Saturday, October 7, 2017

Harapkan Hal Terpenting ~ Ps. Jeffrey Rachmat (JPCC)

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 08 Oktober 2017

Banyak orang salah berekspektasi sehingga mereka mudah kecewa terhadap bosnya, keluarganya, temannya, atau hal-hal lainnya. Di era masa kini kita dapat melihat kehidupan orang lain tanpa harus mengenalnya terlebih dahulu. Bahkan, ada orang yang media sosialnya mengikuti 1000 orang. Jika tidak hati-hati, kita akan berekspektasi untuk memiliki kehidupan yang dimiliki orang lain. Misalnya: Pria ingin jam tangan yang dipakai oleh aktor tertentu. Wanita ingin tas, hidung, atau bentuk bibirnya mirip artis. Padahal, semua itu bisa dirusak oleh ngengat, karat, atau dicuri.
Matius 6:19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.

Ada orang yang bekerja sangat keras hanya untuk membeli pakaian atau tas padahal hanya untuk dipamerkan kepada orang asing. Jika kita membeli pakaian atau tas baru, tentulah kita menunggu ada orang yang mengundang kita agar kita bisa memamerkannya. Jika tidak ada undangan, mungkin kita akan mengenakannya untuk ke pasar atau gereja. Oleh karena itu, tempat pesta merupakan tempat yang sering digunakan untuk pamer baju baru. Ini sia-sia. Jangan sampai kita mengerahkan segenap daya dan upaya selama bertahun-tahun lamanya untuk memanjat sebuah dinding dan kemudian didapati bahwa kita memanjat dinding yang salah.
Pengkhotbah 4:4 Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.

Kualitas Kepemimpinan
Banyak orang masa kini sibuk mengejar kesuksesan sehingga banyak success coach bermunculan tetapi persentase kesuksesan mereka juga belum bisa dipastikan. Motivator kesuksesan pun semakin dicari orang sehingga ini ladang yang menguntungkan bagi para motivator. Banyak orang ingin sukses tetapi untuk apa? Kebanyakan dari mereka ingin sukses karena iri akan kesuksesan orang lain. Mereka ingin sukses agar bisa seperti mereka atau melebihi mereka. Ini sia-sia. Pak Jeffrey mau membantu orang lain agar sukses jika tujuannya adalah untuk menjadi saluran berkat.

John C. Maxwell merupakan salah satu penulis buku leadership. Pak Jeffrey sudah membaca banyak bukunya dan sekitar dua kali mengikuti live training-nya sehingga dia seperti sudah mengenalnya. Pada suatu sesi John C. Maxwell mendefinisikan ulang arti kesuksesan. Ini mengejutkan karena sebelumnya dia telah berhasil memotivasi ribuan orang untuk sukses. John C. Maxwell mengatakan bahwa sukses adalah usaha yang telah kita lakukan untuk memperoleh apreasiasi dari orang terdekat kita. (Yeah ^_^) Apa gunanya sukses bekerja di luar jika di rumah isteri tidak mau berbicara dengan kita? Apa gunanya punya rumah besar tetapi tidak ada hubungan baik dengan keluarga? Kesuksesan adalah kemenangan yang dinikmati bersama. (Siipp ^_^)
1 Petrus 1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,

Tanggung Jawab Kecil
Kunci kesuksesan itu kecil. Kita belum pernah menemukan kunci yang sama besar atau lebih besar dari pintu. Jika ingin sukses, kita harus memperhatikan hal-hal kecil. (Yuup ^_^) Pak Jeffrey belum pernah menemukan isteri minta cerai karena tidak dibelikan berlian atau tidak diajak jalan-jalan ke luar negeri. Biasanya isteri minta cerai karena suami tidak ingat hari ulang tahunnya. Jangankan ulang tahun pernikahan, ulang tahun isteri saja tidak ingat. Jadi, penyebab perceraian seringkali adalah hal-hal kecil yang terabaikan.
Lukas 10:41-42 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Kunci kesuksesan adalah hubungan. (So true ^_^) Maria menaruh hubungan di atas pekerjaan. Maria membina hubungan dengan Tuhan. Maria fokus kepada Tuhan hingga tidak sempat iri kepada pekerjaan orang lain. Ini seperti memasuki kekekalan. Mungkin kita pernah bekerja dengan fokus hingga tanpa sadar waktu telah berlalu: “tahu-tahu sudah jam segini” karena kita menyukai pekerjaan kita. Sementara itu Marta bekerja sambil sibuk memperhatikan Maria lalu iri kepadanya. Orang yang melayani belum tentu punya hubungan dengan Tuhan tetapi orang yang punya hubungan dengan Tuhan suatu hari pasti melayani.
Yohanes 6:27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
Berkat bisa habis. Di sini dikisahkan banyak orang mencari Yesus untuk mendapatkan roti. Setelah makan kenyang, beberapa saat kemudian mereka lapar lagi. Harta kita pun akan dirusak oleh ngengat atau karat. Jika tidak, masih ada pencuri yang bisa mengambilnya. Oleh karena itu, jangan hanya mencari tangan Tuhan atau berkat saja, melainkan carilah wajah-Nya, kenali hati-Nya, dan ikuti firman-Nya. Dulu pak Jeffrey pernah ditipu dan mengalami kerugian, tetapi dia bisa bangkit kembali karena dia tidak kehilangan iman, sukacita, dan damai sejahteranya.

^_^ PERCAYALAH KEPADA TUHAN ^_^
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Reff: Berbahagia orang-orang yang memperoleh hikmatnya, lebih berharga dari emas, perak, dan permata. Umur panjang di tangan kananmu. Kekayaan, hormat di tangan kiri. Jalannya penuh damai sejahtera senantiasa.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.