Sambil
memetik akar kecambah kurenungkan sebuah mimpi yang mengantarkanku ke sebuah
lagu pengusik hati. Karena semalam bermimpi keluar masuk pintu dengan cerita
berbeda-beda, tiba-tiba teringat lagu Ebiet G.Ade: "dari pintu ke pintu..."
Kalian Dengarkah Keluhanku - Ebiet G.Ade (youtu.be/57_W8JcCTVI)
* Dari pintu ke pintu
kucoba tawarkan nama demi terhenti tangis anakku dan keluh ibunya. Tetapi
nampaknya semua mata memandangku curiga seperti hendak telanjangi dan kulit
jiwaku.
* Apakah buku diri ini
selalu hitam pekat? Apakah dalam sejarah orang mesti jadi pahlawan? Sedang
Tuhan di atas sana tak pernah menghukum dengan sinar mata-Nya yang lebih tajam
dari matahari.
* Kemanakah sirnanya
nurani embun pagi yang biasanya ramah kini membakar hati? Apakah bila terlanjur
salah akan tetap dianggap salah? Tak ada waktu lagi benahi diri. Tak ada tempat
lagi untuk kembali.
* Kembali dari
keterasingan ke bumi beradab ternyata lebih menyakitkan dari derita panjang.
Tuhan, bimbinglah batin ini agar tak gelap mata dan sampaikanlah rasa inginku
kembali bersatu.
* Kemanakah sirnanya
nurani embun pagi yang biasanya ramah kini membakar hati? Apakah bila terlanjur
salah akan tetap dianggap salah? Tak ada waktu lagi benahi diri. Tak ada tempat
lagi untuk kembali.
Beberapa
lirik lagu tersebut kembali membuatku mempertanyakan hukuman mati.
♥ Jika seseorang telah
bertobat, masih pantaskah dihukum mati? Tak adakah kesempatan kedua bagi mereka
untuk benahi diri?
♡ Yohanes 8:3-11 Perempuan yang Berzinah
▪ Maka ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang
kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu
berkata kepada Yesus: "Rabi,
perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum
Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian.
Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
▪ Mereka mengatakan
hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk
menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
▪ Dan ketika mereka
terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada
mereka: "Barangsiapa di antara kamu
tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan
itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi
setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang,
mulai dari yang tertua.
▪ Akhirnya tinggallah
Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus
bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka?
Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
▪ Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata
Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa
lagi mulai dari sekarang."
♥ Namun, bagaimana bila
wanita itu berbuat
dosa lagi?
♡ Ibrani 10:26-27 ...
jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang
kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada
ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
♡ Ibrani 10:30 Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan
adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan
akan menghakimi umat-Nya."
♥ Tapi, bila terpidana
narkoba tidak dihukum mati, bukankah akan semakin banyak korban yang meninggal
karena pengaruh narkoba?
♡ Mengapa hanya melihat
permasalahannya? Coba lihat akar permasalahannya. Kenapa ada yang mengedarkan
narkoba? Kenapa ada yang memakai narkoba?
♥ Pengedar tampaknya ingin
punya banyak
uang tetapi ada pula yang menjadi korban ketidaktahuan. Pemakai pun ada yang
tidak mengetahui bahayanya, ada yang hanya ingin coba-coba, dan ada pula yang
ingin melarikan diri dari kenyataan hidup.
♡ Lalu mengapa mereka
seperti itu?
♥ Mereka yang menjadi
korban ketidaktahuan tentu belum mengenal pemilik sumber informasi atau mungkin
pemilik informasi enggan berbagi pengetahuan. Namun, mereka yang telah mengetahui bahaya narkoba tetapi
tetap mengedarkan dan memakainya, kemungkinan besar karena ingin meraih
kebahagiaan.
Bila orang-orang itu
dapat menemukan kebahagiaan sejati, masihkah mereka mau memakai narkoba? Jika tak ada lagi yang mau memakai
narkoba, masihkah ada orang yang mau mengedarkannya? Jika setiap orang telah berbahagia dengan segala yang dimiliki, masihkah mereka mengejar kekayaan dengan cara-cara yang tidak benar?
♥ Jadi, bagaimana kami
menyikapi masalah ini?
♡ Amsal 24:17-20 Jangan
bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok,
supaya TUHAN tidak melihatnya dan menganggapnya jahat, lalu memalingkan
murkanya dari pada orang itu.
Jangan menjadi marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri kepada orang
fasik. Karena tidak ada masa depan bagi penjahat, pelita orang fasik akan
padam.
♡ Jadi, daripada
mengutuki kegelapan, mengapa tidak menyalahkan sebuah lilin? Jika
terang datang, kegelapan akan sirna.
♥ Tapi, kegelapan ini
sudah sangat pekat. Banyak orang telah sibuk mengejar kebahagiaan semu yang
ditawarkan dunia.
♡ Matius 5:14-16 Kamu adalah terang dunia. Kota yang
terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu
meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi
semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di
depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu
yang di sorga.
♡ Selama masih ada seberkas cahaya tentulah masih ada harapan. Jangan
bersembunyi di bawah gantang. Bersinarlah
dan terangilah setiap hati yang gelap. Jika setiap orang
telah melihat terang kebahagiaan sejati, masihkah mereka mau menerima
tawaran dunia? Don't give up. You are loved. (youtu.be/EGLSk3AVcUU)
♥ Kuperlu
Yesus di Hidupku: Kuperlu Yesus di hidupku. Ku tak dapat
hidup tanpa-Mu. Kuingin bersama-Mu s’lalu. Peganglah tanganku. Sekalipun aku
harus melewati maut, Aku mampu bila engkau s’lalu besertaku. Ya Allahku jangan
pernah Kau tinggalkan aku. Kuperlu Kau dalam hidupku. (youtu.be/YuG467GoMuo)
0 komentar:
Post a Comment