Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 24 Januari 2016
Kita perlu berjumpa dengan Tuhan karena Tuhan kita
hidup dan Dia juga rindu berjumpa dengan kita. Ada banyak cara untuk berjumpa dengan Tuhan. Ada
yang berjumpa dengan-Nya melalui khotbah pendeta, kesaksian orang lain,
pekerjaan, atau berbagai peristiwa lainnya. Di Perjanjian Lama Tuhan berjumpa
dengan Musa yang sedang bekerja. (Keluaran 3)
Lalu di Perjanjian Baru Tuhan datang sendiri melalui Yesus untuk berjumpa
dengan kita.
Sebagai orang Kristen
seharusnya kita sendiri bisa mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan bukan hanya
mendengar dari perkataan orang. Ketika berjumpa dengan Tuhan, kita akan semakin
mengenal-Nya. Ketika berjumpa dengan Tuhan, Yesaya semakin mengenal
kebesaran-Nya.
Yesaya 6:1 Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
Yesaya 40:12 Siapa yang menakar air laut dengan lekuk tangannya dan mengukur langit dengan jengkal, menyukat debu tanah dengan takaran, menimbang gunung-gunung dengan dacing, atau bukit-bukit dengan neraca?
Orang-orang pun dapat
mengenal kebesaran Tuhan dari ciptaan-Nya.
Mazmur 19:2 Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;
Selain mengenal
kebesaran-Nya, Yesaya juga mengenal kekudusan-Nya. Yesaya merupakan orang yang
suka mengucapkan kata-kata kotor sehingga dia merasa takut ketika berjumpa
dengan-Nya. Yesaya menyadari bahwa di hadapan Tuhan dosa kecil pun dapat
terlihat dengan sangat jelas.
Yesaya 6:5 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
Kemudian Tuhan
menguduskan bibirnya.
Yesaya 6:6-7 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
Setiap orang Kristen juga
merupakan orang kudus karena telah disucikan oleh darah Yesus. Namun, kita bisa
jatuh lagi ke dalam dosa. Oleh karena itu, kita perlu terus berusaha menjaga
kekudusan dengan mendekat kepada Tuhan.
0 komentar:
Post a Comment