Thursday, May 5, 2016

Mendengar, Melepas, dan Menyediakan - Pdt.Fuji Harsono

Catatan Ibadah ke-2 (Ibadah Kenaikan Yesus) Kamis 5 Mei 2016

Pesan drama ‘Perumahan Surga Indah’Di surga setiap orang akan mendapatkan upah berbeda. Orang yang melakukan kehendak-Nya akan mendapatkan upah lebih besar daripada orang-orang yang langsung meninggal tanpa sempat mengerjakan kehendak-Nya. Jadi, ada orang yang lolos masuk surga (langsung meninggal setelah bertobat) dan ada yang lulus masuk surga (setelah bertobat masih hidup untuk menggenapi kehendak Tuhan atas dirinya). Orang yang lolos masuk surga tidak mendapatkan rumah tetapi jumlah orang semacam ini amat sangat sedikit. Sebaliknya, setiap orang yang melakukan kehendak Tuhan sedang membangun rumah bagi dirinya di surga. Jadi, rumah-rumah tersebut akan dibangun setiap kali ada firman yang dilakukan oleh manusia. Meskipun demikian, rumah di surga yang telah dibangun dapat saja dihancurkan kembali apabila seseorang meninggalkan Yesus dan mengabaikan kehendak-Nya.


Khotbah Pdt. Fuji Harsono
Roma 11:29  Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.
Kita ada bukan karena kebetulan. Kita juga bukan produk gagal atau produk cacat. Tuhan telah menetapkan rencana-Nya atas kita sebelum kita ada. Kita semua dipanggil untuk melakukan kehendak-Nya dan menggenapi rencana-Nya. Kita bisa masuk surga karena kasih karunia. Namun, kita tidak langsung meninggal setelah menerima keselamatan karena kita harus mengerjakan panggilan-Nya dan bersaksi bagi-Nya.

Tuhan mengenal kita satu per satu dan memanggil kita dengan nama kita masing-masing. Panggilan Tuhan berbeda-beda bagi setiap orang. Untuk menggenapi rencana-Nya, kita harus mendengar suara-Nya, melepaskan hal-hal yang tak berkenan bagi-Nya, dan Tuhan pasti menyediakan semua yang kita butuhkan.

MENDENGAR SUARA TUHAN
Kejadian 22:2  Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
Tuhan meminta Abraham pergi ke tanah Moria untuk memberi persembahan di salah satu gunung yang ada di sana tetapi tidak dijelaskan dari awal gunung yang mana. Tuhan memberitahukan kehendak-Nya kepada manusia tetapi tidak secara detail karena kita tidak akan mampu menampung semuanya. Tuhan akan memberikan tuntunan-Nya setahap demi setahap agar kita pun selalu mengandalkan Dia.
Kejadian 22:9  Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
Meskipun tidak dijelaskan secara detail, Abraham taat kepada firman-Nya dan dia pun tidak tersesat. Abraham pun sampai di gunung yang Tuhan tetapkan. Maka, kita pun harus membiasakan diri mendengar suara Tuhan. Jika kita mendengar-Nya, kita akan dituntun setahap demi setahap. Ketika ada persimpangan jalan jauh di depan, kita tidak perlu panik karena Tuhan akan berbicara tepat pada saat kita harus berbelok. Jika kita terlanjur salah jalan, Tuhan pun akan memberitahu kita agar segera berbalik atau bertobat.

Setiap hamba Tuhan pun mengakui bahwa pada awalnya mereka juga tidak mengetahui rencana Tuhan atas mereka. Mereka hanya berjalan setahap demi setahap bersama Yesus. Tak seorang pun dapat menggantikanmu melewati jalan yang Tuhan tetapkan bagimu.
Kejadian 22:7-8  Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?" Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
Tuhan tidak selalu berbicara langsung. Ishak tidak mendengar suara Tuhan karena Tuhan hanya berbicara kepada Abraham. Meskipun demikian, Ishak mau mendengarkan suara Tuhan lewat Abraham sehingga dia tidak berusaha kabur dan bersedia berjalan bersama Abraham.

