Pada suatu sore yang cerah tampaklah sebuah mobil Panther hitam berhenti di tepi kanan jalan yang ramai. Di dalamnya ada sekitar 5 orang. Bangku depan, baik bangku sopir maupun bangku penumpang telah kosong. Dua orang yang tadinya duduk di bangku depan kini berdiri di samping pintu depan mobil yang dibiarkan terbuka begitu saja karena tampaknya baru saja telah terjadi sesuatu yang tak biasa dan dua orang ini ingin segera mengetahui peristiwa tersebut.
Namun, bangku tengah tetap terisi penuh oleh 3 orang penumpang. Akulah salah satu penumpang mobil itu. Aku tetap duduk di dalam mobil di pinggir jendela. Karena juga penasaran, aku pun melihat ke depan, ke kiri, dan ke kanan dari balik kaca mobil tetapi aku hanya melihat banyak orang berlalu-lalang.
Karena bosan menunggu, aku pun melihat langit dan segera terkesiap. Di sana terlihat sebuah lubang berdiameter sekitar satu meter. Dari lubang itu keluar api yang amat besar tetapi sepertinya tidak membakar apapun, kecuali membakar lubang langit itu sendiri.
Lalu beberapa saat kemudian api menghilang dan lubang itu tertutupi lapisan bening seperti kaca tipis berwarna biru langit. Di atasnya terlihat beberapa orang berputar-putar di atas lapisan kaca ke kiri dan ke kanan sambil sesekali mengangkat kaki dan tangan seperti penari balet. Wajah mereka tak terlihat tetapi tampaknya mereka bersukaria karena api telah padam. Meskipun bekas lubang itu masih terlihat tetapi tampaknya sudah aman untuk dipijak.
Aku segera memberitahu adik perempuanku yang termuda bahwa di langit ada lubang. Namun, dia bilang bahwa dia juga melihatnya dan kini semua orang dapat melihatnya. Rupanya itulah keanehan yang sedang mengusik perhatian orang-orang di bumi.
Namun, bangku tengah tetap terisi penuh oleh 3 orang penumpang. Akulah salah satu penumpang mobil itu. Aku tetap duduk di dalam mobil di pinggir jendela. Karena juga penasaran, aku pun melihat ke depan, ke kiri, dan ke kanan dari balik kaca mobil tetapi aku hanya melihat banyak orang berlalu-lalang.
Karena bosan menunggu, aku pun melihat langit dan segera terkesiap. Di sana terlihat sebuah lubang berdiameter sekitar satu meter. Dari lubang itu keluar api yang amat besar tetapi sepertinya tidak membakar apapun, kecuali membakar lubang langit itu sendiri.
Lalu beberapa saat kemudian api menghilang dan lubang itu tertutupi lapisan bening seperti kaca tipis berwarna biru langit. Di atasnya terlihat beberapa orang berputar-putar di atas lapisan kaca ke kiri dan ke kanan sambil sesekali mengangkat kaki dan tangan seperti penari balet. Wajah mereka tak terlihat tetapi tampaknya mereka bersukaria karena api telah padam. Meskipun bekas lubang itu masih terlihat tetapi tampaknya sudah aman untuk dipijak.
Aku segera memberitahu adik perempuanku yang termuda bahwa di langit ada lubang. Namun, dia bilang bahwa dia juga melihatnya dan kini semua orang dapat melihatnya. Rupanya itulah keanehan yang sedang mengusik perhatian orang-orang di bumi.
Perkara ajaibpun terjadi. Kuasa mujizat nyata kar'na Roh Kudus Allah sedang bekerja. Tiada yang mustahil dan tiada yang sukar bila Roh Allah turut bekerja. Tiada yang mustahil bagi orang percaya. Kobaran api pun bisa dipadamkan.
0 komentar:
Post a Comment