Catatan Ibadah ke-1 Minggu 21 Jan 2018
Cara Bersaat
Teduh, yaitu:
1. Memiliki
waktu spesifik dan terbaik untuk Tuhan. Jangan mengatakan tak punya waktu bersaat teduh
karena yang sering terjadi adalah tidak bisa mengatur waktu. Jangan bersaat
teduh saat sudah lelah dan mengantuk karena kita bisa tertidur sebelum selesai
berdoa. Jangan pula bersaat teduh saat terburu-buru. Pak Leo melihat waktu
terbaik untuk bersaat teduh bagi ibu-ibu di Jakarta adalah pada saat suami
bekerja dan menunggu anak selesai sekolah. Sayangnya waktu ini justru lebih
banyak dimanfaatkan untuk ke mall. 2. Pilih tempat yang tepat (tempat yang sunyi). Kita memang tetap bisa berpikir di tempat yang ramai tetapi jika kita berpikir di tempat yang sunyi, pasti akan terasa berbeda. Kita tidak akan bisa mendengar voice (suara) di tempat yang noise (ramai) seperti di Starbucks. Tempat terbaik untuk berbicara ada di bioskop tetapi bukan di tempat nontonnya, melainkan di lounge, terutama premium lounge. Di sana tempatnya sepi sehingga kita bisa mendoakan orang lain sekalipun dalam bahasa Roh tetapi anak muda menjadikannya tempat pacaran.
3. Sumber-sumber yang memperkaya. Selain dari khotbah mingguan di gereja, kita bisa mempelajari firman dari sumber-sumber lain seperti khotbah di Youtube, bahasa Ibrani, bahasa Latin, dan materi-materi lainnya yang bisa di-download gratis. (^.^...tetapi bukan untuk diperjualbelikan lho, red.) Beribadah di gereja dan mendengarkan khotbah itu penting, tetapi tak cukup hanya beribadah di gereja karena kita juga harus memperoleh pesan-pesan pribadi dari Tuhan. Jika hanya mendengar khotbah mingguan di gereja, hidup kita tidak akan mengalami perubahan. Jika ingin mengubah kebiasaan, kita harus membiasakan diri melakukan sesuatu yang baru selama 21 hari.
5. Renungkan yang dibaca dan didengar. Selain membaca Alkitab dan mendengarkan khotbah, kita harus merenungkannya. Tak apa jika hanya merenungkan sepenggal kalimat daripada membaca satu pasal tanpa direnungkan.
Cara
Merenungkan, yaitu:
1. Pahami
cerita Alkitab dan konteks khotbah.2. Selaraskan pikiran dengan firman dan bukan sebaliknya. xixixixi... ^_^ Banyak orang Kristen sulit berubah karena mereka sudah terlanjur memiliki pemikiran sendiri yang belum diselaraskan dengan firman. Jadi, jangan hanya meng-upload permintaan kita, tetapi kita juga harus men-download permintaan Tuhan agar semakin mengenal-Nya. Perbaharui pikiran kita agar sesuai dengan firman Tuhan.
3. Renungkan terus menerus. Jika diminta berjalan di atas air, pahami maksudnya dalam hal apa. ^_^ Jika ada yang tidak dimengerti, tanyakan kepada Roh Kudus karena Alkitab ditulis manusia berdasarkan ilham dari Roh Kudus.
4. Aplikasikan. Maka, kita akan menyadari bahwa firman Tuhan itu nyata dalam kehidupan sehari-hari dan kita akan dibawa-Nya dari iman ke iman, dari kemuliaan ke kemuliaan. ^_^
ENGKAULAH TUHAN. Kurindu setiap waktu hidupi
kebenaran-Mu. Bukan dengan kuatku, namun kar'na Roh-Mu. Yesus Kau yang kupegang
teguh. Reff: Engkaulah Tuhan, Engkaulah
Raja. Berdaulat atas hidupku, kuberserah penuh.
0 komentar:
Post a Comment