Pdt.Fuji pun belum pernah mendengar Tuhan berbicara kepadanya secara audible (langsung) tetapi dia bisa mendengar suara Tuhan lewat rhema (saat membaca Alkitab) atau lewat pendeta. Ketika semester 5 dia kerja part time di gereja untuk melayani kaum muda. Beberapa waktu kemudian dia diminta Ps.Philip Mantofa menjadi full timer di Manado karena Ps.Philip 'melihat'nya pada saat berdoa.

Karena pdt.Fuji bimbang, dia meminta pertanda dari Tuhan. Cara ini tidak bisa ditiru. Ketika sedang menyetir mobil, dia meminta Tuhan memberikan pernyataan bahwa dia harus ke Manado. Tak lama berselang dia melihat tulisan 'restoran Manado' di pinggir jalan. Namun, dia tetap tidak yakin sehingga dia kembali meminta pertanda yang sama karena di Surabaya tidak banyak restoran Manado. Maka, segera saja dia kembali melihat tulisan 'depot Manado' sehingga dia semakin ketakutan di dalam mobilnya.

Di rumah pdt.Fuji juga kedatangan saudara sepupunya dari Manado padahal biasanya berkunjung setelah 10-15 tahun. Saudaranya itu meminta dia ke Manado. Lalu pdt.Fuji meminta saran dari ps.Philip: "Bagaimana cara menyampaikan hal itu kepada orang tuanya karena mereka pasti keberatan?" Ps.Philip Mantofa segera memberikan jawaban yang tepat: "Roh Kudus sendiri yang akan membimbingmu."

Beberapa waktu kemudian pdt.Fuji disidang oleh keluarganya. Orang tuanya menyatakan keberatan mereka bila dia menjadi pendeta karena takut dia kekurangan makan. Lalu kakak pertamanya berkata kepada orang tua mereka: "biarkan saja... dia sudah dewasa." Pada akhirnya dia pun diizinkan pergi sehingga tetap menjadi pendeta hingga kini. Pdt.Fuji pun menyatakan bahwa pendeta tidak kekurangan makan, bahkan kelebihan makanan sehingga pendeta malah harus mengurangi makan... hehehe...

MELEPASKAN HAL-HAL yang TUHAN MINTA
Kejadian 22:12  Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
Melepaskan bagi Tuhan
Pada awalnya Tuhan berfirman kepada Abraham agar mempersembahkan anaknya. Namun, ketika Abraham hendak membunuh anaknya, Tuhan berfirman lagi untuk membatalkannya. Jika kita mengalami situasi semacam ini, mungkin kita kebingungan. Maka dari itu, jangan terpaku kepada firman lama. Tanyakan kehendak Tuhan untuk masa kini. Kalau kita tetap berfokus pada firman lama dan tidak mendengar firman yang baru, kita bisa saja membunuh rencana Tuhan atas kita dan membunuh masa depan kita.

TUHAN MENYEDIAKAN
Kejadian 22:14  Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."
Ketika bergabung di dalam persekutuan doa, pdt.Fuji mendapatkan pesan dari Tuhan agar PUTUS dari pacarnya. Meskipun berat, dia tetap taat karena pacarnya belum kenal Tuhan. Ketika melayani di Manado, ps.Fuji pun bertemu 'seekor domba yang tanduknya tersangkut' alias bertemu jodohnya. Mereka pun menikah dan telah dikaruniai 3 orang anak. Tanduk tersangkut agar domba mudah didapatkan Abraham. Ini melambangkan penyediaan Tuhan bagi orang yang taat kepada-Nya.

Ps.Fuji Harsono: "Tuhan selalu punya tempat bagi kita, yang disebut ‘di sana’nya Tuhan. .... Untuk mengetahui panggilanmu, bergabunglah dengan komunitas. Jika tidak bergabung dengan komunitas, bagaimana bisa mengetahui panggilanmu?"

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.