Monday, September 5, 2016

Upah Seorang Atlet (2) ~ Ps.Philip Mantofa

Upah Seorang Atlet
Catatan Ibadah ke-4 Minggu 04 September 2016 (youtu.be/4v2YaZJgVEI)
C. Upah Melayani >> Kisah Para Rasul 20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.
Setiap orang yang menjaga kekudusan pasti akhirnya akan melayani Tuhan. Jika seseorang bagus dalam pelayanan di gereja tetapi masih marah-marah kepada orang lain, berarti masih setengah-setengah dalam mengikut Tuhan. Maka, tentulah lebih baik jika kita mengenal Tuhan terlebih dahulu sebelum melayani. Dari kedekatan dengan Tuhan nantinya kita akan temukan panggilan pelayanan kita. Pelayanan pun bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti mengajak seseorang ke gereja.
D. Upah Kekal >> 2 Timotius 4:7-8 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Jangan menjadi orang yang untung-untungan masuk Surga (setengah matang) tetapi bertandinglah hingga well done sehingga kita juga dapat menghadirkan kerajaan-Nya di bumi seperti di Surga karena Tuhan ingin kita menjadi lebih dari pemenang.

Kelemahan Atlet:

Setiap profesi punya kelemahan sehingga kita tidak bisa hanya berfokus kepada satu profesi. Kelemahan atlet dapat ditutupi oleh petani dan kelemahan petani dapat ditutupi oleh prajurit.
2 Korintus 10:12 Memang kami tidak berani menggolongkan diri kepada atau membandingkan diri dengan orang-orang tertentu yang memujikan diri sendiri. Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka!

Kelemahan atlet adalah kompetitif. Setiap atlet ingin menang dan pasti ada yang kalah. Namun, di dalam pertandingan rohani setiap orang bisa menjadi pemenang sehingga dapat dikatakan lebih dari pemenang. Jika bisnis saudara kita lebih sukses daripada kita, jangan iri dan bersukacitalah karena hal itu. Jika pendeta lain lebih dipakai Tuhan, bersukacitalah karena ada orang lain yang turut mengerjakan hal-hal yang kita sukai.
1 Raja-raja 3:25-26  Kata raja: "Penggallah anak yang hidup itu menjadi dua dan berikanlah setengah kepada yang satu dan yang setengah lagi kepada yang lain." Maka kata perempuan yang empunya anak yang hidup itu kepada raja, sebab timbullah belas kasihannya terhadap anaknya itu, katanya: "Ya tuanku! Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu, jangan sekali-kali membunuh dia." Tetapi yang lain itu berkata: "Supaya jangan untukku ataupun untukmu, penggallah!"

Sesama gereja juga tak perlu bersaing. Jika ada yang tidak bertumbuh di gereja ini, boleh saja pindah ke gereja lain karena lebih baik melihat seseorang bertumbuh di gereja lain daripada melihatnya mati di gereja kita.

LUPAKAN yang T'LAH LALU
Lupakan yang t’lah lalu, Mengarah pada tujuan Dengan mata memandang Tuhan Yesus. Bertanding sampai menang, Berlari sampai akhir, Tanggalkan semua dosa yang merintangi.

Reff: Ku mau setia 'kan panggilan-Mu S'bab Kau sanggup menjaga langkahku. Pada janji-Mu ku percaya Kau 'kan sempurnakan pekerjaan-Mu dalam ku.
Hadiah Surgawi Mempelai Kristus

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.