Selama bemo tetap melaju sesekali kupu-kupu itu terbang kian kemari. Entah apa yang dipikirkannya, entah apa yang dicarinya. Ketika dia sedang asyik terbang di pinggir pintu, tiba-tiba bemo berhenti karena mau menurunkan penumpang.
Karena merasakan hembusan angin kencang, dengan panik kupu-kupu itu segera menempel ke bangku kecil yang ada di pinggir pintu. Kemudian dia berusaha menjangkau pintu tetapi tidak berhasil sehingga dia tetap bertahan di bangku kecil.
Setelah menurunkan penumpang bemo kembali melaju sehingga angin kencang kembali berhembus di pinggir pintu. Kupu-kupu itu segera diterbangkan angin dan dia terlihat berusaha terbang kembali ke dalam bemo tetapi gagal. Hembusan angin telah mengantarnya ke luar bemo. Dia diterbangkan ke arah pepohonan berbunga yang ada di pinggir sebuah lapangan.
Kira-kira apa yach yang terjadi kepada kupu-kupu itu?
Seharusnya sich dia bersyukur karena terbawa ke tempat yang tepat. Seharusnya sich dia senang karena waktu SD ada lagu "KUPU-KUPU yang LUCU":
◇ Kupu-kupu yang lucu kemana engkau terbang
◇ Hilir mudik mencari bunga-bunga yang kembang
◇ Berayun-ayun pada tangkai yang lemah
◇ Tidakkah sayapmu merasa lelah
◇ Kupu-kupu yang elok bolehkah saya serta
◇ Mencium bunga-bunga yang semerbak baunya
◇ Sambil bersenda semua kau hampiri
◇ Bolehkah kuturut bersama pergi
>> Seperti kupu-kupu itu kita juga bisa tersesat jalan. Kita hidup sesuai kehendak pribadi sembari menghindari hembusan angin kencang atau masalah. Namun, kita tak bisa terus menerus menghindarinya dan kenyataan pahit pun segera menghempaskan kita.●Yesaya 53:6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.●
>> Selanjutnya apa yang akan terjadi kepada kita?
Seharusnya sich kita bersyukur saat terbawa oleh hembusan angin kencang atau masalah karena ada kalanya masalah diijinkan terjadi untuk membawa kita kembali ke tempat yang tepat.
0 komentar:
Post a Comment