Saturday, January 27, 2018

Jangan Berdusta ~ Pdt. Fuji Harsono

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 28 Jan 2018

Hari ini khotbahnya bertemakan mulut. Pagi ini kita membahas tentang dusta. Selanjutnya, akan dibahas tentang gosip dan dosa mulut lainnya. Setelah lahir baru hal pertama yang harus diperbaharui adalah mulut kita.
Efesus 4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Bagi beberapa orang bohong sedikit atau bohong putih atau bohong demi kebaikan tak masalah padahal bohong atau dusta merupakan kekejian bagi Tuhan.
Amsal 12:22 Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya.
Bohon itu Dosa
Tuhan tidak suka kebohongan atau dusta karena dusta merupakan senjata iblis. Jika kita berbohong, berarti kita telah melakukan keinginan iblis.
Yohanes 8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Bagaimana Kita Berbohong?

1. Membohongi sesama manusia. Semenjak manusia jatuh ke dalam dosa, dengan sendirinya manusia bisa berbohong. Bohong itu tidak perlu les. Bahkan, anak kecil pun bisa berbohong tanpa diajari.
Yeremia 9:5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
2. Membohongi Tuhan. Jika kita sudah terbiasa membohongi orang lain, kita pun bisa membohongi Tuhan.
Kisah Para Rasul 5:4 Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu? Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu? Engkau bukan mendustai manusia, tetapi mendustai Allah."
3. Membohongi diri sendiri. Jika kita sudah terbiasa membohongi sesama dan Tuhan, kita juga akan membohongi diri sendiri. Ini berbahaya. Kita bisa mengatakan bahwa dalam pelayanan kita dekat dengan Tuhan padahal sebenarnya tidak. Kita bisa mengatakan bahwa kerohanian kita baik-baik saja padahal sebenarnya kita membutuhkan bantuan.
Mazmur 119:28-29 Jiwaku menangis karena duka hati, teguhkanlah aku sesuai dengan firman-Mu. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu.
1 Yohanes 2:4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.
Alasan berbohong: membuat hidup lebih mudah, tidak mau menyakiti orang lain, memperoleh keuntungan, membuat diri kita tampak lebih baik, menenangkan diri karena tidak suka kebenaran tentang diri kita, membuat orang terkesan, dan takut reaksi orang lain jika kita jujur, dan lain-lain. Kesimpulannya: seseorang berbohong karena percaya bahwa dusta atau kebohongan itu lebih baik dan lebih menolong daripada kebenaran.

Pembohong susah dipercaya
Namun, kebenarannya adalah: Semakin berbohong, semakin Anda tidak aman. Dengan berbohong, kita akan mendapatkan sedikit tentang hal-hal yang berarti dan kita tidak bisa memiliki hubungan yang sejati dengan berbohong.

Ada seorang pria yang mengalami pelecehan semasa kecilnya sehingga dia menjadi gay. Kemudian dia bertobat dan dipulihkan. Suatu hari dia akan menikah. Sekitar dua hari sebelum pernikahannya ko Fuji bertanya kepadanya: "Apa kamu sudah menceritakan masa lalumu kepada calon isterimu?" Lantas pria ini menyatakan bahwa dia belum mengakuinya karena takut tidak diterima oleh calon isterinya. Meskipun demikian, ko Fuji tetap mendorongnya untuk terbuka mengakui masa lalunya. Dengan harap-harap cemas, pria ini mengakui masa lalunya. Calon isterinya merasa kecewa terhadapnya tetapi untunglah tetap bersedia menikahinya karena calon isterinya melihat bahwa pria ini telah berubah.

Oleh karena itu, ketika mencari pasangan, jangan takut terlihat belangmu. (Selanjutnya, coba cari tahu belang calon pasanganmu terlebih dahulu. Jika belangnya tak terlihat, ujilah dia hingga belangnya terlihat karena setiap orang pasti punya belang. Jika bisa menerima belangnya, pasti bisa menerima kelebihannya. Jika tidak bisa menerima belangnya, jangan pernah berikan hatimu kepadanya...^_^, red.) Lebih baik jujur kepada pasangan sebelum menikah daripada pasangan mengetahui kebenaran setelah menikah karena kejujuran akan membuat kita memiliki hubungan yang sejati. Bertobatlah dan percayai kebenaran. Semakin dekat dengan Yesus, kebenaran akan memerdekakan kita.

KUHIDUP BAGI-MU
Yesus Kau kebenaran yang menyelamatkanku. Kau memb'rikanku hidup dan pengharapan. Kuikut kehendak-Mu. Kuperlu anugrah-Mu. Kunyatakan janjiku kepada-Mu.
Chorus: Kalau kuhidup, kuhidup bagi-Mu. Hatiku tetap, tetap menyembah-Mu. Dunia tak bisa menjauhkanku dari kasih-Mu. S'lama ku hidup, kuhidup bagi-Mu. Mataku tetap, tetap memandang-Mu. Dunia tak bisa menjauhkanku dari kasih-Mu.
Ending: Dunia tak bisa menjauhkanku dari kasih-Mu.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.