Sunday, October 29, 2017

Doaku Belum Sebaik Doa Daniel tetapi Semua Baik ^_^

Doa Daniel (2)
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 29 Oktober 2017

Hmmm... kedengarannya berdoa itu bermanfaat. Sebenarnya emang bermanfaat sich seperti penjelasan ko Philip tadi, terutama bila kita harus berada di antara orang-orang berkacamata kuda. Pemakai kacamata kuda biasanya hanya terfokus kepada diri sendiri sehingga mereka amat terbiasa menyelesaikan masalah dari satu sudut pandang saja, yaitu sudut pandang kepentingan pribadinya saja. Jika tidak berdoa, hati kita akan gonjang-ganjing tuh menghadapi sikap mereka.

Kacamata Kuda
Ketika mereka salah mengambil keputusan, orang lain yang akan dipersalahkan. Orang lain pun dianggap bodoh semua karena tidak sepintar dirinya. Bahkan, setiap orang yang berbeda pandangan darinya akan dipandang sebagai lawannya. Nah, jika orang yang berbeda pandangan itu ada di dalam kelompoknya, dia pun dituduh punya niat untuk menghancurkan kelompoknya atau merebut posisinya. Ouch, malang sekali mereka. Dunia ini luas tanpa batas tetapi mereka malah membatasi pandangan dengan mengenakan kacamata kuda sehingga memiliki kecurigaan tingkat dewa padahal tidak semua orang sepicik itu. Jika mereka gila harta dan tahta, belum tentu lha semua orang segila mereka.

Maka, tidaklah mengherankan jika pengguna kacamata kuda cenderung menyingkirkan orang-orang yang mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Mereka tidak bisa menerima perbedaan dan merasa yakin bahwa perbedaan pandangan pastilah buruk. Namun, mereka lupa bahwa satu tubuh memiliki banyak anggota yang berbeda-beda. Hanya karena mulut pintar bicara, masa tubuh tidak perlu mata untuk melihat? Hanya karena telinga bisa mendengarkan mulut, masa tubuh tidak perlu kulit untuk meraba?
1 Korintus 12:21-22 Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.
Membantu orang berkacamata kuda rasanya susah sekali lho. Mereka tidak mau melepas kacamatanya dan mereka tidak segan-segan mengusir setiap orang yang berusaha melepaskan kacamata mereka. Mereka tidak bisa menerima kebenaran yang pahit karena mereka telah melindungi mata mereka dengan kepalsuan yang indah sehingga tanpa mereka sadari mereka malah menghancurkan kebahagiaan mereka sendiri. Melarikan diri dari masalah bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah.

Sebaliknya, tanpa kacamata kuda kita masih bisa menghadapi realita yang pahit dan menemukan terang sejati. ^_^ Beberapa waktu lalu aku memberikan saran kepada seseorang agar menetapkan prioritas dengan benar: "God first, then people, then things" tetapi dia tetap saja things first, then what???
Matius 19:24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah."

Karena bete, aku bertanya kepada Tuhan: "Kenapa sich semua pengusaha cinta uang melebihi apapun juga? Kenapa demi uang mereka bisa memperlakukan orang lain dengan buruk? Apakah hanya uang yang ada di kepala mereka? Kenapa susah sekali membuat mereka menggeser prioritasnya?"

Eh, beberapa saat kemudian tiba-tiba aku diundang ke rumah seorang pengusaha. Di rumah itu aku disambut dengan ramah oleh kedua pembantunya. Wah... tak biasanya seperti ini. Dulu kalau aku datang ke rumah beberapa pengusaha, kulihat pembantunya berwajah suram. Bahkan, ada yang berkeluh kesah perihal sikap majikannya tetapi kali ini beda. Jika pembantunya seperti ini, bagaimana majikannya ya? Eh, dari ruang tamu tiba-tiba kulihat seekor anjing mondar-mandir di halaman belakang. Bisik hatiku: "Oh Tuhan, kenapa orang kaya selalu punya anjing? Bagaimana jika anjingnya mendekatiku seperti yang dulu-dulu?"

Dulu kalau ke rumah pengusaha yang pemarah, aku tidak berani masuk rumahnya karena anjingnya ribut sekali, kecuali ada yang mendampingi langkahku untuk menjauhkan anjingnya dariku. Lantas terdengar jawaban meneduhkan: "Tenang. Aku menyertaimu." Maka, aku menunggu dengan tenang hingga empunya rumah datang. Ternyata mereka juga seramah pembantu mereka sekalipun mereka mengetahui bahwa kedudukan sosialku lebih rendah daripada mereka. ^_^

Bahkan, anjingnya bukan hanya tidak mendekatiku, melainkan juga tidak menyalak selama aku berada di sana. Wow... ternyata anjing juga bisa setenang empunya rumah ya... ^_^ Pengguna kacamata kuda aja tak bisa setenang ini dan gonggongannya malah bisa lebih kencang daripada anjing.
Matius 19:26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."

Hahaha... andaikata setiap hari melihat keindahan semacam ini, bisa-bisa aku tak mau lagi ke surga. Namun, untunglah aku segera sadar bahwa surga yang asli akan jauh lebih indah daripada yang kulihat dan kurasakan di dunia ini. Namun, pengalaman ini menunjukkan bahwa masih ada pengusaha yang baik sekalipun mungkin jumlahnya tak banyak. ^_^ Semua baik. ^_^ Sungguh teramat baik. ^_^

^_^ IT IS GOOD (Album: Oldiest Worship Night) ^_^
Hosanna sing halleluja to Jesus o Most High. Hosanna sing halleluja to Jesus o Most High. Hosanna sing halleluja to Jesus o Most High. Hosanna sing halleluja to Jesus o Most High.
It is so good to praise the Lord and make music to Your Name o Most High. It is so good to praise the Lord and make music to Your Name o Most High.
(repeat, repeat, repeat, and repeat again...^.^)

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.