Catatan
Ibadah ke-1 Minggu 01 Januari 2017
Tuhan berharap kita pun memiliki hubungan yang dalam
dengan-Nya sehingga kita semakin mengerti kehendak-Nya. Ada beberapa level yang
harus kita lalui dengan Tuhan, yaitu:
2 Raja-raja 5:11 Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
Naaman hampir saja gagal memperoleh kesembuhan karena
gengsinya. Namun, salah satu bawahannya mengatakan agar dia melakukan saja apa
yang dikatakan oleh nabi dan dia pun setuju. Setelah 7 kali membenamkan diri di
Sungai Yordan dia pun dipulihkan. Orang-orang kusta amat menderita dan perlu
diselamatkan. Maka, pada level pertama
Tuhan Yesus ingin menyembuhkan orang-orang yang mengalami kusta rohani.
Datanglah kepada-Nya.
2.
Mencari Tuhan dan menghormati-Nya.
Lukas 17:15-16 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
Selanjutnya, pada level yang kedua Tuhan ingin kita
mencari dan menghormati-Nya setelah kita diselamatkan olehnya. Namun, kebanyakan
orang Kristen hanya berhenti di level pertama. Mereka datang ke gereja
untuk mencari pemulihan dan terobosan saja.
Lukas 17:17-19 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?" Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."
Di sini Tuhan mulai mengutarakan isi hati-Nya. Tuhan
mencari orang-orang yang mau melakukan kehendak-Nya, seperti orang Samaria
itu. Pada saat itu mungkin saja Yesus telah pergi dari tempatnya tetapi orang
Samaria tersebut mencari-Nya ke sana kemari hanya untuk tersungkur di kaki
Tuhan dan memuliakan-Nya.
3.
Membangun keakraban dan dipakai dalam rencana-Nya.
Matius 26:6-7 Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan.
Setelah disembuhkan Simon menjalin keakraban dengan Yesus
sehingga rumahnya disinggahi oleh Yesus. Ketika dia di sana, Yesus disambut
dengan baik oleh seorang wanita sebelum Simon sempat melakukan sesuatu bagi
Yesus. Waktunya sangat tepat dan sesuai dengan rencana Tuhan karena hal itu
dilakukan untuk mempersiapkan kematian Yesus.
Pada ibadah selanjutnya akan dibahas tentang Saul dan
Daud. Penyebab utama kejatuhan Saul bukan karena ketidaktaatannya tetapi karena
pada suatu titik Saul memutuskan menjauh dari Tuhan. Namun, Daud yang melakukan
dosa zinah dan lain-lain memiliki hati yang mau bertobat dan semakin mendekat
kepada Tuhan sehingga dia berkenan di hati-Nya.
Oleh karena itu, jika diminta ikut persekutuan doa,
lakukan saja karena itu tidak sulit. Siapa tahu pemulihanmu terjadi di dalam
persekutuan doa tersebut.
S'GALA PUJI SYUKUR. Segala puji syukur
Hanya bagi-Mu Tuhan Sebab Kau yang layak disembah. Kami mau bersorak, Tinggikan
nama-Mu, Haleluya. Soraklah haleluya, Soraklah haleluya, Haleluya (2x)
0 komentar:
Post a Comment