Sunday, December 4, 2016

Why i Love My Bible - Ps. Philip Mantofa

Catatan Ibadah ke-1 Minggu 04 Desember 2016 
Mazmur 119:97-98 Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku.
Mazmur ini ditulis oleh Ezra. Tidak semua mazmur ditulis oleh Daud. Ezra tidak menggunakan kata kasih tetapi cinta. Cinta itu seperti setrum atau aliran listrik yang timbul ketika kita berdekatan dengan sosok yang kita cintai. Orang tua jangan sampai kalah dengan anak muda dalam cinta. Cinta itu dibutuhkan oleh pasangan suami isteri. Jika hanya ada kasih, lama-kelamaan hubungannya akan seperti saudara atau teman dan tidak seperti suami isteri. Namun, anak muda yang hanya punya cinta juga akan putus jika tak ada kasih. Keduanya sama-sama diperlukan.

Merenungkan Firman sepanjang hari bukan berarti membacanya sepanjang hari sehingga kita tidak bersekolah dan bekerja. Membacanya cukup sekali di pagi hari atau mungkin malam hari menyempatkan diri membacanya lagi. Namun, ayat yang kita dapatkan tersebut bisa berguna bagi kita di sepanjang hari tersebut. Maka dari itu, sebelum membaca Alkitab sebaiknya berdoa terlebih dahulu. Tuhan juga bisa menunjukkan siasat musuh kita melalui Alkitab sehingga kita pun beroleh kemenangan.
Mazmur 119:99-100 Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan. Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu.
Alkitab membuat kita dapat memaknai kehidupan. Dari Alkitab kita dapat mempelajari berbagai hal penting dalam hidup yang tidak diajarkan di sekolah. Sekolah membuat pengetahuan kita bertambah tetapi Alkitab memberikan tuntunan kehidupan agar kita tidak hanya pandai tetapi juga memiliki integritas dan beroleh keselamatan kekal.
Mazmur 119:101-102 Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu. Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.
Firman-Mu Pelita bagi Kakiku
Alkitab membuat kita berhikmat. Bacalah isi Alkitab secara berurutan dari awal hingga akhir. Jangan hanya membaca ayat-ayat favorit. Ada ayat yang seakan-akan tak berarti tetapi ada maknanya. Ketika ko Philip membaca ayat Alkitab yang membahas hasta-hasta, dia mulai bosan dan ingin melompatinya karena dia pikir tak ada gunanya. Namun, Tuhan minta dia tetap membacanya.

Suatu hari dia marah kepada seseorang. Sebelum bertobat dia jago berkelahi seperti Wong Fei Hung. Kalau marah, dia akan langsung kalap dalam 2 detik. Namun, setelah bertobat dia diingatkan akan Firman Tuhan. Hari itu ketika dia mau marah, dia ingat ayat tentang hasta-hasta sehingga dia mampu menahan amarahnya. Ayat-ayat itu tidak ada artinya tetapi sungguh bermakna membuatnya sabar. Oleh karena itu, bacalah Alkitab secara menyeluruh meskipun tidak mengetahui artinya.
Mazmur 119:103-105 Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku. Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta. Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

FIRMAN-MU P'LITA bagi KAKIKU
Firman-Mu P'lita bagi Kakiku, Terang bagi Jalanku. Firman-Mu P'lita bagi Kakiku, Terang bagi Jalanku. Waktu kubimbang dan hilang jalanku, tetaplah Kau di sisiku. Dan tak 'kan kutakut asal Kau di dekatku, besertaku selamanya. Oh...oh...oh... Firman-Mu P'lita bagi Kakiku. Terang bagi Jalanku.

0 komentar:

Post a Comment

* Semua Catatan Ibadah di blog ini tidak diperiksa oleh Pengkhotbah terkait.