Sunday, October 15, 2017

Mengalami Pribadi Tuhan lewat Proses-Nya ~ Pdt. Leonardo Sjiamsuri

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 15 Oktober 2017

Banyak orang Kristen belum bisa membedakan antara 'mengalami pribadi Tuhan' dan 'mengalami perbuatan Tuhan'. Jika mengalami mujizat, ini berarti mengalami perbuatan Tuhan. Mujizat inilah yang banyak dicari orang Kristen sehingga mereka tidak berubah sekalipun sudah mengalami mujizat. Zakheus merupakan contoh orang yang mengalami pribadi Tuhan. Dia tidak mengalami mujizat tetapi saat Yesus mampir di rumahnya, dia berubah.
Lukas 19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."

Ada orang yang tidak mempunyai anak tetapi melayani banyak wanita hamil di luar nikah sehingga anaknya banyak. Sekalipun dia harus sering cuci darah dan biayanya mahal, ini tidak menghalanginya untuk melayani orang lain karena dia telah mengalami pribadi Tuhan.
Ayub 42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.

Orang yang telah mengalami pribadi Tuhan akan mengalami perubahan sikap dalam menghadapi masalah. Jadi, sekalipun masalahnya belum selesai, dia tetap mampu bersyukur. Di Jakarta banyak pendoa berdoa agar diberi ketenangan, kedamaian, dan terhindar dari kerusuhan karena masa depan yang tidak pasti. Ini sangat berbeda dari doa jemaat pada kisah para rasul. Jemaat di kisah rasul berada dalam penganiayaan tetapi mereka berdoa agar beroleh keberanian untuk memberitakan Injil.

Setiap orang Kristen harus mau diproses agar senantiasa bertumbuh. Jangan buru-buru marah saat diproses karena proses diperlukan untuk mendewasakan kita. Tak ada orang yang mau menderita tetapi Paulus malah senang dan rela karena dia mampu melihat tujuan Tuhan di dalam hidupnya.
2 Korintus 12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Mengenal Pribadi Yesus
Suatu hari ada orang yang cinta Tuhan terserang penyakit kanker stadium 4. Dia meminta isterinya menyiapkan pakaian terbaik untuknya. Biasanya kita langsung berpikir bahwa dia mungkin akan pulang ke rumah Bapa sehingga isterinya bertanya: "untuk apa?" Lalu dia mengatakan bahwa dia mau ke gereja untuk bersaksi. Isterinya terheran-heran: "Bersaksi apa? Penyakitmu belum sembuh." Seringkali kita hanya bersaksi atas perbuatan Tuhan, seperti dari sakit menjadi sembuh, dari tak ada menjadi ada, dan semacam itu. Namun, orang tersebut mau bersaksi atas kebaikan Tuhan selama dia sakit kanker. Banyak jemaat terjamah dan menangis saat mendengar kesaksiannya. Mungkin kita berpikir bahwa dia akan sembuh setelah memberikan kesaksian tetapi ini tidak terjadi.

Dia merupakan seorang aktor Hongkong yang berasal dari keluarga pemuja berhala. Sekalipun wajahnya rusak karena kanker, dia tetap memuji Tuhan di tengah-tengah keluarganya. Ketika ayahnya diwawancarai, dia berkata: "Hanya ada dua kemungkinan untuk anak saya. Kemungkinan pertama dia sudah gila. Kemungkinan kedua Tuhannya sangat luar biasa sehingga sanggup membuatnya seperti itu." Kemudian ayahnya meyimpulkan bahwa anaknya tidak gila sehingga dia percaya pada kemungkinan yang kedua.

Kita memang perlu mengharapkan pertolongan atau mujizat Tuhan tetapi marilah kita lebih mengejar pribadi-Nya daripada perbuatan-Nya. Jika kita mengejar pribadi-Nya, pribadi kita juga akan berubah. Jadi, sekalipun masalah atau keadaan kita tak berubah, respon kita pasti berubah. Cara Melewati Proses untuk Mengalami Pribadi Tuhan:
1. Tuhan memberikan kasih karunia-Nya. Ketika kita akan dioperasi, biasanya dokter memberikan anestesi agar kita tidak kesakitan. Ketika Tuhan memproses kita, dia pun memberi kita kasih karunia-Nya agar kita mampu menanggungnya. Namun, anestesi ataupun kasih karunia tidak boleh overdosis karena bisa mencelakakan kita.
2 Korintus 8:1-2 Jemaat Makedonia sangat miskin tetapi mampu memberi orang lain karena mereka telah menerima kasih karunia Tuhan di dalam hidup mereka.

2. Tuhan mengajak kita keluar dari zona nyaman. Pak Leo melihat di gereja ada orang yang tempat duduknya selalu tetap karena sudah nyaman. Ketika harus pindah lokasi ibadah dari Cempaka ke ITC, mungkin banyak yang keberatan, terutama yang rumahnya dekat dengan Cempaka karena pasti sudah nyaman. Ini sebabnya rajawali menggoncang-goncang sarang anaknya agar mereka mau belajar terbang. Banyak orang baru mendekat kepada Tuhan ketika kehilangan zona nyaman karena sulit sekali menemukan Tuhan di dalam zona nyaman. Tuhan bukan hanya ada di gereja. Justru Tuhan nyata di dalam keseharian kita.

3. Lewat proses kita semakin bergantung kepada Tuhan.
2 Tawarikh 20: Yosafat diserang 3 bangsa sekaligus sehingga dia takut. Karena tak tahu apa yang harus diperbuat, dia mencari Tuhan. Banyak orang seperti ini, yakni baru mencari Tuhan pada saat ada masalah.

4. Hati kita dibuat lembut oleh Tuhan. Isteri pak Leo pernah mendapat perlakuan yang tidak baik dari ayahnya sehingga pada waktu SMA dia sering tak berada di rumah atau menghabiskan waktunya dengan banyak membaca buku. Namun, ketika ayahnya sakit, dia membisikkan doa-doa di telinga ayahnya karena Tuhan memberinya kekuatan. Jangan keras hati atau bebal seperti bangsa Israel hingga Tuhan harus membawa mereka berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun.

DENGAN SAYAP-MU
* Firman-Mu berkata: "Kau besertaku". Maka kuat roh dan jiwaku. Tangan-Mu Tuhan s'lalu kunantikan. Di setiap langkah kupercaya.
Reff: Dengan sayap-Mu ku akan terbang tinggi. Di tengah badai hidup ku tak menyerah. Kau kekuatan dan perlindungan bagiku.
* Pertolonganku di tempat maha tinggi. Ku mengangkat tanganku, aku berserah. Kau kunantikan, Kau yang kusembah Yesusku, Rajaku.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.