Saturday, August 19, 2017

Buat Kembaranku ^_^: "Yeey... Faktanya Harus Mirip Bapa Dulu ^_^"

Mengatasi Keraguan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 20 Agustus 2017

Email Senin, 14 Agustus 2017 disetujui Bapa ^_^ ...hahaha... biar dia semakin mirip Bapa dulu ^_^ Sabar ye...^.^

Ujian Kita Serupa tetapi Beda Kelas

SELIDIKI AKU
Selidiki aku, lihat hatiku: apakah kusungguh mengasihi-Mu Yesus. Kau yang Maha Tahu dan menilai hidupku. Tak ada yang tersembunyi bagi-Mu.
Reff: T’lah kulihat kebaikan-Mu yang tak pernah habis di hidupku. Kuberjuang sampai akhirnya Kau dapati aku tetap setia.
Mazmur 139:23-24 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Selidiki Aku

Ujian Kesabaran ○

Amsal 16:32 Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.
Sabar itu ilmu tingkat tinggi.
Belajarnya setiap hari.
Latihannya setiap saat.
Ujiannya sering mendadak.
Sekolahnya seumur hidup.
Sabar itu rasanya sangat pahit bagai empedu, tetapi buahnya sangat manis bagai madu.

Padamkan Amarah ○

Efesus 4:26-27 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
Hmmm... Kulihat di sini matahari telah terbenam. Jadi, seharusnya amarahmu juga telah padam. ^_^
I am Sorry
Ko, dulu ada yang bercerita bahwa kamu selalu mendiamkan orang-orang yang membuatmu kesal atau marah hingga berhari-hari lamanya. Kala itu aku tak percaya karena saat jumpa pertama kamu sungguh ramah. (^^) Namun, setelah melihat dan mengalaminya sendiri, mau tak mau kuharus percaya. Untunglah kamu berjumpa dengan kembaranmu yang tidak identik ini...^.^

Hehehe... dulu aku pun pernah sepertimu. Dulu saat marah aku bisa mendiamkan seseorang hingga berbulan-bulan atau minimal hingga orang yang bersangkutan mengalah kepadaku dengan meminta maaf. Namun, ada kalanya aku tetap marah sekalipun orang tersebut sudah meminta maaf dan aku hanya berkata di dalam hati: “Percuma minta maaf kalau nanti diulangi lagi. Aku tidak butuh maafmu.” Namun, suara hatiku tentu saja tak terdengar oleh musuh-musuhku itu. Oleh karena itu, mereka yang membuatku marah atau kesal seringkali harus menebak-nebak isi hatiku. Dengan mendiamkan mereka aku berharap mereka memahami kesalahan mereka sendiri.
>> Dalamnya Lautan Dapat Diukur tetapi Dalamnya Hati Siapa Tahu. <<
Yach, seiring berjalannya waktu kutemukan fakta bahwa tidak semua orang bisa menerka isi hati kita dan dasar kebenaran tiap orang juga bisa berbeda. Sesuatu yang kita anggap salah atau menyebalkan, bisa saja dianggap tak masalah oleh orang lain karena adanya perbedaan cara pandang. Kita juga tidak bisa berharap agar semua orang menyenangkan kita karena kebanyakan orang pasti mengharapkan hal yang sama. Di sinilah kita harus belajar mengalah.
Mengalah dengan Rendah Hati
>> Tuhan, semoga aku ingin memahami daripada dipahami. <<
Aku pun mulai mempelajari perbedaan karakter manusia. Ada orang yang suka bercanda sehingga hal-hal formal pun dijadikan bahan candaan tetapi sebaliknya ada orang yang sangat serius sehingga candaan ringan pun bisa membuatnya tersinggung. Jika tidak memahami perbedaan karakter kita dengan mereka, perselisihan mungkin saja terjadi.
>> Gajah di Pelupuk Mata Tak Kelihatan tetapi Kuman di Seberang Lautan Kelihatan. <<
Yach, akhirnya kusadari pula bahwa setiap orang cenderung lebih mampu melihat kesalahan orang lain daripada kesalahan dirinya sendiri. Padahal, ketika satu jari menunjuk orang lain, empat jari akan menunjuk ke diri kita. Maka, sebelum aku marah hingga mendiamkan orang lain berbulan-bulan lamanya, aku pun mencoba instrospeksi diri terlebih dahulu. Kemudian kutuliskan semua kekesalanku yang tak mampu kuucapkan dengan kata-kata dan kupaksakan diriku untuk mendoakan musuh-musuhku itu.
>> Musuh Terbesar Kita adalah Diri Sendiri. <<
Jadi, kita tidak bisa memaksa orang lain berubah menjadi seperti keinginan kita. Perubahan harus dimulai dari diri sendiri dan dalam hal ini Roh Kudus selalu siap membantu kita. Ketika aku berdoa, Tuhan pun turun tangan dan menyentuh hatiku dengan kasih-Nya. Namun, ketika hati mulai menjauh dari Tuhan, tentu saja kemarahan susah diredam. Maka, acapkali masih sulit berdoa, aku pun memuji dan menyembah Tuhan terlebih dahulu. Pada saat kita benar-benar tak ingin memuji dan menyembah Tuhan, justru inilah waktu yang paling tepat untuk memuji dan menyembah-Nya. Putar saja lagu-lagu rohani Kristen sekalipun awalnya terasa berat didengar tetapi selanjutnya akan semakin mudah dilakukan.
Roma 12:18, 21 Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Amsal 10:17 Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat.
Dengarkan Nasehat

_ Ujian Kerendahan Hati _

~ Bagaikan Padi, Semakin Berisi Semakin Merunduk.
~ Tiada Gading yang Tak Retak.~ 
Bagaimanapun juga haruslah kita akui bahwa segala milik kita, termasuk keahlian kita berasal dari Tuhan. Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga bisa saling melengkapi, tak perlu minder, dan tak perlu sombong. Jika aku bisa menulis dengan lancar, belum tentu kamu bisa. Namun, aku tak bisa berbicara selancar dirimu, terutama di depan banyak orang. Kenali diri kita sebelum mengenali musuh kita. Jika mampu mengenal diri kita dengan baik, sulit bagi orang lain untuk melukai diri kita.

Jangan lupa! Kita ini sama-sama anak Tuhan, bro. Sekalipun kita tak sempurna, Tuhan mengasihi kita. Sekalipun Tuhan membenci dosa, Dia tak pernah membenci pendosa. Jadi, apapun kritik atau komentar yang orang lain ucapkan, tak perlu lha menimbulkan luka atau amarah di hati kita. Jika terlanjur terluka, cepatlah pulih karena ada Yesus yang selalu menyertai kita senantiasa hingga akhir zaman apapun kondisi kita saat ini.

Selamat menempuh ujian kehidupan bersama Yesus. GBU ^_^

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.