Catatan Ibadah ke-2 Minggu 18 Februari 2018
Dahulu kala seorang lone ranger ditugaskan di Kerajaan Entah. Pada mulanya lone ranger berusaha menghadapi musuh-musuh yang menyerang kerajaan tersebut. Tiap kali ada masalah di dalam kerajaan itu, dia pun berguru kepada mbah Google perihal cara menangkis serangan. Setelah dia menemukan strateginya, barulah dia memberitahu putera mahkota.
Lone ranger: "Pangeran yang mulia, saya mendengar beberapa jenderal mengeluhkan masalah ini dan itu. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, saya punya beberapa opsi penyelesaian masalah. Silahkan pilih solusi yang paling tepat."
Putera Mahkota: "bagus... bagus..." (tersenyum)
Ketika ada prajurit lain yang mengatakan bahwa dia sanggup memakmurkan kerajaan dalam waktu 3 bulan, pangeran mahkota juga langsung berkata: "bagus... bagus..." sambil tersenyum gembira sehingga dia pun bermurah hati memberikan bonus dengan alasan untuk memotivasi mereka. Sayangnya, meskipun bonus sudah dinikmati, perkataan prajurit itu tidak terealisasi. Ketika menyadari kelemahan putera mahkota yang suka disuapi perkataan manis semacam itu, para jenderal pun menggunakan strategi semacam ini untuk menyenangkan hati raja dan putera mahkota. Dengan demikian, mereka pun bisa memperoleh keuntungan bagi diri mereka sendiri tetapi kerajaan semakin terpuruk.
Lantas suatu hari lone ranger mendengar ada seorang jenderal yang punya masalah dan dia tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut. Lalu dia mengeluhkan para jenderal lain yang tidak mau membantunya. Karena kasihan kepadanya, lone ranger pun berusaha membantu dengan bertanya kepada mbah Google tetapi solusinya sulit ditemukan.
Eh, beberapa hari kemudian terdengar jenderal itu masih mengeluhkan hal yang sama. Bahkan, jenderal juga menambahkan bahwa raja dan putera mahkota hanya mau terima beres. Hmmm... masa gitu? Jika benar demikian, ngapain lone ranger susah payah sendirian mencari solusi di rimba Google hingga begadang dan kelelahan. Kok nyimut raja dan putera mahkota hanya mau terima beres? Bukankah ini kerajaan mereka? Jika mereka tidak punya solusi, masa mereka tidak mau belajar mencari solusinya dan hanya marah-marah saja?
Kabarnya putera mahkota malah sering dugem. Emangnya dugem bisa menyelesaikan masalah? Oh iya, dia itu bukan anak kecil lagi dan lone ranger pun tidak ditempatkan di Kerajaan Entah sebagai inang pengasuhnya. Maka, pada akhirnya lone ranger tidak mau menyuapinya lagi karena sudah waktunya putera mahkota belajar menyelesaikan masalah. Lone ranger: "Pangeran, saya dengar rakyat Kerajaan Entah dilanda wabah kudis (kurang disiplin) tetapi kali ini saya juga tidak bisa membantu karena saya terkena sakit bisul (bisanya usul) sehingga saya hanya bisa membantu doa." ^_^
Beberapa hari kemudian jenderal yang merasa terancam oleh laporan lone ranger segera menghasut putera mahkota. Jenderal: "Pangeran, sebenarnya lone ranger itu ingin menghancurkan divisi saya karena dia mengincar posisi saya."
Putera mahkota: "Kalau begitu, kamu singkirkan saja dia. Keluarkan dia dari medan perang. Lagipula tak ada gunanya jika dia sakit bisul." Maka, terjadilah seperti perkataan putera mahkota.
Huahahaha... bagus dech. Emangnya tinggal di medan perang itu enak? Lone ranger mengincar posisi jenderal? Huahahaha.... hehehe... hahahaha... hanya orang gila jabatan yang bisa berpikir senegatif itu. Nah, karena putera mahkota sudah mengusir keluar lone ranger dari medan perang tanpa konfirmasi kebenarannya terlebih dahulu, lone ranger pun bisa menyuruh putera mahkota untuk maju berperang.
Lone ranger: "Hai pangeran, aku mengetahui bahwa kamu tidak suka menerima laporanku perihal ini dan itu tetapi Tuhan selalu berkata seperti jenderal perang Sun Tzu: 'kenali dirimu, kenali lawanmu, seribu pertempuran, seribu kemenangan'. Oleh karena itu, kamu perlu menerima laporanku. Aku tidak minta kamu mempercayaiku tetapi periksalah kebenarannya. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik karena selama ini kulihat kamu mudah ditipu hingga mempercayai orang-orang yang salah. Karena kamu tidak mempercayaiku, sekarang kamu sendiri yang harus maju perang karena aku tak bisa membantumu selain lewat doa. Namun, jangan pernah remehkan kuasa doa lho. Suatu hari nanti kamu akan melihat bahwa doa memang punya kuasa untuk mengubah keadaan. Kadang seketika, kadang lambat, dan kadang amat sangat lambat tetapi pertolongan Tuhan tak pernah terlambat. Kini, semakin jelas bagiku bahwa kamu ini hanya mau terima beres. Kamu ini hanya mau enaknya saja. Aku sudah dua kali memberitahumu bahwa seorang kawan akan memukul dengan maksud baik dan seorang lawan akan mencium dengan limpahnya tetapi kamu tetap lebih suka disuapi perkataan manis nan palsu daripada menerima fakta yang pahit. Meskipun demikian, aku akan tetap berusaha memberimu beberapa saran. Aku baik kepadamu bukan karena kamu baik tetapi karena aku telah merasakan kebaikan Tuhan." ^_^
Hahaha... akhirnya lone ranger menyuruh putera mahkota maju perang karena tak adil rasanya jika dia hanya mau terima beres. Karena dia pewaris kerajaan, dia juga harus mau turun tangan donk agar terjalin kerja sama yang baik. Kerja sama berarti kerja bersama-sama dan cari solusi bersama-sama. Tak adil jika lone ranger begadang cari solusi selagi putera mahkota dugem dan para jenderal 'tidur'. Mertua Musa aja paham capeknya Musa ketika sendirian menjadi problem solver. Nah, lone ranger ini malah lebih lemah daripada Musa sehingga wajar lha jika akhirnya dia terkena sakit bisul. ^_^
Keluaran 18:17-18 Tetapi mertua Musa menjawabnya: "Tidak baik seperti yang kaulakukan itu. Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja.
TERTAWA
Bersorak-sorai bagi Yesus Tuhan kita. Berbahagialah
sebab engkau disayang Allah. Tuhan 'kan memenuhi segala kebutuhanmu dan
anak-Nya tak dibiarkan meminta-minta.
Reff: S'karang kutahu Tuhan
memberikan kem'nangan pada orang-orang yang dicintai-Nya. Dia tak pernah
terlambat menolong kita. Walau sana,
sini, situ pusing, semua orang susah, tetapi engkau 'kan tetap tertawa. ^_^
0 komentar:
Post a Comment