Catatan Ibadah ke-1 Minggu 09 Juli 2017
Jika kita sudah mengalami Tuhan
sebesar setengah rentangan tangan, kita diminta mengalami-Nya lebih besar lagi.
Jika kita sudah mengalami Tuhan sebesar rentangan dua tangan, kita juga diminta
mengalami-Nya lebih besar lagi. Ini karena Tuhan mau kita terus bertumbuh.
1 Raja-raja 8:29 Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan: nama-Ku akan tinggal di sana; dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini.
Rumah Tuhan ada dua arti,
yaitu: gedung (tempat beribadah) dan hidup kita sendiri. Kita adalah rumah
Tuhan atau bait kudus-Nya. Rumah Tuhan adalah tempat Tuhan bergerak bebas,
tempat Tuhan mencium bau harum, dan tempat pemulihan.
Tempat
Tuhan Bergerak Bebas
Yosua yang diminta untuk
menggantikan Musa harus memimpin orang Israel ke tempat asing atau tempat yang
belum pernah dilaluinya. (Yosua 3:1, 4) Seringkali kita pun diminta ke
tempat-tempat asing sehingga kita merasa tak nyaman karena harus menyesuaikan
diri lagi. Meskipun demikian, kita diminta melihat tabut perjanjian Tuhan dan
mengikutinya seperti Yosua dan orang Israel. (Yosua 3:2-3)
Kita harus mengizinkan Tuhan
membentuk kita dengan leluasa sehingga Dia dapat mengikis keegoisan kita.
Seandainya ko Judy menginap di rumah pendeta lain, dia tak akan senyaman di
rumah sendiri. Di rumah dia bisa ote-ote (tanpa busana, kecuali celana pendek)
tetapi di rumah pendeta lain dia tidak bisa seperti itu karena tak enak dengan
isteri pendeta lain. Jika dia tetap ote-ote di rumah orang lain, mungkin akan ada
yang bertanya-tanya: "Pendeta kok
tidak simetris? hehehe..." Sekalipun ko Judy bisa nyaman berlibur di
tempat lain, dia pun akan tetap merindukan kasur di rumah sendiri.
Tempat
Tuhan Mencium Bau Harum atau Wangi
Banyak orang Kristen beribadah
hanya sekedar rutinitas sehingga mereka kehilangan kekaguman akan Tuhan
sehingga jarang memuji dan menyembah-Nya dengan sepenuh hati hingga berbuat
dosa di gereja. Suatu hari ada seorang pria yang curhat kepadanya: "Pak, saya ini orang yang berdosa. Saya
ke gereja tiap pagi dan sore." Kata ko Judy: "Itu bagus."
Namun, pria ini melanjutkan
perkataannya: "Paginya saya ke
gereja dengan isteri tetapi sorenya saya ke gereja dengan selingkuhan karena
saya ingin selingkuhan saya bertobat." Maka, ko Judy menegurnya: "Kamu yang harus bertobat. Tinggalkan
selingkuhanmu."
Ketika memuji dan menyembah
Tuhan, kita akan menyatakan sifat-sifat Allah dan di dalamnya juga ada
kebanggaan, ketulusan, kejujuran, kekaguman, dan keikhlasan hati kita.
S'BAB KAU BESAR: Kub'ri kemuliaan dan hormat. Kuangkat
suara pujian, Kuagungkan nama-Mu. Reff: S'bab Kau besar, perbuatan-Mu ajaib.
Tiada seperti Engkau. Tiada seperti Engkau.
Melalui lagu tersebut kita
menyatakan kebesaran Tuhan dan kekaguman kita terhadap-Nya. Pada saat itulah
iman kita ikut bertumbuh. Ketika kekaguman dan iman bertemu lewat pujian dan
penyembahan kita, ada kuasa Tuhan dan pasti kita akan melihat kemuliaan-Nya
dinyatakan.
Yohanes 3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Tuhan itu penuh kasih. Kita
yang percaya kepada-Nya tidak akan dihukum. Orang yang tidak percaya kepada-Nya
juga tidak dihukum tetapi mereka sendiri telah menempatkan diri mereka di bawah
hukuman. Hukumannya adalah hidup di dalam kegelapan karena mereka membenci
terang.
Yohanes 3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
0 komentar:
Post a Comment