Sunday, November 8, 2015

Tak Selamanya Luput dari Hukuman

Catatan Ibadah ke-2 Minggu, 8 November 2015

Peraturan dibuat untuk membuat hidup kita tertib dan teratur. Namun, kadangkala keinginan kita untuk tetap bebas membuat kita keluar jalur. Sebagai manusia kita tak pernah luput dari kesalahan dan pelanggaran. Tuhan pun mau memaafkan setiap kesalahan kita dan menghapuskan pelanggaran kita bila kita mau mengakuinya. Namun, tak selamanya kita bisa selamat dari hukuman. Ada kalanya Tuhan izinkan kita belajar sesuatu dari hukuman yang kita terima.
Amsal 3:11  Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.
Ketika SMP aku dan temanku bertukar posisi tempat duduk pada saat pelajaran bahasa Inggris. Karena mata pelajaran tersebut diterangkan oleh wali kelas kami sendiri, perpindahan tempat duduk kami langsung diketahui olehnya. Alhasil, kami dimarahi dan diminta duduk di luar kelas (tak jauh dari pintu masuk) sembari membawa buku pelajaran kami.

Di luar kelas kami pun menikmati suasana lorong yang lengang ditemani hembusan angin sepoi-sepoi. “Oh... enak juga ya tidak perlu mengikuti pelajaran... duduk-duduk santai begini.Seusai pelajaran tersebut bu guru memanggil kami lalu membuat catatan pelanggaran di buku kepribadian kami. Lantas kami diminta menghadap kepala sekolah untuk meminta tanda tangan di buku tersebut.

"Ya ampun... apa kata kepala sekolah? Ini 'kan kesalahan kecil. Pindah tempat duduk apa salahnya? Posisi 'kan menentukan prestasi. Kami 'kan hanya bertukar pasangan belajar dan bukan bertukar pasangan hidup. Kok pelanggaran seperti ini sampai menimbulkan 'catatan hitam' begini?"

Setiba di kantor kepala sekolah dengan takut-takut kami sodorkan buku kepribadian kami. Sembari tersenyum dia berkata: "Hanya pindah tempat duduk kalian dihukum? Hehehe... ya sudah lain kali jangan diulangi."  Maka, kami pun meninggalkan ruang kepala sekolah dengan lega: "Oh syukurlah kepala sekolahnya baik. Wali kelas kita memang terlalu."

Carilah Tuhan Selalu
Namun, semenjak saat itu aku tidak mau pindah tempat duduk lagi. Dimanapun aku ditempatkan dan siapapun pasangan belajarku, aku tak mau pindah dengan alasan apapun juga. Kalau ada yang tidak mau duduk di sampingku, silahkan dia saja yang pindah. Kalau ada yang iri dengan posisi tempat dudukku, silahkan bicara dengan wali kelas. Hehehe... untunglah di dunia belajar tak ada yang iri dengan posisi tempat duduk seseorang.

Namun, dunia kerja tak seindah itu karena ada orang tertentu yang suka 'cari muka' dan ada pula yang iri dengan pekerjaan atau posisi kita. Namun, jika Tuhan berkehendak menempatkan kita pada suatu posisi, tak seorang pun dapat menggeser kita. Di 'kursi' manapun kita ditempatkan, lakukanlah yang terbaik bagi kemuliaan Tuhan.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.