Renungan Hari ke-5 dari buku
'Purpose Driven Life' ~ Rick Warren (Untuk Apa Aku Ada
di Dunia Ini)
"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar." (Lukas 16:10A)
Apakah yang terjadi kepadaku baru-baru ini yang sekarang aku sadari sebagai ujian dari Tuhan? Apakah hal terbesar yang dipercayakan Tuhan kepadaku?
Mantra Penyejuk Hati
Alkisah di sebuah ladang bertahtalah seorang mandor yang kejam. Dia
bagaikan seekor serigala berbulu domba yang menerkam kaum lemah dan merampas
beberapa hal yang bukan haknya. Lalu seorang ksatria pink ditempatkan di sana
oleh si pemilik ladang. Ketika mendengar dan melihat segala ketidakadilan yang
terjadi di sana, dia merasa: "Geregetan...
Geregetan... Aku Jadi Geregetan..."
Lantas timbullah keinginan hatinya untuk membalas mandor lalim tersebut.
Bersama teman-temannya dia ikut merancang hal-hal buruk untuk memberinya
pelajaran. Dia pun lupa bahwa pemilik ladang pernah berpesan: Sebab kita mengenal Dia yang berkata:
"Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan
lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya.” (Ibrani 10:30)
Rupanya pada titik inilah pemilik ladang sedang menguji kesabaran ksatria
pink tetapi tampaknya dia gagal karena dia biarkan emosi negatif menguasai
dirinya hingga timbullah amarah dan kebencian terhadap si mandor lalim.
Ketika pemilik ladang melihat bahwa ksatria pink kepayahan dalam menghadapi
ujian kesabaran tersebut, dia segera menariknya keluar dari ladang tersebut dan
mengembalikannya ke ladang lama. "Pencobaan-pencobaan
yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan
manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai
melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan
ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13)
Setelah kembali ke ladang lama, pagi itu ketika bercermin, ksatria pink
melihat wajahnya tampak gelap dan sorot matanya amat tajam menusuk hingga dia
takut memandang wajahnya sendiri. Hatinya pun senantiasa diliputi oleh amarah
tak berkesudahan tanpa sebab musabab yang jelas. Meskipun tak ada alasan untuk
marah, tetap aja dia ingin marah-marah. Lantas ksatria pink mulai berupaya
memulihkan dirinya karena dia telah menyadari kegagalannya.
Katanya dalam hati: "Dasar iblis
keterlaluan. Berani-beraninya kau masuki hatiku. Lihat dan tunggu saja! Aku
pasti berhasil mengusirmu dari hatiku. Tak akan kubiarkan kau merampas jiwaku
dan tak akan kubiarkan kau merampas senyumku. Aku akan segera sajikan semua hal
yang kamu benci hingga kamu muak dan segera pergi dari hidupku."
Lalu ksatria pink mulai memikirkan hal-hal terindah yang terjadi di dalam
hidupnya agar bisa menciptakan patronus
sempurna untuk melawan dementor yang
membuat wajah korbannya jadi gelap. (hehehe... Ksatria pink mulai meniru Harry
Potter nich...) Namun, usahanya tak cukup berhasil.
Selanjutnya dia berusaha melakukan hal-hal yang menyenangkan. Maka, dia
pergi ke salon untuk mengubah model rambutnya. Nah, di sinilah isteri pemilik
salon menegurnya: "Aku lihat wajahmu
gelap. Kamu harus banyak berdoa." Di dalam hatinya ksatria pink
berkata: "Aku tahu kalau wajahku
gelap. Aku pun telah mulai berdoa tetapi aku belum bisa mengikis aura gelapnya.
Lalu aku harus berdoa seperti apa."
Kemudian dia ingat murid Yesus pernah berkata: "Tuhan,
ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada
murid-muridnya." (Lukas 11:1)
Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa,
katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami
setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami,
sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah
membawa kami ke dalam pencobaan." (Lukas 11:2-4)
Akhirnya ksatria pink mulai sering-sering berdoa 'Bapa Kami' seperti yang
Yesus ajarkan dan dia juga membaca kisah-kisah pengusiran iblis yang dilakukan
Yesus dan para murid-Nya. Tak lama berselang hatinya kembali damai. Lantas ia
pun memberanikan diri untuk kembali bercermin. Seketika itu juga dia melihat
senyum-Nya terpancar melalui wajahnya. "Hahaha...
Si iblis pemarah telah pergi. Semoga saja ia tak pernah kembali lagi."
Jawab pemilik ladang: "Serahkanlah
segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan
berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang
mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman
yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung
penderitaan yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah
memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi,
meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika
lamanya. Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin." (1 Petrus
5:7-11)
Lirik Lagu: 'Jangan Lelah' (http://youtu.be/s6hKCi3e8xY)
Jangan lelah Bekerja di ladang-Nya Tuhan, Roh
Kudus yang b’ri kekuatan, Yang mengajar dan menopang
Tiada lelah Bekerja bersama-Mu Tuhan, Yang selalu
mencukupkan Akan segalanya
Reff :
Ratakan tanah bergelombang, Timbunlah tanah yang
berlubang,
Menjadi Siap Dibangun di Atas Dasar Iman
0 komentar:
Post a Comment