Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 20 Maret 2016
Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Kejadian2:18 (versi BIS) Lalu TUHAN Allah berkata, "Tidak baik manusia hidup sendirian. Aku akan membuat teman yang cocok untuk membantunya."
Manusia tidak dapat hidup
sendirian dan membutuhkan komunitas atau teman yang sepadan atau cocok. Cocok tidak harus sama tetapi juga bisa
kontras. Contoh: Pak Jeffrey selalu memencet odol / pasta gigi secara rapi sedangkan
isterinya selalu saja asal pencet pasta gigi (yang penting keluar odol). Pak
Jeffrey juga lebih suka shower yang
memancarkan air dengan keras sedangkan isterinya lebih suka pancaran air yang
lembut. Meskipun memiliki banyak perbedaan, mereka tetap bersama sebagai satu
keluarga.
Keluarga harus dibangun
di atas dasar KASIH dan PENERIMAAN. Untuk mempertahankan keutuhan keluarga,
dibutuhkan banyak tabungan PENGAMPUNAN. Cinta saja tidak cukup untuk membangun
keluarga. Biasakan dirimu untuk saling
memuji dan tidak saling menuntut. Beberapa orang yang telah bercerai
menyatakan bahwa mereka masih mencintai pasangannya tetapi mereka sudah tidak
tahan hidup bersama.
Mazmur 133:1-3 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Ada orang yang bersusah
payah memperoleh berkat tetapi tak dapat meraihnya. Padahal, BERKAT dapat
datang dengan sendirinya bila kita menjaga keintiman atau keRUKUNan di dalam
keluarga. Agar bisa rukun, kita perlu saling TERBUKA. Agar bisa saling terbuka,
diperlukan rasa AMAN. Agar bisa merasa aman, dibutuhkan KEPERCAYAAN.
Kejadian 1:27-28 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Kalau ada anak dan cucu,
berarti ada orang tua sebagai pemimpin dalam keluarga. Seorang pemimpin yang
baik harus menjadi sumber inspirasi yang memberikan TELADAN kepada
anak-anaknya. Selain memberikan teladan, pemimpin juga harus memberikan
DIDIKAN, PENYEDIAAN, dan PERLINDUNGAN.
Kepercayaan tidak bisa
dibeli, tetapi harus didapatkan. Agar bisa mendapat kepercayaan, bersikaplah
JUJUR dengan menjadi teladan yang baik. Misalnya: Seorang ayah tidak mau
menemui tamunya dengan alasan bahwa dia sedang tak ada di rumah padahal dia
ada. Orang yang dibohongi tidak terlalu rugi tetapi si ayah akan rugi sendiri
karena dapat kehilangan kepercayaan dari anaknya yang sedang memperhatikan
kejadian itu.
Jika seorang anak tidak
mendapatkan makanan di rumah, dia akan mencarinya di luar rumah. Jika seorang
anak tidak mendapatkan rasa aman atau kasih di rumah, dia akan mencarinya di
luar rumah. Ini sebabnya ada anak-anak yang buru-buru pacaran sebelum waktunya
dan ada pula yang terlibat geng karena mereka merasa lebih diterima di dalam
geng tersebut daripada di rumah.
Jadi, yang terpenting di
dalam membangun keluarga adalah: HIKMAT, KEPANDAIAN, dan PENGERTIAN. Cinta juga
perlu tetapi hanya sebagai pondasinya.
Amsal 24:3-4 Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan, dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik.
PEMULIHAN KELUARGA (Maria Shandi). Ini saatnya Tuhan
'kan melawat keluargaku. Ini waktunya pemulihan terjadi. Reff: Keluargaku milik-Mu, selalu berharga di mata-Mu. Kau satukan, Kau
berkati untuk kemuliaan-Mu.
Ps.Caleb: "Tuhan memberimu roh kekuatan, bukan roh ketakutan. Roh yang ada di dalam dirimu lebih besar daripada roh yang ada di dunia..."
♡ hehehe... Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; (Mazmur 56:4) ♡
0 komentar:
Post a Comment