Catatan Ibadah ke-1 Minggu 23 Juli 2017
3. Belajarlah Mengalah. Salah satu ciri orang yang tidak mau mengalah
adalah sombong atau sok pintar dan selalu menganggap dirinya paling benar dan
orang lain pasti lebih bodoh darinya. Orang sombong itu musuhnya Tuhan. Jika
musuh kita setan, tentu bisa ditengking dalam nama Yesus. Namun, jika musuhnya
Tuhan, apa bisa menang? Tuhan akan
merendahkan orang yang sombong. Jika suami isteri bertengkar lalu suami
sibuk mencari kesalahan isteri sedangkan isteri sibuk membenarkan diri, apa
masalah akan selesai? Sekalipun kita menang, jika melihat keluarga kita tidak
bahagia, untuk apa?

Kadangkala kita melihat ada
anak kecil ngambek atau cemberut karena tidak dibelikan mainan. Jika suami atau
isteri juga ngambek dan tidak mau mengalah, ini masih anak-anak. Agar dewasa,
kita harus terus belajar. Lamanya usia pernikahan tidak menjamin kedewasaan
karena seringkali Tuhan masih memberikan pewahyuan baru melalui pasangan kita. Seringkali kita pun harus melewati
jalan-jalan-Nya yang tak terselami. ^_^
Ikut Tuhan tidak berarti hidup
akan mulus seperti jalan tol. Kita tetap akan melewati jalan yang berduri,
tidak rata, atau berkelok-kelok. Jika ada gereja yang menawarkan jalan mulus,
jangan diikuti karena mereka hanya menawarkan Injil gulali (yang manis doank)
padahal seharusnya ikut Tuhan juga harus mau pikul salib.
ARTI KEHADIRAN-MU
Jalan-Mu tak terselami oleh setiap hati
kami. Namun, satu hal kupercaya ada rencana yang indah. Tiada terduga kasih-Mu,
heran dan besar bagiku. Arti kehadiran-Mu s'lalu nyata di dalam hidupku.
Reff: Penyertaan-Mu sempurna, rancangan-Mu
penuh damai, aman dan sejahtera walau di tengah badai. Ingin kus'lalu bersama
rasakan keindahan arti kehadiran-Mu Tuhan.
0 komentar:
Post a Comment