Tuesday, November 1, 2016

Iman dan Accounting

Ketika tak sengaja mendengar seseorang marah-marah sembari berkata: "kalau mau beriman, tidak perlu accounting", aku rasa itu tidak benar karena aku yakin orang beriman tetap butuh accounting tetapi aku tak tahu alasannya.
"Oh Tuhan... tunjukkan padanya agar dia pun bisa beriman."

Lalu aku pun tergerak menonton video 'Break Your Limit sesi 3' ~ Philip Mantofa dan di sini Tuhan tunjukkan padaku kesaksian pak Richard Chen bahwa accounting dibutuhkan untuk menunjukkan adanya hal-hal di luar logika. Accountingnya telah melakukan perhitungan dan mereka semua tercengang.

Hahaha... bersabarlah... hari itu akan tiba. Tuhan akan tunjukkan padanya bahwa iman bisa bekerjasama dengan accounting.

Perhatikan kriteria ABC dalam memilih partner:
A. Kriteria Ideal: Orang Kristen yang Kristen sesuai standar Tuhan.
B. Orang non Kristen tetapi jujur dan kelakuannya seperti orang Kristen (hanya minus keselamatan dan perlu diberitahu tentang Tuhan Yesus).
C. Orang Kristen yang kelakuannya kafir atau munafik.
Pilihlah partner bisnis yang masuk kriteria A. Namun, jika tidak ada, pilihlah B.

Panggilan kita di dunia kerja bukan hanya uang tetapi menjadi saksi Kristus di tempat kerja. Berimanlah dan buat orang-orang tercengang lalu beritahu rahasianya. Gunakan posisi dan otoritasmu dengan tepat agar orang-orang dapat melihat imanmu, seperti iman pak Richard Chen (pengusaha Taiwan yang sukses membalikkan keadaan dari minus menjadi profit).

(youtu.be/5lDEADowcgU)

<><><><><><><><><><><><><><><><><>
SELALU ADA JALAN (Jeffrey S.Tjandra)

Ketika jalan kulalui berputar di padang gurun,
Engkaulah yang memelihara Hidupku sempurna.
Ketika jalan yang kutempuh berujung di sungai dalam, Engkaulah yang mengeringkannya untuk kuseb'rangi.
Selalu ada jalan saat seakan tiada jalan
S'bab Tuhan ada di depanku membuka jalan bagiku.
Selalu ada jalan dimana ada kemauan, Biarlah ku hidup selalu di jalan yang Kau tunjukkan kepadaku.
<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>

Tetaplah Beriman

BERTERIMA KASIH KEPADA PERAGU

Bacaan: Lukas 24:10-16,36-43
NATS: Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu (Matius 28:17)

Murid-murid Yesus tidak mudah percaya. Saat mendengar kesaksian beberapa perempuan yang baru saja melihat kubur yang kosong, "mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu" (Lukas 24:11). Dan ketika sore itu Yesus tiba-tiba menampakkan diri kepada mereka, "mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran" (ayat 41). Mereka begitu girang dan terkejut melihat Tuhan mereka telah bangkit sehingga mereka mempertanyakan penglihatan mereka sendiri.

Bahkan beberapa saat kemudian, ketika Yesus memperlihatkan diri kepada murid-murid-Nya di Galilea, "beberapa orang ragu-ragu" (Matius 28:17). Padahal di antara mereka ini termasuk beberapa pengikut Yesus yang menyaksikan Juruselamat yang bangkit untuk pertama kalinya (1 Korintus 15:6). Sebelum menyembah-Nya, mereka harus meyakinkan diri bahwa mereka tidak sedang melihat hantu.

Saya senang Alkitab mencatat tentang para murid yang ragu-ragu. Hal ini membuktikan bahwa mereka tidak mudah dibodohi. Karena itulah kesaksian mereka lebih berbobot. Keinginan mereka yang besar untuk mendapatkan bukti yang kuat meyakinkan kita bahwa Yesus benar-benar bangkit dari kematian. Hal ini juga meyakinkan kita bahwa Allah tidak ingin kita mudah tertipu. Jadi, melalui keragu-raguan Dia hendak menumbuhkan iman yang kuat. Bahkan teguran halus-Nya kepada Tomas membuat ia mengucapkan pengakuan yang mantap: "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:28). Saya berterima kasih kepada orang-orang yang dulunya ragu-ragu. Bagaimana dengan Anda?- Herb Vander Lugt

KERAGU-RAGUAN YANG JUJUR
DAPAT MENJADI LANGKAH PERTAMA MENUJU IMAN YANG KUAT

Sumber: android.sabda.org (e-RH modul tahun kedua 2 Nov pagi)

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.