Sunday, October 1, 2017

Karakter Bangsawan Tuhan ~ Ps. Philip Mantofa

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 01 Oktober 2017
(youtu.be/37Bc5fxQANs dan youtu.be/3sK46BBYX2U)
Daniel 5:12 karena pada orang itu terdapat roh yang luar biasa dan pengetahuan dan akal budi, sehingga dapat menerangkan mimpi, menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi dan menguraikan kekusutan, yakni pada Daniel yang dinamai Beltsazar oleh raja. Baiklah sekarang Daniel dipanggil dan ia akan memberitahukan maknanya!"

Karakter/ sifat yang harus dimiliki bangsawan Allah:
Berdoa Saja
1. Rohani: banyak berdoa. Ketika seorang evangelist merasa jauh dari Tuhan, dia akan berdoa dalam bahasa roh hingga mengalami kepenuhan. Kepenuhan roh bisa berulang-ulang tetapi baptisan roh yang ditandai dengan berbahasa lidah hanya terjadi sekali.
2. Terpelajar dan berintegritas: memiliki pengetahuan dan berbudi pekerti. Jika hanya berpengetahuan tanpa budi pekerti, nanti bisa menjadi perampok atau pencuri. Orang yang mencuri atau korupsi uang perusahaan akan dibuang ke sungai tetapi orang yang mencuri dari aset Tuhan, seperti di gereja akan diikat batu kilangan dulu. Hukumannya tidak selalu seketika tetapi bisa diberikan di kemudian hari beserta bunganya.
3. Praktis: membuat yang sulit menjadi mudah. Ko Philip dapat memahami pekerjaan rekan-rekannya karena sebelumnya dia pun telah mengalami semua yang sedang mereka alami saat ini sehingga dia bisa memberikan saran. Oleh karena itu, dia pun mendorong anak muda untuk memiliki kemampuan bersosialisasi sehingga tidak hanya pintar dalam pengetahuan atau teori.
4. Tajam: seolah-olah punya indera keenam. Ketika orang lain belum mengetahui masalahnya, dia bisa langsung tahu.
5. Bijaksana dalam mengambil keputusan: mempermudah dan bukan mempersulit segala sesuatunya. Kita tidak boleh menghakimi orang berdosa tetapi kita harus memberitakan pertobatan.

Daniel telah dipakai oleh Tuhan pada masa pemerintahan Nebukadnezar lalu dia mulai dilupakan oleh generasi selanjutnya. Suatu hari Belsyazar mendapat mimpi dan tak seorang pun dapat mengartikannya. Maka, mereka ingat untuk memanggil Daniel lagi. Ini biasa terjadi di dalam bisnis keluarga. Ada karyawan yang luar biasa berjasa dalam menyelesaikan masalah perusahaan. Namun, keturunan-keturunannya mulai melupakan dia karena bisnis mengalami pergeseran. Sekarang anak muda mulai berbisnis online dan orang tua mungkin sudah tidak bisa mengikutinya. Namun, orang tua tetap memiliki sesuatu yang patut ditiru, seperti keuletan dan pantang menyerah sehingga anak muda tetap perlu belajar dari orang tua. Jika terus dekat dengan Tuhan, hingga tua pun kita tetap berguna.
Daniel 5:17 Kemudian Daniel menjawab raja: "Tahanlah hadiah tuanku, berikanlah pemberian tuanku kepada orang lain! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi raja dan memberitahukan maknanya kepada tuanku.

Meskipun Daniel bisa menafsirkan mimpi raja, dia menolak hadiahnya. Prioritas kita dalam bekerja bukanlah upah. Kita memang layak menerima upah atas jerih payah kita. Namun, prioritas kita adalah melakukan yang benar. Maka, ketika menerima pemberian yang merupakan gratifikasi untuk mempengaruhi keputusan, tolak. Ketika hati lemah atau ada motivasi mengingini, tolak juga. Hal ini berlaku untuk semua profesi.
Daniel 5:22 Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini.
Walaupun Belsyazar mengetahui semua pengalaman Nebukadnezar yang pernah direndahkan oleh Tuhan, dia pun melakukan kesalahan yang sama. Belsyazar memang melakukannya dalam kondisi tidak sadar karena mabuk anggur. Namun, kemabukannya disebabkan oleh sikap hatinya yang salah. Pada akhirnya Daniel tetap menerima hadiah yang telah ditolaknya dan Belsyazar mati.
Daniel 5:26-28 Dan inilah makna perkataan itu: Mené: masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri; Tekél: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia."
Ini menunjukkan makna kehidupan manusia: hidup kita ini ditentukan oleh Tuhan. Sendainya Dia mengizinkan kita sakit kanker, tak ada yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya. Nafas kita pun pemberian Tuhan. Oleh karena itu, nikmatilah hidup ini dan belajar peduli kepada orang lain. Jangan sampai hidup kita didapati terlalu ringan (hidup sia-sia) karena tidak memenuhi standar Tuhan. Kekayaan pun dari Tuhan. Jika sewaktu-waktu Dia mengatakan 'Peres', semuanya akan peres (rata). Jadi, skor terakhir hidup kita juga ditentukan oleh Tuhan.

PUJI GUSTI
Siji loro telu ayo konco podo melu
Papat limo enem nderek Gusti yo sing temen
Pitu wolu songo nderek Gusti ojo sembrono
Sepuluh wis genep nderek Gusti mesti slamet
Reff:
Opo iyo...
tenan… tenan...,
opo tenan…
iyo… iyo…
Pancen tenan nderek Gusti mesti slamet.

Terjemahan: PUJI TUHAN. Satu dua tiga ayo teman semua ikut. Empat lima enam ikut Tuhan yang sungguh-sungguh. Tujuh delapan sembilan ikut Tuhan jangan sembarangan. Sepuluh sudah lengkap ikut Tuhan pasti selamat. Reff: Apa iya? Benar... benar..., Apa benar? Iya... iya... Memang benar ikut Tuhan pasti selamat.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.