Tuesday, May 13, 2014

Siraman Kasih Tuhan dalam Menghadapi si Jago Merah – seri 4

Tuhan Bukan Pemberi Harapan Palsu (PHP)

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu.” (Lukas 11:9)

Esok harinya sumbangan materiil dan non materiil terus mengalir dari berbagai pihak. Hal ini berlanjut hingga beberapa hari kemudian. Tanpa diduga-duga tiba-tiba ada seorang pria kenalan papa yang datang ke rumah sementara kami.

Dia bertanya: “Apa ada sanak keluargamu yang bisa membantu biaya renovasi rumah?” Papa berterus terang saja bahwa tidak ada lagi yang bisa membantu. Lalu dia berkata: “Aku punya tanah dan tanah itu mau kujual dengan harga Rp1 Milyar. Kalau laku, nanti 2%nya bisa aku gunakan untuk membantumu.” Papa berpikir bahwa 2%nya akan dipinjamkan kepada kami dengan bunga.

            Ketika kudengar cerita itu aku berkata: “Kalau pinjaman dengan bunga, lupakan saja. Nti cicilannya gimana bisa bayar? Lagipula tidak mungkin dia bisa jual tanah semahal itu hanya dalam waktu beberapa hari.”

            Namun, beberapa hari kemudian pria itu datang lagi untuk memberikan sebuah amplop coklat tebal kepada papa. Tanpa membukanya papa langsung berterima kasih padanya karena mengira isinya hanya daun teh. Ketika pria tersebut telah undur diri, papa membuka amplop tersebut dan kami semua begitu terpana melihat segepok uang ratusan ribu rupiah tertata rapi di dalam amplop itu.

rencana Tuhan indah pada waktunya
Setelah dihitung-hitung ternyata jumlahnya sebesar Rp.20.000.000,-. Tak seorang pun berani menggunakan uang itu karena tidak yakin bahwa itu benar-benar pemberian. Kami khawatir itu pinjaman dengan bunga 2% per bulan. Jadi, keesokan hari papa menemuinya dan bertanya: Uang yang kemarin itu dipinjamkan dengan bunga berapa persen? Jawabnya: Itu kuberikan cuma-cuma supaya kalian bisa merenovasi rumah.” Kata papa: Kamsya... kamsya... Alhasil, uang tersebut segera kami gunakan untuk memperbaiki rumah.

Aku terheran-heran: “Kok bisa ya dia jual tanah semahal itu dalam waktu singkat? ... Pastinya Tuhan telah mendengarkan pintaku.” Jadi, berkat bantuan Tuhan dalam menggerakkan hati orang-orang, sekitar dua bulan pasca kebakaran kami bisa kembali tinggal di ruko kami dan usaha ortu juga bisa beroperasi kembali dengan segala keterbatasannya.

Beberapa temanku sampai tercengang dan bertanya: “Kok cepat sudah balik lagi?” “Iya, tiba-tiba ada yang kasih kita segepok uang,” jawabku. Meme bungsu pun masih bisa bersekolah dan titi tidak jadi putus kuliah karena ada temannya yang mau meminjamkan laptop untuk sementara waktu. 

Saat mengembalikan rumah kami pun berniat membayar biaya sewa rumahnya tetapi pemilik rumah tidak mau dibayar. Bahkan, biaya listrik, air, dan iuran RT/ kebersihan juga GRATIS... hehehe... Tampaknya janji Tuhan telah menjadi asuransiku dan bayar preminya hanya dengan iman (percaya).Fool enough to believe miracle gitu lho :)

Lirik Lagu “Betapa Baiknya EngkauTuhan” (Songwriter: Freddy Ahuluheluw)
 (http://youtu.be/2sjHXVVu8ok)

Betapa Baiknya Engkau Tuhan. Kasih-Mu Tiada Berkesudahan.
Betapa Mulia Kasih-Mu Yesus. Jiwaku Diselamatkan.
Hosana ‘Ku Memuji Tuhan. Hosana Kutinggikan Yesus.
Hosana, Hosana, Hosana.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.