Friday, May 1, 2015

Kontroversi Hati terhadap Hukuman Mati

Sambil memetik akar kecambah kurenungkan sebuah mimpi yang mengantarkanku ke sebuah lagu pengusik hati. Karena semalam bermimpi keluar masuk pintu dengan cerita berbeda-beda, tiba-tiba teringat lagu Ebiet G.Ade: "dari pintu ke pintu..."
Kalian Dengarkah Keluhanku - Ebiet G.Ade (youtu.be/57_W8JcCTVI)
* Dari pintu ke pintu kucoba tawarkan nama demi terhenti tangis anakku dan keluh ibunya. Tetapi nampaknya semua mata memandangku curiga seperti hendak telanjangi dan kulit jiwaku.
* Apakah buku diri ini selalu hitam pekat? Apakah dalam sejarah orang mesti jadi pahlawan? Sedang Tuhan di atas sana tak pernah menghukum dengan sinar mata-Nya yang lebih tajam dari matahari.
* Kemanakah sirnanya nurani embun pagi yang biasanya ramah kini membakar hati? Apakah bila terlanjur salah akan tetap dianggap salah? Tak ada waktu lagi benahi diri. Tak ada tempat lagi untuk kembali.
* Kembali dari keterasingan ke bumi beradab ternyata lebih menyakitkan dari derita panjang. Tuhan, bimbinglah batin ini agar tak gelap mata dan sampaikanlah rasa inginku kembali bersatu.
* Kemanakah sirnanya nurani embun pagi yang biasanya ramah kini membakar hati? Apakah bila terlanjur salah akan tetap dianggap salah? Tak ada waktu lagi benahi diri. Tak ada tempat lagi untuk kembali.

Beberapa lirik lagu tersebut kembali membuatku mempertanyakan hukuman mati.
Yesus Terang Dunia
Jika seseorang telah bertobat, masih pantaskah dihukum mati? Tak adakah kesempatan kedua bagi mereka untuk benahi diri?
Yohanes 8:3-11 Perempuan yang Berzinah
▪ Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
▪ Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
▪ Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua.
▪ Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
▪ Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Namun, bagaimana bila wanita itu berbuat dosa lagi?
Ibrani 10:26-27 ... jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
Ibrani 10:30  Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."

Tapi, bila terpidana narkoba tidak dihukum mati, bukankah akan semakin banyak korban yang meninggal karena pengaruh narkoba?
Mengapa hanya melihat permasalahannya? Coba lihat akar permasalahannya. Kenapa ada yang mengedarkan narkoba? Kenapa ada yang memakai narkoba?
Pengedar tampaknya ingin punya banyak uang tetapi ada pula yang menjadi korban ketidaktahuan. Pemakai pun ada yang tidak mengetahui bahayanya, ada yang hanya ingin coba-coba, dan ada pula yang ingin melarikan diri dari kenyataan hidup.

Lalu mengapa mereka seperti itu?
Mereka yang menjadi korban ketidaktahuan tentu belum mengenal pemilik sumber informasi atau mungkin pemilik informasi enggan berbagi pengetahuan. Namun, mereka yang telah mengetahui bahaya narkoba tetapi tetap mengedarkan dan memakainya, kemungkinan besar karena ingin meraih kebahagiaan.
Bila orang-orang itu dapat menemukan kebahagiaan sejati, masihkah mereka mau memakai narkoba? Jika tak ada lagi yang mau memakai narkoba, masihkah ada orang yang mau mengedarkannya? Jika setiap orang telah berbahagia dengan segala yang dimiliki, masihkah mereka mengejar kekayaan dengan cara-cara yang tidak benar?

Jadi, bagaimana kami menyikapi masalah ini?
Amsal 24:17-20 Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok, supaya TUHAN tidak melihatnya dan menganggapnya jahat, lalu memalingkan murkanya dari pada orang itu. Jangan menjadi marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri kepada orang fasik. Karena tidak ada masa depan bagi penjahat, pelita orang fasik akan padam.
Jadi, daripada mengutuki kegelapan, mengapa tidak menyalahkan sebuah lilin? Jika terang datang, kegelapan akan sirna.
Terang Mengusir Kegelapan

Tapi, kegelapan ini sudah sangat pekat. Banyak orang telah sibuk mengejar kebahagiaan semu yang ditawarkan dunia.
Matius 5:14-16 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.
Selama masih ada seberkas cahaya tentulah masih ada harapan. Jangan bersembunyi di bawah gantang. Bersinarlah dan terangilah setiap hati yang gelap. Jika setiap orang telah melihat terang kebahagiaan sejati, masihkah mereka mau menerima tawaran dunia? Don't give up. You are loved. (youtu.be/EGLSk3AVcUU)
Kuperlu Yesus di Hidupku: Kuperlu Yesus di hidupku. Ku tak dapat hidup tanpa-Mu. Kuingin bersama-Mu s’lalu. Peganglah tanganku. Sekalipun aku harus melewati maut, Aku mampu bila engkau s’lalu besertaku. Ya Allahku jangan pernah Kau tinggalkan aku. Kuperlu Kau dalam hidupku. (youtu.be/YuG467GoMuo)

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.