Catatan Ibadah ke-1 Minggu 22
Oktober 2017
Rencana Tuhan mempunyai 3 sifat:
1. Khusus, khas, spesial untuk
masing-masing orang. Allah punya rencana khusus untuk Abram, Nahor, Haran,
dan juga untuk diri kita. Rencana berbeda untuk orang per orang.
Mazmur 139:14-16 Aku bersyukur
kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan
jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu,
ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di
bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak,
dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis
hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.
Mazmur 139:17-18 Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.
2. Indah bagi semua orang.
Berbeda-beda tetapi semuanya indah.
Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
3. Penuh anugerah-Nya untuk semua
orang. Kalau Allah memilih, memberkati, dan menjadikan Abraham berkat,
tidak akan ditemukan alasannya. Mengapa Abraham? Mengapa bukan Nahor dan Haran?
Ini karena Tuhan baik. Ini anugerah-Nya. Mengapa Yusuf yang dipilih hingga
menjadi penguasa Mesir? Mengapa Musa yang dipilih menjadi pembebas suatu
bangsa? Mengapa Daud yang dipilih menjadi raja Israel? Mengapa Daniel menjadi
raja muda di Babel? Semua hanya anugerah Tuhan. Setiap kita bisa mengalami apa
yang mereka alami karena Tuhan baik.
Aku lahir bukan kebetulan tetapi
karena Tuhan punya rencana atas hidupku. Hidup kita berharga karena ada
anugerah-Nya. Yang terpenting bagaimana menyikapi anugerah-Nya. Mengapa ada
orang seperti Henry Crowell tetapi tidak menjadi seperti Henry Crowell? Mengapa
ada orang seperti Abraham tetapi tidak menjadi Abraham? Mengapa ada orang
seperti Daud tetapi tidak menjadi Daud? Semua dikarenakan respon atau sikap
kita.
Contoh: Saya menyediakan jagung di depan sini dan setiap orang boleh
membawanya. Ada yang membawa segenggam, seember, sekarung, dan ada juga yang
tidak membawa apa-apa karena tidak percaya. Jadi, tanggapan kita terhadap
undangan Tuhan yang akan menentukan bagaimana kita mengalami-Nya.
4 Sikap dalam Menghadapi Anugerah
Tuhan:
1. Rendah Hati dengan cara
bersyukur, bukan mengeluh, mengomel, dan menggerutu. Jangan seperti tukang
minyak yang berteriak-teriak: "Minyak!
Minyak!" padahal Pertamina yang punya banyak minyak tidak
teriak-teriak.
Mazmur 107:21 Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.
Mengeluh, mengomel, dan menggerutu akan menghalangi berkat. Kanaan hanya
untuk orang yang tahu bersyukur. Berkat itu paling alergi kepada orang yang
suka mengeluh, menggerutu, mengomel, dan cemberut. Jika kita bersyukur, justru
berkat akan mengejar kita. Yeey...^.^
2. Iman dengan cara bersaksi.
Mazmur 107:22 Biarlah mereka mempersembahkan korban syukur, dan menceritakan pekerjaan-pekerjaan-Nya dengan sorak-sorai!
3. Taat.
4. Gigih.
SEMUA
KAR'NA ANUGERAH-NYA
Bukan kar'na kebaikanku, bukan
kar'na fasih lidahku, bukan kar'na kekayaanku, kudipilih, kudipanggil-Nya.
Bukan kar'na kecakapanku, Bukan kar'na baik rupaku, bukan kar'na kelebihanku,
kudipanggil, kudipakai-Nya. Bila aku dapat, itu karena-Nya. Bila aku punya,
semua dari pada-Nya. Semua kar'na anugerah-Nya dib'rikan-Nya pada kita. Semua
anug'rah-Nya bagi kita bila kita dipakainya.
0 komentar:
Post a Comment