Catatan Ibadah ke-1 Minggu 29
Oktober 2017
(youtu.be/a44GLqPigl8 dan youtu.be/ecKh8sWENhM)
Daniel 9:14 Sebab itu TUHAN bersiap dengan malapetaka itu dan mendatangkannya kepada kami; karena TUHAN, Allah kami, adalah adil dalam segala perbuatan yang dilakukan-Nya, tetapi kami tidak mendengarkan suara-Nya.
Allah kita adil. Selain memberi keampunan, Tuhan juga memberikan pilihan
berkat dan kutuk. Jadi, jangan menyalahkan Tuhan atas kesalahan kita sendiri.
Contoh: Sebuah sekolah di Amerika melarang murid-muridnya berdoa tetapi pada
saat terjadi penembakan di sekolah malah menyalahkan Tuhan. Lha... Tuhan sudah
diusir keluar dari sekolah, ketika ada masalah, kok malah menyalahkan Tuhan?
Jadi, dosa yang paling konyol adalah
kecewa kepada Tuhan.
Jika harus membayar harga demi Kristus, jangan beranggapan itu mahal.
Beberapa orang, termasuk ko Philip telah bayar harga untuk KKR anak dan di
acara itu banyak anak kecil yang menangis lalu menyatakan diri untuk dipakai
oleh Tuhan bagi generasinya. Ini luar biasa. Jadi, membayar harga itu murah
karena berkat yang disediakan Tuhan jauh lebih besar daripada harga yang harus
kita bayarkan. ^_^ iye ye...
Daniel 9:18 Ya Allahku, arahkanlah telinga-Mu dan dengarlah, bukalah mata-Mu dan lihatlah kebinasaan kami dan kota yang disebut dengan nama-Mu, sebab kami menyampaikan doa permohonan kami ke hadapan-Mu bukan berdasarkan jasa-jasa kami, tetapi berdasarkan kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah.
Di sini Daniel tidak bermaksud memerintah Tuhan tetapi hatinya sedang
menjerit. Kita tidak mungkin memerintah orang tua kita: “Pa, dengarkan, buka matamu” tetapi dalam kondisi darurat, seperti
kebakaran kita bisa melakukannya: “Pa,
dengarkan, buka matamu, aku di sini.” Ketika berdoa, Daniel tidak meminta tolong
tetapi meminta belas kasihan. Jadi, doa harus dengan rendah hati dan bukan
menuntut. Tuhan akan luluh dengan doa semacam ini.
Daniel 9:21 sementara aku berbicara dalam doa, terbanglah dengan cepat ke arahku Gabriel, dia yang telah kulihat dalam penglihatan yang dahulu itu pada waktu persembahan korban petang hari.
Bila doa tidak menuntut, jawaban doa sudah kita terima sebelum kita
mengaminkan doa. Namun, berkat belum tentu diberikan saat itu juga. Berkat
hanya diberikan pada waktu-Nya dan tidak selalu instant. Contoh: Anak umur 5
tahun tidak mungkin langsung diberi mobil.
Daniel 9:22 Lalu ia mengajari aku dan berbicara dengan aku: "Daniel, sekarang aku datang untuk memberi akal budi kepadamu untuk mengerti.
Orang yang berdoa seharusnya semakin obyektif dalam mengambil keputusan
karena dia bisa mengintip masa depan. Orang yang berdoa sanggup memutuskan
segala perkara tanpa berdoa dulu karena pagi harinya dia telah berdoa. Oleh
karena itu, jika ada yang berkata: "saya
doa dulu ya" sebelum mengambil keputusan, kemungkinan besar dia malah
tidak berdoa. Berdoa hanya dijadikan alasan baginya untuk melarikan diri dari
tanggung jawab sehingga dia tidak melakukan apa-apa.
Karena berdoa, Daniel diberi akal budi untuk mengerti. ^_^ Ciri-ciri orang yang berdoa:
1. Berpikiran maju.
2. Lebih cepat tahu atau peka karena radarnya lebih tinggi beberapa
centimeter.
3. Berhati teguh karena dia melihat janji. Di luar masa krisis tak ada beda
antara orang yang berdoa dan tidak berdoa. Namun, di masa krisis orang yang
berdoa pasti mencolok sekali spiritnya
sehingga banyak orang mengikutinya. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus
berdoa agar tidak kalah dengan orang yang dipimpinnya. Ini bukan soal posisi
tetapi soal pengaruh. ^_^
Daniel 9:25 Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan.
Ayat 25-27 berbicara tentang pemulihan Yerusalem. (7×7 masa) (62×7 masa)
= 483 tahun. Ini menubuatkan kedatangan Kristus dan 483 tahun kemudian Kristus
meninggal di Golgota. Setelah kematian-Nya zaman anti Kristus bisa datang kapan
saja. Karena mengetahui semua peristiwa tersebut, Daniel bisa tenang dan teguh
sekalipun bumi gonjang-ganjing. Daniel telah melihat kekekalan tetapi masih
banyak dari kita yang masih sibuk mengejar kekayaan.
*JADIKANKU
RUMAH DOA-MU*
Kubawa hidupku s'karang ke tempat
kudus-Mu Tuhan. Di mezbah-Mu kuserahkan seluruh hidupku. Penuhi hatiku s'karang
dengan urapan yang baru agar aku lebih lagi mendengar suara-Mu.
Reff:
Jadikan aku Tuhan rumah doa-Mu agar semua suku bangsa datang menyembah-Mu.
Jadikan aku Tuhan rumah doa-Mu agar semua suku bangsa datang menyembah-Mu.
0 komentar:
Post a Comment