Saturday, November 11, 2017

Joyful Life ~ Ps. Edward Supit (Jakarta)

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 12 November 2017

Akhir-akhir ini banyak orang sulit berbahagia. Di media sosialnya pak Edward mendapat banyak pertanyaan seputar hal ini: "Apa kamu tak pernah bertengkar dengan isterimu? Apa hidupmu sempurna?" Hehehe... tentu saja hidupnya juga tak sempurna tetapi untuk bahagia tak perlu menunggu sempurna. Kebanyakan pertanyaan tersebut justru diajukan oleh orang-orang yang banyak uangnya. Banyak pengusaha di Jakarta cemas akan kondisi bisnisnya dan tidak yakin bahwa bisnis akan membaik dalam beberapa tahun ke depan karena akan ada pemilu dan ini itu.

Bersukacita dalam Masalah
Apakah kita baru bahagia jika bisa menjadi Cinderela yang awalnya buruk tetapi akhirnya baik? Apakah kita bisa bahagia seperti Ronald Reagan dan Nancy Reagan? Ronald Reagan amnesia pada usia tuanya dan dia bertanya kepada isterinya: "Siapa kamu sehingga aku melihatmu tiap hari?" tetapi Nancy tetap merawatnya. Apakah kita baru bahagia jika menjadi orang terkaya di dunia seperti Bill Gates dan Melinda Gates yang juga baik dengan anak-anaknya?

Kebanyakan orang bahagia karena keadaan yang ada di luar dirinya. Mereka bahagia jika bisa membeli sesuatu atau memperoleh sesuatu. Happiness is outside. Joy is inside. Namun, kita bisa belajar dari rasul Paulus. Di usia tuanya dia tidak menikmati masa pensiun. Meskipun berada di penjara, tugas pelayanannya diambil, kehilangan segalanya, dan tak ada teman yang bisa menjenguknya, dia tetap bersukacita.
Filipi 1:18b Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,
4 Hal yang Perlu Dilakukan untuk Bersukacita:
1. Melihat Masalah dengan Perspektif Tuhan. Masalah bukanlah masalah jika kita memiliki sudut pandang yang benar. Kita harus melihat masalah dari sudut pandang Tuhan, seperti yang dilakukan oleh Paulus. Paulus tidak peduli sekalipun dia dikatakan bodoh oleh teman-temannya. Dia tetap memberitakan Injil.
Filipi 1:12-13 Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil, sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain, bahwa aku dipenjarakan karena Kristus.
Paulus dipenjara dan dijaga secara khusus. Sehari ada 6 shift dan masing-masing penjaga bertugas selama 4 jam. Selanjutnya, para penjaga khusus ini akan mendapatkan posisi penting di pemerintahan. Maka, selama di penjara Paulus tetap melakukan penginjilan kepada para penjaganya. Selama di penjara dia telah melakukan penginjilan kepada sekitar 4 ribuan orang yang akan ditempatkan di pemerintahan hingga akhirnya ibu Kaisar Nero juga menerima Yesus. Oleh karena hal ini, Kaisar Nero yang kejam juga membunuh ibunya sendiri.
Filipi 1:14 Dan kebanyakan saudara dalam Tuhan telah beroleh kepercayaan karena pemenjaraanku untuk bertambah berani berkata-kata tentang firman Allah dengan tidak takut.
Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.