Catatan Ibadah (Kenaikan Tuhan Yesus) ke-2 Kamis 25 Mei
2017
Tadi di gereja ditampilkan
sebuah drama berjudul ‘Amanat Terakhir’.
Dikisahkan bahwa seorang pria pemilik toko obat ‘Kekal’ meninggal dunia lalu
ketiga anaknya diminta ke kantor pengacara untuk mendengar isi surat wasiat
almarhum. Suratnya menyatakan bahwa mereka mewarisi toko obat ‘Kekal’ dan
ayahnya berharap mereka bertiga mau meneruskan toko tersebut karena ayahnya telah
membuka toko itu untuk menolong banyak orang. Anak bungsu enggan mengelolanya
karena masih muda. Maka, anak sulung mengajak isteri dan anak tengah untuk
bersama-sama mengelola toko obat herbal tersebut.
Beberapa tahun kemudian isteri
anak sulung mulai mengeluh dan sejak awal pun dia keberatan mengelola toko itu
karena keuntungannya sedikit. Dia bertanya kepada suaminya: “Untuk apa kita menolong banyak orang dengan
memberikan obat-obat gratis? Ketika ayah dalam masalah, tak seorang pun
menolongnya.” Lalu anak tengah datang dan berkata: “Kita memang tidak mengetahui
alasan ayah menolong mereka tetapi kita meneruskan toko ini karena kita
mengasihi ayah kita.”
Beberapa waktu kemudian toko
mereka didatangi sekelompok preman yang menyebut diri mereka ATOI (Asosiasi
Toko Obat Indonesia). ATOI terdiri dari beberapa pemilik toko obat yang licik
dan curang. Mereka berpikir bahwa toko mereka sepi karena toko obat ‘Kekal’
selalu memberikan obat yang manjur secara gratis. Maka, mereka mencari pemilik
toko tersebut. Anak sulung segera menyangkal jati dirinya dan mengatakan bahwa
dia hanya pegawai. Isterinya pun mengatakan bahwa dia hanyalah isteri pegawai.
Lantas mereka berdua segera melarikan diri dari toko tersebut setelah mengatakan
bahwa anak tengah merupakan pemiliknya. Maka, Panji selaku anak tengah menghadapi
mereka. Dia pun dipukuli dan diikat oleh ATOI lalu isi tokonya dijarah.
Ketika anak tengah melihat toko
obat tersebut dengan wajah babak belur, dia menyadari bahwa isi tokonya telah
ludes. Preman yang menjarahnya hanya menyisakan foto ayahnya. Panji amat sedih:
“Ayah,
aku gagal. Aku gagal mengembangkan toko ayah. Tapi, aku anak ayah. Ayah tidak
menyerah. Maka, aku pun tidak boleh menyerah karena aku mengasihi ayah.”
Setelah 10 tahun kematian ayah
mereka, pengacara kembali memanggil ketiga anak pemilik toko ‘Kekal’ lalu
membacakan surat wasiat kedua. Suratnya menyatakan bahwa ayah mereka mewariskan
10 kg emas di sebuah gubuk tetapi hanya boleh diambil oleh anaknya yang telah
mengelola toko obat ‘Kekal’. Maka, anak bungsu, anak sulung dan isterinya
segera pergi. Hanya Panji yang berhak atas warisan emas tersebut karena hanya
dia yang setia sampai akhir mengelola toko obat ayahnya.
Penulis: “Bapa, aku gagal.
Aku gagal menyelesaikan misi-Mu. Aku tak sanggup setia sampai akhir. Aku ingin
berhenti. Tapi, aku anak Bapa. Bapa tidak menyerah. Maka, aku pun tidak boleh
menyerah karena aku mengasihi Bapa.”
☆☆☆ UBAHKAN DUNIA (GMS
- Revival Story) ☆☆☆
Sungguh tak sabar kami berdiri bagi-Mu
Tuhan. Tak mau lagi dalam kegelapan dunia. Menerjang maju ke titik terang di
depan itu. Bersama Tuhan kami lakukan sesuatu. Tak memilih 'tuk menyerah hingga
ubahkan dunia dengan kuasa Surga.
Bersama-Mu kami ubahkan dunia. Penuhi bumi
dengan kasih-Mu Tuhan. Bersama-Mu kami ubahkan dunia. Melalui kami dunia lihat
bahwa kuasa-Mu nyata.
0 komentar:
Post a Comment