Saturday, March 11, 2017

Mengubah Batu menjadi Roti ~ Paulus Bambang

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 12 Maret 2017

Berapa banyak dari kita yang mengidolakan artis atau pendeta ternama? Bagaimanapun juga tak satupun dari mereka yang sempurna. Maka, marilah kita mengidolakan Tuhan Yesus saja.
Matius 4:1-4 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Tuhan tidak akan mencobai melebihi batas kekuatan kita tetapi iblis juga mengetahui batas kekuatan kita. Iblis tidak mendatangi Yesus ketika Dia pertama kali lapar tetapi iblis baru mencobai Yesus ketika dia sudah lapar setelah tidak makan selama 40 hari 40 malam. Ketika kita mendapat masalah hingga mencapai ambang batas kekuatan kita, iblis akan mencobai kita dan pada saat bersamaan Tuhan juga hadir. Jika kita memilih berkompromi dengan iblis, firman Tuhan tak akan lagi kita dengarkan sehingga kita akan gagal menuai mujizat.

Iblis berusaha menggagalkan usaha Yesus untuk menjadi manusia sejati. Iblis mengetahui bahwa Yesus berkuasa menciptakan segala sesuatu dengan firman sehingga dia meminta Yesus memerintahkan batu menjadi roti. Iblis ingin kita mengatasi kekurangan dengan firman sehingga banyak orang Kristen yang menggunakan firman Tuhan untuk mengatasi semua permasalahannya: ingin kaya menggunakan firman yang berkaitan dengan kekayaan, ingin sehat menggunakan firman kesembuhan, ingin menang menggunakan firman kemenangan, dsb.

Kita memang harus mencari Tuhan Yesus pada saat memiliki masalah. Namun, Yesus tidak ingin kita menggunakan firman untuk pemenuhan roti atau kebutuhan pribadi saja sebab manusia hidup bukan hanya dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang Tuhan sampaikan.

1. Jangan Jadikan Firman Hanya untuk Soal Roti.

Matius 6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Berdoa Seturut Kehendak Tuhan
Dari 2 lagu berikut ini manakah yang paling mengena di hati Anda? Silahkan dipilih. Ini bukan pilkada. Lagu pertama: Allah mengerti, Allah peduli segala persoalan yang kita hadapi. Tak akan pernah dibiarkan-Nya kubergumul sendiri S'bab Allah mengerti. Lagu kedua: Dia terlebih besar, Dia terlebih besar di dalamku, di dalamku.

Jika memilih lagu kedua, berarti Anda lulus karena tidak lagi berfokus kepada roti saja. Contohlah Daniel. Daniel tidak takut kehilangan jabatannya demi mengikuti Tuhan. Dia tidak hanya berfokus kepada roti dan kita telah mengetahui kisahnya.
Daniel 6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Nah, nanti pada saat retret Fourth Dimension di BDI, pak Paulus akan mengajarkan cara berdoa dengan penuh kuasa.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.