Sunday, January 24, 2016

Berjumpa Tuhan Maha Kudus ~ Ps.Sukirno Tarjadi

Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 24 Januari 2016
Imamat 20:26  Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku.
Dikuduskan berarti dikhususkan. Misalnya: pisau yang dikhususkan untuk suatu ibadah kurban digunakan untuk memotong bawang di dapur pendeta, pisau tersebut sudah tidak kudus lagi. Kita pun telah dikhususkan bagi Tuhan. Maka, kita perlu menjauhkan diri kita dari hal-hal yang bisa menjatuhkan kita. Ketika kita telah dikuduskan Tuhan, kita pun menjadi tidak suka kepada hal-hal yang najis.

Menjaga Kekudusan di Hadapan TuhanCerpelai merupakan hewan yang tidak suka kotor. Ketika ada pemburu yang hendak menangkapnya, dia akan berlari ke sarangnya. Namun, biasanya pemburu telah mengotori sarangnya dengan jelaga. Ketika melihat sarangnya kotor, cerpelai pun tidak mau masuk ke sarangnya. Dengan demikian, dia tertangkap dan dibunuh. Baginya lebih baik mati daripada najis. Prinsip semacam ini harus kita miliki. Lebih baik mati daripada berbuat dosa.
Yesaya 6:8  Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
Setelah dikuduskan, perjumpaan dengan Tuhan akan berlanjut ke pengutusan. Pengutusan Tuhan selalu disertai perlengkapan. Tuhan tidak mencari orang yang mampu tetapi mencari orang yang mau. Setiap orang bisa dipakai oleh-Nya, apapun latar belakangnya dan berapapun usianya.

Ketika diutus Tuhan, Musa ingin melihat wajah-Nya tetapi Tuhan hanya menunjukkan punggung-Nya agar Musa tidak mati. (Keluaran 33:20-23) Meskipun demikian, kulit muka Musa bercahaya setelah berbicara dengan-Nya. (Keluaran 34:29)

Di Surga serafim bertugas menyembah Tuhan dan meneriakkan kekudusan-Nya. Agar tidak mati karena melihat wajah-Nya, serafim telah dilengkapi dengan sayap untuk menutupi wajah.
Yesaya 6:2-3  Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
Setiap orang diutus dengan fungsi yang berbeda-beda. Pak Sukirno bersedia diutus oleh Tuhan tetapi awalnya dia keberatan ketika diminta menjadi hamba Tuhan. Awalnya dia hanya mengikuti ibadah seperti biasa. Saat itu pendetanya berkhotbah: “Tinggalkan Sarangmu, Tinggalkan Jalamu, dan Lakukan Sekarang.” Lalu tiba-tiba dia mendengar suara berkata: “3 bulan lagi tinggalkan pekerjaanmu dan jadilah hamba Tuhan.” Namun, pak Sukirno berpikir bahwa hal itu hanya halusinasinya saja sehingga dia abaikan.

Kemudian pendetanya meminta jemaat menyanyikan lagu pujian dan pak Sukirno kembali mendengar kata-kata yang sama tetapi pak Sukirno menjawab bahwa dia tidak mau karena pekerjaannya sudah enak dan gajinya juga berjuta-juta. Dia juga mengatakan kepada ‘suara itu’ agar meminta persetujuan isterinya. Lalu tiba-tiba pendetanya meminta lagu dihentikan. Lantas pendetanya berkata: “Di sini ada 1 orang yang diminta Roh Kudus untuk meninggalkan pekerjaannya. Siapa orangnya?”

Pak Sukirno ketakutan lalu pendeta itu berkata: “ambil keputusan sekarang dan lakukan nanti.” Lantas pak Sukirno menelepon isterinya dan isterinya langsung meminta pak Sukirno mentaati perintah Tuhan. Namun, pak Sukirno tidak mau karena pekerjaannya sudah enak.

3 bulan kemudian perusahaan tempat kerjanya tidak membayar gajinya. Maka, mau tak mau pak Sukirno berhenti bekerja dan menjadi full timer gereja. Namun, selama 8 bulan dia tidak mendapat undangan dan tidak mendapatkan penghasilan sehingga isterinya memutuskan untuk menjadi guru les. 8 bulan kemudian dia baru mendapatkan undangan. Ketika itulah dia menemukan buku catatan khotbahnya. Rupanya 8 bulan merupakan masa persiapan bagi pak Sukirno untuk menjadi pendeta.

Ya, kadang kala Tuhan mengizinkan situasi semacam itu untuk menyiapkan kita melaksanakan tugas perutusan-Nya.

1 comment:

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.