap belum membiasakan diri dengan standar ketelitian tingkat dewa yang mereka tetapkan karena dia belum tega untuk sepelit mereka. Marah-marah hingga mau mengusir warga pendatang karena Rp1,-? Ah, Beauty merasa seperti mendengar Tuhan berkata: "Ini peringatan untukmu. Silahkan kamu keluar sendiri atau dikeluarkan olehnya."

Wah, ternyata para admin lama hanya mengikuti standarnya Puteri S. Rp1,-? Ternyata Puteri S bukan hanya pelit tetapi amat sangat super pelit sehingga selisih Rp1,- pun menjadi masalah besar untuknya. Pantas saja alat tulis dan materai untuk tanda tangan kontrak harus membeli sendiri. Jangan-jangan upah Beauty juga hanya besar di awal doank lalu selanjutnya tidak akan dinaikkan lagi. Oh iya, kunjungan ke panti jompo juga menggunakan uang sumbangan dari rakyat. Namun, masa sich Beauty harus keluar dari kerajaan hanya karena hal ini? Meskipun pelit, Pangeran I dan Puteri S tampaknya baik. Pikirnya: "jika nantinya upahku tidak naik-naik, aku baru mengundurkan diri."

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.