Sunday, March 13, 2016

Arti Keluarga (2) ~ Ps.Edward Supit

Arti Keluarga
Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 13 Maret 2015

2. Keluarga adalah Tempat Perlindungan yang Aman dari Badai.

Amsal 14:26  Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.
* Pemilik Tata group mampu menghadapi berbagai tekanan di tempat kerja. Namun, akhirnya dia mati bunuh diri karena di rumah dia pun ditekan oleh isterinya.

* Seorang remaja puteri di India dimarahi gurunya karena mencontek. Lalu gurunya menulis surat untuk ayahnya. Ketika ayahnya membaca surat dari gurunya, dia pun memarahi anaknya: "Kamu bikin malu keluarga..." Maka, anak itu pun pergi ke sebuah gedung yang tinggi dan terjun dari lantai atas hingga tewas.

* Suatu hari salah satu anak pak Edward pulang dengan menangis ke dalam pelukan papanya. Ternyata dia baru saja dibully oleh teman-temannya. Kata pak Edward: "Tenang... kamu sudah berada di tempat yang aman."

Namun, bagaimana bila seorang ayah pulang ke rumah dan segera disambut oleh teriakan-teriakan isteri atau anaknya? Ya... berusahalah untuk memperbaiki keadaan... mungkin membutuhkan waktu 3 hari, 3 bulan, atau 3 tahun. Namun, tetaplah berusaha. Jika kita tidak bisa menjaga keluarga yang telah Tuhan percayakan kepada kita, bagaimana kita bisa memegang tanggung jawab yang lebih besar?

3. Keluarga adalah Tempat Belajar dan Bertumbuh.

Dengarkan Didikan Agar Bijak
Ada 3 tahapan belajar anak:
a. Dari lahir hingga umur 12 tahun: anak belajar dan bertumbuh, seperti belajar merangkak, berjalan, makan, mandi, berbicara, dll. Pada masa ini anak cenderung meniru perilaku orang tuanya, entah baik maupun buruk.
b. Masa remaja: anak memasuki tahap pengendalian diri.
c. Masa kuliah dan seterusnya: masa God's Hand (anak sudah tidak lagi mendengarkan perkataan orang tua dan belajar mendengarkan arahan Tuhan.)
Lukas 2:52  Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
Selain mengalami pertumbuhan fisik, kita juga harus terus menerus belajar hingga mengalami pertumbuhan intelektual, sosial, dan spiritual hingga semakin berhikmat.

4. Keluarga adalah Tempat Mendapatkan Kesempatan Kedua.

Ada seorang pria (salesman) yang bekerja keras demi keluarganya. Ketika meninggal, dia memberikan warisan $10.000 kepada isterinya agar dia dan ketiga anaknya dapat membeli rumah impian mereka. Mereka amat terharu. Lantas mereka segera memilih rumah impian mereka.

Namun, tiba-tiba anak kedua diberitahu oleh temannya bahwa dia bisa mengubah $10.000 menjadi $20.000 dalam 3 hari. Anak itu pun memohon-mohon kepada ibunya agar mau memberikan $10.000 tersebut. Pada awalnya ibu tidak mengizinkan karena uang itu merupakan hasil kerja keras ayahnya. Anak itu pun terus memohon dan akhirnya ibu menjadi luluh dan menyerahkan uang tersebut tanpa sepengetahuan kedua anak lainnya.

3 hari kemudian anak kedua pun mengetahui bahwa dia telah ditipu. Si sulung pun memarahinya: "Anak tak tahu diuntung. Kamu telah menghabiskan hasil jerih payah papa. Sebaiknya kamu tidak usah di sini. Kamu tinggal saja di rumah temanmu atau terjun saja ke laut." Namun, ibunya segera berteriak: "Cukup" lalu dia menegur si sulung: "Adikmu telah mengalami kehancuran di luar sana. Kita jangan membuatnya hancur pula di rumah." Pada akhirnya keluarga itu pun mengalami pemulihan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.