Catatan Ibadah ke-1 Minggu 08 Januari 2017
Sekitar 7 tahun kemudian
Ester terjebak di Puri Susan demi mengikuti permintaan Mordekhai. Di sini Raja
Ahasyweros tidak mengetahui segala permasalahan yang terjadi karena dia sangat
percaya kepada Haman dan para petinggi kerajaan. Suatu hari Ester ditunjuk
untuk mengaudit Haman padahal dia belum memiliki pengetahuan dan pengalaman
yang dibutuhkan. Alamak... kalau semua tim auditnya seperti Ester, bagaimana
bisa menemukan masalah? Ester pun bertanya ke sana-sini untuk menemukan ide
pertanyaan yang akan diajukan pada saat audit.
Namun, dia hanya memperoleh
sebuah pesan yang relatif sama: "Jangan tanyakan apapun kepada Haman.
Dulu ada prajurit yang kritis dan dia menanyakan sesuatu kepada Haman lalu dia
dimarahi. Tak lama berselang prajurit tersebut meninggalkan puri."
Astaga... apa pertanyaannya yach? Jika Haman tidak mau diberi pertanyaan
kritis, auditnya sia-sia saja. Mungkinkah dia juga tidak mau menerima saran dan
kritik? Jika demikian, bagaimana dia bisa memajukan kesejahteraan puri? Di
samping itu, sida-sida raja pun membuat peraturan yang membingungkan bagi kebanyakan
penghuni puri.
1. ATURAN KETERLAMBATAN. Ketika Ester baru masuk puri, dia diberitahu
temannya bahwa dia tidak boleh terlambat mengikuti semua kegiatan yang ada.
Toleransi keterlambatan hanya 30 menit sebulan dan jika lebih dari itu, upahnya
akan dipotong. Suatu hari Ester pun
terlambat melebihi batas toleransi sebulan tetapi upahnya tetap utuh. Maka,
Ester bertanya kepada teman lainnya: "Sebenarnya
potongan keterlambatan berapa sich?" Lalu temannya bertanya kepada sida-sida raja dan mendapatkan informasi bahwa peraturan
tersebut sudah dihapuskan sehingga setiap orang yang terlambat tidak akan
dipotong upahnya.
Ealah... sudah
dihapuskan toh. Kapan penghapusannya? Kok tidak ada sosialisasi? Apa peraturan itu dihapuskan semenjak
sida-sida raja sering terlambat? Pastinya ada beberapa orang yang sering
terlambat dengan beragam alasan. Bahkan, ada alasan tidak masuk akal seperti
membayar tagihan ini dan itu padahal hal itu bisa dilakukan online atau di
supermarket pada malam hari. Ada pula yang beralasan tugas kenegaraan padahal
tidak ada tugas semacam itu.
Prajurit yang sering
terlambat juga hanya ditegur, ditegur, dan ditegur tetapi tetap saja terlambat
dan dibiarkan sehingga para prajurit baru mulai berpikir bahwa terlambat pun tak masalah karena tak ada
sanksinya, selain ditegur.
2. ATURAN CUTI. Sida-sida raja menyatakan bahwa setiap penghuni puri
tidak boleh cuti berturut-turut lebih dari 3 hari. Namun, beberapa prajurit
memberikan informasi bahwa ada sida-sida raja yang dulu pernah cuti
seminggu. Astaga... apa peraturan boleh dilanggar oleh pembuatnya? Sida-sida
raja pun menyatakan bahwa semuanya bergantung kepada pimpinan divisi
masing-masing. Jika mereka sudah menyetujui, otomatis sida-sida raja juga akan
menyetujuinya. Lha... masa aturan boleh berbeda-beda di setiap divisi? Kalau
hal ini menimbulkan kecemburuan sosial antar bagian di dalam satu puri, masa
dibiarkan saja? Jika masing-masing divisi sibuk dengan divisi masing-masing,
bagaimana penghuni puri bisa kompak?
3. ATURAN KEKERABATAN. Ester mendapatkan informasi bahwa tidak boleh
ada hubungan kekerabatan di dalam satu puri. Oleh sebab itu, ada seorang puteri
yang diminta keluar karena menjalin hubungan dengan seorang prajurit. Namun, di
sisi lain sida-sida raja melakukan nepotisme dalam pengadaan jasa keamanan puri
dengan dalih jasa keamanan berstatus outsourcing.
Kok aturannya masih abu-abu? Di puri lain larangan nepotisme tak hanya berlaku
untuk penghuni tetap, tetapi juga berlaku dalam pengadaan barang dan jasa.
Selain itu, outsourcing jasa keamanan
masih berada dalam kewenangan sida-sida raja lho.
Lalu ada puteri lain
yang tidak diminta keluar sekalipun ada hubungan kekerabatan dengan beberapa
prajurit di sana hingga akhirnya dia keluar sendiri tanpa diminta
bertahun-tahun kemudian. Sida-sida raja berdalih bahwa mereka kelolosan. Kok
bisa ya? Lalu bagaimana perihal hubungan kekerabatan antar prajurit dengan
kusir? Larangan nepotismenya sejauh apa
sich?
0 komentar:
Post a Comment