Catatan Ibadah ke-1 Minggu 29
Oktober 2017
Hmmm... kedengarannya berdoa itu bermanfaat. Sebenarnya emang bermanfaat
sich seperti penjelasan ko Philip tadi, terutama bila kita harus berada di
antara orang-orang berkacamata kuda. Pemakai kacamata kuda biasanya hanya
terfokus kepada diri sendiri sehingga mereka amat terbiasa menyelesaikan
masalah dari satu sudut pandang saja, yaitu sudut pandang kepentingan
pribadinya saja. Jika tidak berdoa, hati kita akan gonjang-ganjing tuh menghadapi
sikap mereka.
Ketika mereka salah mengambil keputusan, orang lain yang akan
dipersalahkan. Orang lain pun dianggap bodoh semua karena tidak sepintar
dirinya. Bahkan, setiap orang yang berbeda pandangan darinya akan dipandang
sebagai lawannya. Nah, jika orang yang berbeda pandangan itu ada di dalam
kelompoknya, dia pun dituduh punya niat untuk menghancurkan kelompoknya atau
merebut posisinya. Ouch, malang sekali mereka. Dunia ini luas tanpa batas
tetapi mereka malah membatasi pandangan dengan mengenakan kacamata kuda sehingga
memiliki kecurigaan tingkat dewa padahal tidak semua orang sepicik itu. Jika
mereka gila harta dan tahta, belum tentu lha semua orang segila mereka.
Maka, tidaklah mengherankan jika pengguna kacamata kuda cenderung
menyingkirkan orang-orang yang mampu melihat masalah dari berbagai sudut
pandang. Mereka tidak bisa menerima perbedaan dan merasa yakin bahwa perbedaan
pandangan pastilah buruk. Namun, mereka lupa bahwa satu tubuh memiliki banyak
anggota yang berbeda-beda. Hanya karena mulut pintar bicara, masa tubuh tidak
perlu mata untuk melihat? Hanya karena telinga bisa mendengarkan mulut, masa
tubuh tidak perlu kulit untuk meraba?
1 Korintus 12:21-22 Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.
Membantu orang berkacamata kuda rasanya susah sekali lho. Mereka tidak mau
melepas kacamatanya dan mereka tidak segan-segan mengusir setiap orang yang
berusaha melepaskan kacamata mereka. Mereka tidak bisa menerima kebenaran yang
pahit karena mereka telah melindungi mata mereka dengan kepalsuan yang indah
sehingga tanpa mereka sadari mereka malah menghancurkan kebahagiaan mereka
sendiri. Melarikan diri dari masalah bukanlah cara yang tepat untuk
menyelesaikan masalah.
Sebaliknya, tanpa kacamata kuda kita masih bisa menghadapi realita yang
pahit dan menemukan terang sejati. ^_^ Beberapa waktu lalu aku memberikan saran
kepada seseorang agar menetapkan prioritas dengan benar: "God first, then people,
then things" tetapi dia tetap saja things first, then what???
Matius 19:24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."
Karena bete, aku bertanya kepada Tuhan: "Kenapa
sich semua pengusaha cinta uang melebihi apapun juga? Kenapa demi uang mereka
bisa memperlakukan orang lain dengan buruk? Apakah hanya uang yang ada di
kepala mereka? Kenapa susah sekali membuat mereka menggeser prioritasnya?"
Eh, beberapa saat kemudian tiba-tiba aku diundang ke rumah seorang
pengusaha. Di rumah itu aku disambut dengan ramah oleh kedua pembantunya.
Wah... tak biasanya seperti ini. Dulu kalau aku datang ke rumah beberapa
pengusaha, kulihat pembantunya berwajah suram. Bahkan, ada yang berkeluh kesah
perihal sikap majikannya tetapi kali ini beda. Jika pembantunya seperti ini,
bagaimana majikannya ya? Eh, dari ruang tamu tiba-tiba kulihat seekor anjing
mondar-mandir di halaman belakang. Bisik hatiku: "Oh Tuhan, kenapa orang kaya selalu punya anjing? Bagaimana jika
anjingnya mendekatiku seperti yang dulu-dulu?"
Dulu kalau ke rumah pengusaha yang pemarah, aku
tidak berani masuk rumahnya karena anjingnya ribut sekali, kecuali ada yang
mendampingi langkahku untuk menjauhkan anjingnya dariku. Lantas terdengar
jawaban meneduhkan: "Tenang. Aku menyertaimu." Maka, aku menunggu dengan
tenang hingga empunya rumah datang. Ternyata mereka juga seramah pembantu
mereka sekalipun mereka mengetahui bahwa kedudukan sosialku lebih rendah
daripada mereka. ^_^
Bahkan, anjingnya bukan hanya tidak mendekatiku, melainkan juga tidak
menyalak selama aku berada di sana. Wow... ternyata anjing juga bisa setenang
empunya rumah ya... ^_^ Pengguna kacamata kuda aja tak bisa setenang ini dan gonggongannya
malah bisa lebih kencang daripada anjing.
Matius 19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
Hahaha... andaikata setiap hari melihat keindahan semacam ini, bisa-bisa
aku tak mau lagi ke surga. Namun, untunglah aku segera sadar bahwa surga yang
asli akan jauh lebih indah daripada yang kulihat dan kurasakan di dunia ini.
Namun, pengalaman ini menunjukkan bahwa masih ada pengusaha yang baik sekalipun
mungkin jumlahnya tak banyak. ^_^ Semua baik. ^_^ Sungguh teramat baik. ^_^
^_^ IT IS GOOD (Album: Oldiest
Worship Night) ^_^
Hosanna
sing halleluja to Jesus o Most High. Hosanna sing halleluja to Jesus o Most High.
Hosanna sing halleluja to Jesus o Most High. Hosanna sing halleluja to Jesus o Most
High.
It
is so good to praise the Lord and make music to Your Name o Most High. It is so
good to praise the Lord and make music to Your Name o Most High.
(repeat,
repeat, repeat, and repeat again...^.^)
0 komentar:
Post a Comment