Catatan Ibadah ke-1 Minggu 20 Agustus 2017
Hari ini pak Leo tidak datang sendiri karena kali
ini pak Leo ditemani ajudannya, yaitu Raymond - anaknya. Pak Leo: "Saya persilahkan Raymond berdiri.
Iya... Dia semakin mirip dengan saya
karena takut dibilang bukan anak saya." ^_^
Yohanes 6:28-29 Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."
Kita hanya diminta percaya saja kepada Tuhan.
Tuhan selalu memberkati kita semua tetapi ada orang yang tidak bisa memperoleh
berkat atau janji Tuhan karena keraguan. Ketika Yesus akan membuat mujizat 5
roti dan 2 ikan, murid-murid-Nya pun sempat ragu tetapi tetap melangkah.
Suatu hari pak Leo batuk tidak sembuh-sembuh lalu
dia disarankan menemui seorang profesor yang paham berbagai bakteri. Ketika
tiba di sana dia harus daftar dulu lalu antri karena dokter tersebut sangat
laris. Setelah selesai antri di luar, ternyata dia masih harus antri lagi di dalam
ruang praktek dokter itu. Ketika tiba gilirannya, dokter menempelkan stetoskop
ke beberapa bagian tubuhnya secara cepat (seolah-olah hanya ritual saja)
padahal biasanya kebanyakan dokter menempelkan stetoskop cukup lama untuk
mendengarkan sesuatu.
Tak lama berselang dia melihat di belakang dokter
ada tulisan: "Bertobatlah, Kerajaan Allah sudah dekat." Tampaknya
dia pendeta. Lalu pak Leo diminta batuk. Karena ragu dengan pemeriksaannya, dia
ingin tertawa sehingga terbatuk-batuk. Dokter pun mengatakan cukup. Lantas
dokter pun mengakui bahwa dia juga pendeta setelah pak Leo mengakui bahwa dia
pendeta. Dokter ini sedikit bicara. Setelah selesai pemeriksaan dokter menulis
resep obat dan mengatakan kepada pak Leo untuk menebus resep di apotiknya
karena di apotik lain tidak ada.
Karena ragu, pak Leo ingin langsung pulang tanpa
menebus resep obatnya. Namun, isterinya berkata: "Kita sudah antri lama buat
apa jika tidak membeli obatnya?" Maka, pak Leo membeli obatnya dan
mulai percaya sehingga meminum obat tersebut. Untung obat dibeli karena
ternyata dalam 2 hari dia langsung sembuh. Keraguan bisa menghalangi
kesembuhan.
Penyebab Keraguan: Melihat Fakta, Belum
Mengalami Kristus, Ketakutan atau Kekuatiran, Pengetahuan dan Informasi yang
Kurang.
1. Melihat Fakta. Berbagai fakta yang tidak sesuai dengan janji Tuhan seringkali membuat
kita ragu.
Kejadian 17:17 Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?"
Abraham memperoleh janji akan beroleh keturunan
tetapi Sara ragu sehingga Abraham pun sempat ragu karena hingga umur 100 tahun
dia belum beroleh keturunan tetapi kemudian dia menguatkan imannya.
Markus 9:23-24 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
Ada seorang anak yang dirasuki roh jahat sejak
kecil. Hal ini membuat ayahnya mengalami keraguan. Lalu Yesus menolongnya.
Tiada yang mustahil bagi orang percaya. Tuhan
sanggup mengubah kutuk menjadi berkat. Jika kita pernah gagal, Tuhan bisa
memakai kegagalan kita untuk menjadi berkat bagi orang lain. Setiap kita pernah
berbuat salah dan dari kesalahan tersebut kita bisa belajar hingga menjadi
bijak. Ini sebabnya kita pun berada di sini.
2. Belum mengalami Kristus. Suatu hari seorang
atheis menantang pak Leo: "Buktikan
jika Tuhan itu ada." Jika pak Leo menjawabnya, orang itu akan terus
menerus mendebatnya sehingga mungkin saja dia akan meragukan keberadaan Tuhan.
Maka, pak Leo berdoa meminta hikmat lalu menjawab: "Saya sudah percaya bahwa Tuhan ada sehingga tidak perlu saya
buktikan. Kamulah yang harus membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada."
Lantas atheis tersebut mengatakan berbagai hal hingga hampir-hampir pak Leo
mempercayainya.
Namun, pak Leo telah mengalami Kristus sehingga
dia tahu bahwa Tuhan benar-benar ada dan hidup. Orang yang dekat dengan Tuhan
juga bisa mengalami keraguan tetapi dia cepat pulih bila mengingat kembali
semua pengalamannya bersama Tuhan. Jika
kita sudah mengalami Kristus, kita tidak akan goyah sekalipun mendengarkan
berbagai doktrin dan pengajaran palsu. Oleh karena itu, mintalah kepada Tuhan
agar bisa mengalami-Nya. Petrus pun ingin mengalami Tuhan pada saat berseru
dari dalam perahu.
Matius 14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
0 komentar:
Post a Comment