Saturday, January 20, 2018

Cara Bersaat Teduh ~ Ps. Leonardo Sjamsuri

Kebiasaan Bersaat Teduh
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 21 Jan 2018

Cara Bersaat Teduh, yaitu:

1. Memiliki waktu spesifik dan terbaik untuk TuhanJangan mengatakan tak punya waktu bersaat teduh karena yang sering terjadi adalah tidak bisa mengatur waktu. Jangan bersaat teduh saat sudah lelah dan mengantuk karena kita bisa tertidur sebelum selesai berdoa. Jangan pula bersaat teduh saat terburu-buru. Pak Leo melihat waktu terbaik untuk bersaat teduh bagi ibu-ibu di Jakarta adalah pada saat suami bekerja dan menunggu anak selesai sekolah. Sayangnya waktu ini justru lebih banyak dimanfaatkan untuk ke mall
Dulu sewaktu masih bekerja di bank pak Leo bersaat teduh pada pagi hari karena pulang kerjanya malam. Ketika Jumat tiba, dia tidak makan dan memanfaatkan jam istirahat untuk bersaat teduh di sebuah lobi hotel yang sepi. Agar bisa duduk di sana selama sejam, dia hanya membeli air mineral. Dia tak mungkin bersaat teduh di kantor karena bosnya bisa memberi pekerjaan jika melihat dia tidak makan. Jadi, sebenarnya waktu bersaat teduh bisa diatur karena kala itu pak Leo tetap bisa bersaat teduh sekalipun sambil melayani di gereja dan bekerja di bank.

2. Pilih tempat yang tepat (tempat yang sunyi). Kita memang tetap bisa berpikir di tempat yang ramai tetapi jika kita berpikir di tempat yang sunyi, pasti akan terasa berbeda. Kita tidak akan bisa mendengar voice (suara) di tempat yang noise (ramai) seperti di Starbucks. Tempat terbaik untuk berbicara ada di bioskop tetapi bukan di tempat nontonnya, melainkan di lounge, terutama premium lounge. Di sana tempatnya sepi sehingga kita bisa mendoakan orang lain sekalipun dalam bahasa Roh tetapi anak muda menjadikannya tempat pacaran.

Engkaulah Tuhan3. Sumber-sumber yang memperkaya. Selain dari khotbah mingguan di gereja, kita bisa mempelajari firman dari sumber-sumber lain seperti khotbah di Youtube, bahasa Ibrani, bahasa Latin, dan materi-materi lainnya yang bisa di-download gratis. (^.^...tetapi bukan untuk diperjualbelikan lho, red.) Beribadah di gereja dan mendengarkan khotbah itu penting, tetapi tak cukup hanya beribadah di gereja karena kita juga harus memperoleh pesan-pesan pribadi dari Tuhan. Jika hanya mendengar khotbah mingguan di gereja, hidup kita tidak akan mengalami perubahan. Jika ingin mengubah kebiasaan, kita harus membiasakan diri melakukan sesuatu yang baru selama 21 hari.

4. Lakukan continue setiap hari. Ada orang di Sumatera yang mengatakan kepada pak Leo bahwa penyakit livernya tinggi, kolesterol tinggi, dan semuanya tinggi. Ini karena dia terbiasa makan babi. Jika dia tidak mengubah kebiasaannya, tentu akan sulit. Ini seperti berolahraga. Jika kita tidak berolahraga dengan teratur, mana mungkin kita memperoleh hasilnya? Pak Leo tahu dia suka makan babi karena pak Leo juga sering diberi babi panggang olehnya. Ketika pak Leo menerimanya, dia pun memberikannya kepada orang lain karena manusia tak bisa hidup sendiri... hehehe... ^_^

5. Renungkan yang dibaca dan didengar. Selain membaca Alkitab dan mendengarkan khotbah, kita harus merenungkannya. Tak apa jika hanya merenungkan sepenggal kalimat daripada membaca satu pasal tanpa direnungkan.

Cara Merenungkan, yaitu:

1. Pahami cerita Alkitab dan konteks khotbah.
2. Selaraskan pikiran dengan firman dan bukan sebaliknya. xixixixi... ^_^ Banyak orang Kristen sulit berubah karena mereka sudah terlanjur memiliki pemikiran sendiri yang belum diselaraskan dengan firman. Jadi, jangan hanya meng-upload permintaan kita, tetapi kita juga harus men-download permintaan Tuhan agar semakin mengenal-Nya. Perbaharui pikiran kita agar sesuai dengan firman Tuhan.
3. Renungkan terus menerus. Jika diminta berjalan di atas air, pahami maksudnya dalam hal apa. ^_^ Jika ada yang tidak dimengerti, tanyakan kepada Roh Kudus karena Alkitab ditulis manusia berdasarkan ilham dari Roh Kudus.
4. Aplikasikan. Maka, kita akan menyadari bahwa firman Tuhan itu nyata dalam kehidupan sehari-hari dan kita akan dibawa-Nya dari iman ke iman, dari kemuliaan ke kemuliaan. ^_^

ENGKAULAH TUHAN. Kurindu setiap waktu hidupi kebenaran-Mu. Bukan dengan kuatku, namun kar'na Roh-Mu. Yesus Kau yang kupegang teguh. Reff: Engkaulah Tuhan, Engkaulah Raja. Berdaulat atas hidupku, kuberserah penuh.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.