Menyingkap Dosa-dosa yang Kita Toleransi:
X Kefasikan: menjalani hidup seolah-olah Allah tidak ada (melakukan segalanya bukan untuk kemuliaan Allah), tidak merindukan persekutuan dengan Tuhan (tidak menghidupi setiap saat hadirat Allah yang Maha Melihat dan Maha Mendengar).
X Kegelisahan, Kekhawatiran, dan Frustasi: wujud ketidakpercayaan kepada Allah (kurangnya penerimaan terhadap pemeliharaan Allah dalam hidup kita, kesal atau marah pada apapun atau siapa pun yang menghalang-halangi rencana kita).
X Ketidakpuasan: kegagalan melibatkan Allah dalam situasi dan kondisi hidup kita (tidak memiliki kepercayaan yang teguh kepada kedaulatan, hikmat, dan kebaikan Allah dalam segala situasi kehidupan kita).
X Tidak Bersyukur dalam segala keadaan, termasuk dalam keadaan-keadaan yang sulit padahal Allah membuat segala sesuatu bekerja bersama untuk kebaikan, yaitu kesempatan untuk bertumbuh semakin serupa dengan Kristus atau untuk menyiapkan kita agar semakin berguna bagi-Nya.
X Kesombongan: merasa lebih superior daripada orang lain dalam hal moral atau doktrin atau prestasi, dan berpikir telah mengetahui segalanya sehingga tidak tunduk kepada otoritas / tidak mau diajar.
X Keegoisan: memikirkan kepentingan-kepentingan diri sendiri, tidak punya waktu untuk orang lain, tidak peka / tidak peduli terhadap kepentingan, perhatian, dan kebutuhan orang lain.
X Kurangnya Pengendalian Diri: tidak membatasi keinginan-keinginan, kesukaan-kesukaan, impuls-impuls, emosi-emosi, dan hasrat-hasrat tertentu.
X Tidak Sabar dan Mudah Marah: mudah tersinggung, meresponi kemarahan dengan kemarahan, membenci orang yang melampiaskan ketidaksabarannya.
X Kemarahan: disebabkan oleh kesombongan atau keegoisan atau keinginan untuk menguasai (hilang kendali, berfokus pada saya dan kehendak saya, bukan berfokus kepada Allah dan kehendak-Nya).
X Rumput-rumput Liar Kemarahan: kepahitan, kegeraman, amarah, fitnah, perseteruan dan permusuhan (kedengkian), perkataan kotor, kekesalan (kemarahan yang dipelihara), perasaan dendam yang menginginkan pembalasan.
X Menghakimi dengan sikap menganggap diri benar (mengutuk dosa orang lain tanpa mengakui bahwa kita sendiri masih berdosa) atau dengan semangat mengkritik (mencari-cari kesalahan dan meremehkan orang lain).
X Iri Hati, Cemburu, dan Dosa-dosa Terkait: kesadaran yang menyakitkan dan seringkali menjengkelkan terhadap keberuntungan yang dinikmati oleh orang lain (suka membanding-bandingkan diri dengan orang lain), tidak mentoleransi kompetisi (takut orang lain akan menyaingi atau melebihi kita), menuduh Allah berlaku tidak adil, memiliki semangat untuk menang dengan mengorbankan orang lain, berusaha mengendalikan orang lain untuk kepentingan atau keinginan kita (memanipulasi).
X Dosa-dosa Lidah (perkataan kotor / negatif): ucapan yang najis atau cabul, gosip (menyebarkan informasi yang buruk tentang orang lain, sekalipun informasi itu benar), bohong (membesar-besarkan sesuatu atau gagal mengungkapkan seluruh kebenarannya atau menikmati "sedikit kebohongan yang baik"), fitnah (mengeluarkan pernyataan palsu atau penafsiran yang salah tentang orang lain sehingga merendahkan atau merusak reputasi orang tersebut, ucapan yang mengkritik (komentar-komentar negatif yang mungkin memang benar tetapi tidak perlu dikatakan), kata-kata kasar, penghinaan, sarkasme, olok-olok (setiap ucapan yang merendahkan, mempermalukan, melukai atau menghancurkan orang lain).
X Keduniawian: penghargaan yang tinggi terhadap hal-hal yang ada di kehidupan sementara ini (kikir terhadap Allah / tidak memberikan persepuluhan), mengikuti nilai-nilai dan praktek-praktek dari masyarakat tanpa mempertimbangkan apakah semuanya alkitabiah >> penyimpangan moral tak langsung (diam-diam menikmati membaca penyelewengan seksual orang lain di koran dan majalah, berpakaian tidak sopan, melirik atau memandang dengan penuh nafsu kepada apa yang tidak seharusnya dilihat), menyembah 'berhala hati' (mendahulukan segala sesuatu di atas relasi kita dengan Allah: terobsesi pekerjaan, dll.)
>> Selanjutnya silahkan baca sendiri.
Buku ini tidak mendorong kita untuk menjadi orang Kristen "keset", yang membiarkan orang terus menerus menindas atau menganiaya kita. Ada saatnya kita harus membela yang benar dan adil tetapi tidak seharusnya kita berdosa dalam proses itu.
0 komentar:
Post a Comment