Sunday, March 13, 2016

Arti Keluarga ~ Ps.Edward Supit

Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 13 Maret 2015
Kejadian 2:18  TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
Karena manusia tidak dapat hidup sendirian, di Taman Eden Tuhan memberikan seorang penolong yang sepadan dengan Adam. Keluarga merupakan idenya Tuhan. Seharusnya pria menikah dengan wanita tetapi Amerika telah melegalkan pernikahan sesama jenis. Bahkan, beberapa pendeta juga tidak berani menyuarakan kebenaran dan ikut memberkati pernikahan semacam itu. Oleh karena itu, kita harus memperkuat nilai-nilai di dalam keluarga.

1. Keluarga adalah Tempat Pembentukan Integritas.

Keluarga adalah institusi tertua di dunia. Di dalam keluarga kita belajar mengasihi, belajar memaafkan, belajar memberi, belajar berkorban, belajar menyelesaikan masalah, dsb.
2 Timotius 2:4-5  Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.
Keluarga merupakan lembaga pemerintahan terkecil di dunia.
Ada seorang pria yang berhenti bekerja karena tidak cocok dengan atasannya. Lalu dia pindah ke perusahaan lain dan tidak cocok pula dengan supervisornya. Dia pun pindah lagi di perusahaan lain dan di sini dia dipecat dengan alasan tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Kemudian pria ini mencoba profesi-profesi lain dan akhirnya dia pun memutuskan menjadi misionaris di Indonesia bagian Timur.

Meninggalkan Jejak Hati
Pak Edward pun bertanya: "Lalu bagaimana dengan isterimu?" Dia pun mengatakan bahwa dia sudah bercerai. Ya... kalau kamu tidak bisa menyelesaikan masalah keluarga, bagaimana kamu bisa menyelesaikan masalah orang lain? Itu hanya pelarian saja. Jika kita mampu menghadapi masalah di dalam keluarga, kita akan mampu menghadapi masalah di luar rumah (market place atau gereja).

Keluarga merupakan gereja terkecil di dunia. Ada pendeta yang melakukan pelayanan dengan baik tetapi anak-anaknya kurang diperhatikan sehingga membencinya. Ya... terkadang seseorang haus pujian dan kehormatan hingga mengabaikan penghormatan di rumah sendiri. Ini tidak boleh terjadi. Perhatikan dulu keluargamu dengan baik.

Suatu hari pak Edward menghadapi kendala saat hendak meninggalkan parkiran lalu dia marah-marah kepada petugas yang ada di sana. Isterinya pun menegur dia: "Kamu jangan hanya bagus pada saat berkhotbah. Dalam keseharian segala sesuatu yang kamu katakan adalah khotbahmu." Maka, pak Edward pun berusaha mengendalikan amarahnya karena isterinya merupakan pengkhotbah favoritnya... hahaha... Ya, kita harus berusaha hidup selaras dengan perkataan kita.

BERSAMA KELUARGAKU
Kami datang di hadirat-Mu dalam satu kasih dengan bersehati, Berjanji setia sampai akhir Mengasihi-Mu Yesus.
Reff: Bersama k'luargaku melayani Tuhan. Bersatu s'lamanya mengasihi Engkau. Tiada yang dapat melebihi kasih-Mu ya Tuhan. Bagi kami Engkau segalanya.
Gelombang badai hidup coba menghalangi Namun kuasa Tuhan buka jalan kami.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.