Renungan Hari Ke-36 dari buku 'Purpose Driven Life' ~ Rick Warren (Untuk Apa Aku Ada di Dunia Ini)
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20)
Ketakutan-ketakutan apakah yang menyebabkan aku tidak menjalankan misi yang Tuhan berikan kepadaku untuk diselesaikan? Apakah yang menyebabkan aku tidak memberitakan Kabar Baik kepada orang lain?
Haruskah Anak Rusa Mengusik Ketenangan Singa?
Di dalam kesakitan dan kebingungannya anak rusa menulis surat kepada putera
mahkota Kerajaan Singa. Inti pesannya adalah sebagai berikut: "Penguasa Semesta telah mengatakan
bahwa kita harus membayar upeti kepada raksasa penjaga hutan sebagaimana
mestinya. Namun, mengapa Madam Belut malah mengajarkan hal yang sebaliknya?
Kerajaanmu juga selalu mencari bendahara jujur tapi kenapa malah diajari
bohong? Tugas macam apa itu?"
Putera mahkota hanya diam membisu dan tak menjawab surat si anak rusa.
Namun, dengan teropongnya anak rusa melihat bahwa di depan gerbang kediaman
putera mahkota mulai tertera sebuah tulisan: "Aku bukanlah anggota keluarga Penguasa Semesta. Jadi, janganlah
kirimkan kata-kata-Nya kepadaku karena itu sangat menggangguku." Maka
dari itu, anak rusa meringkuk di tempat persembunyiannya.
Musim berganti musim dan tahun berganti tahun. Anak rusa t'lah sembuh dari
luka-lukanya dan dia pun t'lah memantapkan langkahnya di jalan yang sempit. Maka,
dengan dorongan Lidah Angin yang menyibakkan helai dedaunan, si anak rusa mulai
menulis kepingan kisah hidupnya di Lembah Harapan yang cukup sering dilalui
oleh beberapa punggawa Kerajaan Singa.
Tak lama berselang dengan teropongnya anak rusa mulai melihat bahwa di
depan kediaman putera mahkota Kerajaan Singa telah tertera sebuah tulisan baru
yang berbunyi: "Aku pernah mendapat
pengajaran dari Penguasa Semesta."
Tulisan tersebut mulai mendorong anak rusa untuk kembali menulis surat
kepada putera mahkota Kerajaan Singa. Inti pesannya adalah sebagai berikut: "Lama tak bersua, tentu banyak yang
berubah. Namun, pesan Penguasa Semesta tak berubah, tetap menyertai kita
senantiasa. Jadi, tetap bayarlah upeti sebagaimana mestinya."
Setelah mengirimkan pesan tersebut anak rusa pun terlelap di dalam
tidurnya. Lantas dia melihat putera mahkota Kerajaan Singa sedang marah-marah
sendiri di dalam kegelapan sambil menendang-nendang kotak kardus kosong sembari
berkata: "Keterlaluan. Anak rusa itu
munafik."
"Fiuh," anak rusa terbangun dari mimpinya dengan cemas.
Kemudian, dia berkata: "Wahai
Penguasa Semesta, apakah yang sedang dirancangkan oleh keluarga Raja Singa
terhadapku? Oh. Tidak. Mereka tidak bisa menyentuhku karena aku telah menjauh
dari wilayah kekuasaan mereka. Namun, bagaimana dengan saudara seperguruanku
yang masih berada di wilayah mereka?"
Lalu menjelang malam anak rusa tergerak hatinya untuk mendengar celotehan
si bijak burung hantu di mstv.tv yang disiarkan secara langsung. Ketika acara
ditayangkan, tiba-tiba dia mendengar burung hantu berkata: "Percayalah kepada Tuhan Yesus
Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." (Kisah Para
Rasul 16:31)
Anak rusa pun bertanya di dalam hatinya: "Bagaimana dengan saudara yang tidak serumah?"
Seakan-akan bisa mendengar pertanyaan tersebut burung hantu kembali
berkata: "Percayalah
kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu,
dan setiap orang yang kau sayangi."
"Oh, terima kasih," bisik hati si anak rusa dengan perasaan lega.
Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku
tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" (Ibrani 13:6)
Lirik Lagu 'Tuhan Tak
Pernah Gagal'
(http://youtu.be/n-OyYFfIU1o)
Engkau yang lebih tahu Cara untuk
membuka jalanku
Engkau yang lebih mengerti Cara
untuk menolong hidupku
Reff:
Kupercaya Kau Tuhan yang tak pernah
gagal Menjadikanku lebih dari pemenang
Kupercaya Kau Tuhan yang tak pernah
lalai Menepati janji-janji-Mu
0 komentar:
Post a Comment