Sunday, October 7, 2018

Surat Cinta Dunia

Imamat, Bilangan, Ulangan
Catatan Ibadah ke-1 Minggu 07 Okt 2018

Beberapa hari lalu X mengatakan bahwa dia telah dipecat oleh bosnya karena alasan pribadi dan katanya aku pasti akan tertawa jika mengetahui alasan pemecatannya. Namun, dia tidak menceritakan alasannya karena katanya cerita itu panjang.
Amsal 20:5 Rancangan di dalam hati manusia itu seperti air yang dalam, tetapi orang yang pandai tahu menimbanya.

Seketika aku teringat Y yang kebetulan juga belum lama ini dipecat bosnya. Lantas aku menceritakan hal ini kepada X: "Temanku yang lain juga belum lama ini dipecat karena dia tidak disukai oleh wanita simpanan bosnya." Eh, tiba-tiba X mulai bercerita bahwa dulunya dia mendapatkan pekerjaan dari Z sehingga dia berpikir bahwa Z dan bosnya merupakan teman baik. Maka, ketika Z meminta X memberikan alamat rumah bosnya, X tidak keberatan. Namun, tanpa sepengetahuan X, Z telah jatuh hati kepada bosnya sehingga mengirimkan surat cinta dan kue ke rumah bosnya. Z pun terlihat dekat dengan bosnya. Eh, suatu hari pacar bosnya mengetahui hal ini. Alhasil, X dipecat di depan pacar bosnya karena telah memberikan alamat rumah bosnya kepada Z.

Hahaha... ini memang sama-sama alasan konyol untuk memecat karyawan. Kuberitahu X agar menjadikan ini sebagai pelajaran karena dimana-mana bos selalu tidak suka jika informasi pribadi seperti alamat rumahnya diketahui oleh orang luar. Namun, aku mengerti X melakukan hal tersebut karena mengira bosnya sudah dekat dengan Z sebelum dia menjadi karyawan di sana. Eh, ternyata bosnya lebih kenal dengan mamanya Z daripada dengan Z sendiri sebelum X menjadi karyawannya. 

Hmmm... kelihatannya Z telah memanfaatkan X untuk mendapatkan informasi guna mengejar pria pujaannya. Jadi, sebenarnya ini miskomunikasi dan dia tidak perlu dipecat jika mau menjelaskan hal ini. Tak lupa aku pun menceritakan pengalamanku kepadanya. Meskipun demikian, X tidak mau memberi penjelasan apapun kepada bosnya atau pacar bosnya. Katanya: "Untuk apa aku bekerja kepada bos yang seperti itu? Sudah jelas dia selingkuh juga dengan Z tetapi tidak mau mengakuinya."

Sebelum bekerja di sana dia pun sempat bekerja pada bos yang suka memperbudak karyawan dan menghinanya dengan kata-kata nan kasar. Oleh sebab itu, dia merasa lelah dan ingin segera menikah saja. Namun, kuberitahu dia bahwa menjadi ibu rumah tangga itu jauh lebih melelahkan daripada bekerja di kantor, terutama saat harus menjaga anak-anak pula. Maka dari itu, dia harus tetap bersemangat dalam mencari pekerjaan.

Eh, dia tidak percaya dan tetap ingin segera menikah tetapi masih menunggu pacarnya selesai kuliah 2 tahun lagi. Maka, kutanya dia: "Apa pacarmu setuju kamu menjadi ibu rumah tangga saja?" Dia pun menjawab bahwa pacarnya masih ingin melihat situasi nanti. Jika penghasilannya cukup untuk menghidupi seisi keluarga, dia tidak perlu bekerja. Nah, jika tidak cukup, tentu saja dia tetap harus mencari pekerjaan lagi sehingga kusarankan dia tidak menyerah dan tetap berusaha mencari pekerjaan lagi meskipun jalannya sempit.

2 Korintus 1:3-4 Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.

KASIH ALLAH MELINGKUPI SAYA
Kasih Allah melingkupi saya, lingkupi saya selama-lamanya. Kar'na kasih-Nya ku tak takut jua s'bab Allah s'lalu sanggup menolong saya.
Reff: Ku tak dapat hidup tanpa kasih, kasih Yesus mengangkat aku dan menghibur aku, membebaskanku. Ku tak dapat hidup tanpa kasih, kasih Yesus mengangkat aku, m'layani Tuhan dan sesama lebih sungguh.

Dulu aku tidak melibatkan orang lain ketika membutuhkan informasi pribadi bos atau atasan karena aku tahu resikonya adalah dipecat. Tak masalah jika aku dipecat tetapi jangan sampai orang lain dipecat karena memberiku informasi rahasia... wkwwkw... Jadi, aku biasa meminta informasi pribadi bos dari Tuhan atau bos yang bersangkutan. Jika tidak diberi, berarti ini yang terbaik bagiku. Jika diberi, tentu saja ada misi yang harus kukerjakan dan tentu saja ini beresiko. Meskipun semuanya aman dalam kendali Tuhan, wew… tetap saja rasa takut tak bisa dihindari begitu saja karena kadang kala penguasa suka berbuat seenaknya. Hahaha... untunglah Penjagaku tidak pernah terlelap.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.