Saturday, August 19, 2017

Mengatasi Keraguan ~ Pdt. Leonardo Sjiamsuri

Melawan Keraguan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 20 Agustus 2017

Penyebab Keraguan: Melihat Fakta, Belum Mengalami Kristus, Ketakutan atau Kekuatiran, Pengetahuan dan Informasi yang Kurang.

3. Ketakutan atau Kekuatiran. Seringkali sesuatu terjadi tidak seperti yang kita takutkan atau kuatirkan. Kita cenderung berimajinasi berlebihan pada saat takut atau kuatir. Kondisi ini akan membuat kita mengalami keraguan dan gagal memperoleh janji Tuhan. Kita hanya perlu memiliki rasa takut akan Tuhan.

4. Pengetahuan dan Informasi yang Kurang. Jika ke gereja, jangan hanya mencari khotbah tetapi carilah pesan Tuhan. Roh Kudus akan menyampaikan pesan yang spesifik untuk kita melalui khotbah yang disampaikan. Pesan untuk tiap orang bisa berbeda. Jika saat mendengarkan khotbah kita merasa bahwa pesannya tertuju kepada kita, selanjutnya kita harus melakukannya.

Selesai berkhotbah di Jakarta pak Leo didatangi seorang jemaat yang minta didoakan. Lalu pak Leo bertanya: "Didoakan untuk apa?" Jawab jemaat itu: "Siapa tahu ada pesan pribadi untuk saya". Pak Leo terheran-heran. Jemaat itu tadi ngapain selama satu jam dia berkhotbah? Maka, jawab pak Leo: "Yang dibutuhkan bukan pesan tetapi kemauan untuk melakukan". Banyak jemaat keranjingan pesan-pesan nabi... tapi bukan di sini ya... di Jakarta...hehehe...

Cara Mengalahkan Keraguan: Jadilah orang Kristen yang mengalami Tuhan.

Membaca Firman Tuhan
Di Jakarta ada yang berkata: "Ke gereja cukup hari Minggu saja, tidak perlu mendengarkan firman tiap hari." Mungkin kita juga pernah mendengar perkataan semacam itu. Dulu pak Leo sampai pernah dikatakan gila Tuhan lalu dia menjawab: "Lebih baik gila Tuhan daripada gila judi". Agar dapat melawan keraguan, kita harus selalu mendengar dan membaca firman Tuhan setiap hari sehingga kita dapat mengenal pribadi Tuhan.

Kekristenan adalah Pengalaman bersama Tuhan.

Suatu hari pak Leo hendak membeli ruko untuk ministry-nya dan dia minta kontraktor menghitung kebutuhan dananya. Selang beberapa waktu ada seorang pengusaha yang mengajaknya ke rumah makan. Rumah pendeta memang banyak. Ada rumah pribadi, rumah Tuhan, dan rumah makan. Jika tidak berhati-hati, bisa ke rumah sakit lalu ke rumah duka.

Pengusaha tersebut bertanya: "Apa pak Leo membutuhkan sesuatu untuk pelayanan?" Karena teringat akan seorang pekerjanya yang tidak punya motor, dia pun mengatakan bahwa dia membutuhkan sebuah motor. Pengusaha itu berkata: "Besok motor akan saya kirim. Tapi, masa hanya motor? Apa tidak ada kebutuhan lainnya?" Karena pendeta ditantang seperti ini, pak Leo pun berkata: "Sebenarnya saya sedang membangun tempat untuk menginap para pendeta". Lantas pengusaha itu menanyakan anggaran dananya dan pak Leo menyebutkan Rp500juta.

Seketika itu juga pengusaha tersebut mengatakan bahwa besok dia akan transfer Rp250juta. Keesokan harinya motor dikirim tetapi tidak ada transfer Rp250juta. Hingga seminggu tidak ada transferan sehingga bagian keuangan meminta pak Leo menelepon pengusaha tadi tetapi pak Leo tidak mau dan tetap melangkah dengan iman. Beberapa minggu kemudian pengusaha itu transfer Rp50juta padahal tidak ditelepon oleh pak Leo. Bagian keuangan bertanya: "Kenapa hanya Rp50juta padahal janjinya Rp250juta?" Jawab pak Leo: "Terserah dia mau kasih berapa. Mungkin saat itu dia salah sebut angka."

Beberapa bulan kemudian ada pengusaha bertanya: "Berapa kekurangan dananya?" Pak Leo pun memberitahu bahwa kekurangannya Rp350juta. Maka, pak Leo dijanjikan bahwa besok akan ditransfer Rp350juta. Namun, bagian keuangan berkata: "Rp250juta saja belum ditepati... apalagi Rp350juta". Namun, ternyata Rp350juta benar-benar ditransfer keesokan harinya sehingga bagian keuangan berkata: "Kali ini Rp350juta-nya beneran." Jika Tuhan sudah berjanji untuk memberkati, dia pasti tepati. Maka, kita harus tetap melangkah dengan iman.

NYATAKANLAH LAGI (youtu.be/jntS4BFjnIA)
Kami t'lah mendengar perbuatan-Mu dahsyat di masa lalu. Kami t'lah mendengarkan kemashyuran-Mu o Tuhan. Nyatakanlah lagi Seperti dahulu! Perbuatan-Mu yang ajaib sehingga dunia tahu. Nyatakanlah lagi di antara kami! Ini doaku... Nyatakanlah s'karang.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.