Catatan Ibadah ke-1 Minggu 08
Oktober 2017
Banyak orang salah berekspektasi sehingga mereka mudah kecewa terhadap
bosnya, keluarganya, temannya, atau hal-hal lainnya. Di era masa kini kita
dapat melihat kehidupan orang lain tanpa harus mengenalnya terlebih dahulu.
Bahkan, ada orang yang media sosialnya mengikuti 1000 orang. Jika tidak
hati-hati, kita akan berekspektasi untuk memiliki kehidupan yang dimiliki orang
lain. Misalnya: Pria ingin jam tangan yang dipakai oleh aktor tertentu. Wanita
ingin tas, hidung, atau bentuk bibirnya mirip artis. Padahal, semua itu bisa
dirusak oleh ngengat, karat, atau dicuri.
Matius 6:19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
Ada orang yang bekerja sangat keras hanya untuk membeli pakaian atau tas
padahal hanya untuk dipamerkan kepada orang asing. Jika kita membeli pakaian
atau tas baru, tentulah kita menunggu ada orang yang mengundang kita agar kita
bisa memamerkannya. Jika tidak ada undangan, mungkin kita akan mengenakannya
untuk ke pasar atau gereja. Oleh karena itu, tempat pesta merupakan tempat yang
sering digunakan untuk pamer baju baru. Ini sia-sia. Jangan sampai kita
mengerahkan segenap daya dan upaya selama bertahun-tahun lamanya untuk memanjat
sebuah dinding dan kemudian didapati bahwa kita memanjat dinding yang salah.
Pengkhotbah 4:4 Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Banyak orang masa kini sibuk mengejar kesuksesan sehingga banyak success coach bermunculan tetapi
persentase kesuksesan mereka juga belum bisa dipastikan. Motivator kesuksesan
pun semakin dicari orang sehingga ini ladang yang menguntungkan bagi para
motivator. Banyak orang ingin sukses tetapi untuk apa? Kebanyakan dari mereka
ingin sukses karena iri akan kesuksesan orang lain. Mereka ingin sukses agar
bisa seperti mereka atau melebihi mereka. Ini sia-sia. Pak Jeffrey mau membantu
orang lain agar sukses jika tujuannya adalah untuk menjadi saluran berkat.
John C. Maxwell merupakan salah satu penulis buku leadership. Pak Jeffrey sudah membaca banyak bukunya dan sekitar
dua kali mengikuti live training-nya
sehingga dia seperti sudah mengenalnya. Pada suatu sesi John C. Maxwell
mendefinisikan ulang arti kesuksesan. Ini mengejutkan karena sebelumnya dia
telah berhasil memotivasi ribuan orang untuk sukses. John C. Maxwell mengatakan
bahwa sukses adalah usaha yang telah kita lakukan untuk memperoleh apreasiasi
dari orang terdekat kita. (Yeah ^_^) Apa gunanya sukses bekerja di luar jika di
rumah isteri tidak mau berbicara dengan kita? Apa gunanya punya rumah besar
tetapi tidak ada hubungan baik dengan keluarga? Kesuksesan adalah kemenangan yang dinikmati bersama. (Siipp ^_^)
1 Petrus 1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
Kunci kesuksesan itu kecil. Kita belum pernah menemukan kunci yang sama
besar atau lebih besar dari pintu. Jika
ingin sukses, kita harus memperhatikan hal-hal kecil. (Yuup ^_^) Pak
Jeffrey belum pernah menemukan isteri minta cerai karena tidak dibelikan
berlian atau tidak diajak jalan-jalan ke luar negeri. Biasanya isteri minta
cerai karena suami tidak ingat hari ulang tahunnya. Jangankan ulang tahun
pernikahan, ulang tahun isteri saja tidak ingat. Jadi, penyebab perceraian
seringkali adalah hal-hal kecil yang terabaikan.
Lukas 10:41-42 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Kunci kesuksesan adalah hubungan. (So
true ^_^) Maria menaruh hubungan di atas pekerjaan. Maria membina hubungan
dengan Tuhan. Maria fokus kepada Tuhan hingga tidak sempat iri kepada pekerjaan
orang lain. Ini seperti memasuki kekekalan. Mungkin kita pernah bekerja dengan
fokus hingga tanpa sadar waktu telah berlalu: “tahu-tahu sudah jam segini” karena kita menyukai pekerjaan kita. Sementara
itu Marta bekerja sambil sibuk memperhatikan Maria lalu iri kepadanya. Orang
yang melayani belum tentu punya hubungan dengan Tuhan tetapi orang yang punya
hubungan dengan Tuhan suatu hari pasti melayani.
Yohanes 6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
Berkat bisa habis. Di sini dikisahkan banyak orang mencari Yesus untuk
mendapatkan roti. Setelah makan kenyang, beberapa saat kemudian mereka lapar
lagi. Harta kita pun akan dirusak oleh ngengat atau karat. Jika tidak, masih
ada pencuri yang bisa mengambilnya. Oleh karena itu, jangan hanya mencari
tangan Tuhan atau berkat saja, melainkan carilah wajah-Nya, kenali hati-Nya,
dan ikuti firman-Nya. Dulu pak Jeffrey pernah ditipu dan mengalami kerugian,
tetapi dia bisa bangkit kembali karena dia tidak kehilangan iman, sukacita, dan
damai sejahteranya.
^_^ PERCAYALAH KEPADA TUHAN ^_^
Percayalah kepada Tuhan dengan
segenap hatimu dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Reff:
Berbahagia orang-orang yang memperoleh hikmatnya, lebih berharga dari emas,
perak, dan permata. Umur panjang di tangan kananmu. Kekayaan, hormat di tangan
kiri. Jalannya penuh damai sejahtera senantiasa.
0 komentar:
Post a Comment